Tiga Saham Ini Direkomendasikan Beli, Analis: Kebutuhan akan data akan semakin meningkat
Penguatan pendapatan paling tinggi dicatatkan oleh ISAT sebesar 9,2% dibanding tahun sebelumnya, menjadi Rp 20,6 triliun
TRIBUNJAMBI.COM - Tiga emiten telekomunikasi telah merilis kinerjanya sejak Januari hingga September 2020.
Ketiga emiten itu yakni PT Indosat Tbk (ISAT), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Mengutip catatan Kontan.co.id, penguatan pendapatan paling tinggi dicatatkan oleh ISAT sebesar 9,2% dibanding tahun sebelumnya, menjadi Rp 20,6 triliun.
Setelahnya disusul oleh EXCL hingga 5% yoy menjadi Rp 19,66 triliun.
Adapun TLKM membukukan koreksi pendapatan 2,62% yoy hingga kuartal III 2020. Realisasinya menjadi Rp 99,94 triliun, turun dari sebelumnya Rp 102,63 triliun.
Baca juga: Sudah Cek Rekening! BLT Karyawan Gelombang 2 Sudah Cair, Cara Cek Daftar Penerima BSU Karyawan
Baca juga: IHSG Hari Ini Perkasa Semua Sektor Menghijau ! Ini 10 Saham yang Banyak Diobral Asing
Baca juga: Donald Trump Dapat Dorongan dari Anaknya Untuk Perang Total soal Kecurangan Pilpres AS 2020
Walau mencatatkan koreksi, laba bersih TLKM masih mampu bertumbuh 1,34% yoy menjadi Rp 16,68 triliun.
Justru bottom line ISAT yang tertekan dalam.
Tercatat, ISAT menanggung rugi bersih hingga Rp 457,5 miliar hingga kuartal III 2020.
Jumlah ini membengkak 60,75% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 284,6 miliar.
Sementara itu, pertumbuhan laba yang signifikan dicatatkan oleh EXCL hingga 316,33% yoy menjadi Rp 2,08 triliun.
Melihat kinerja hingga kuartal III 2020, Analis Samuel Sekuritas Indonesia Selvi Octaviani menilai kinerja TLKM dan EXCL masih menarik.
Selama sembilan bulan pertama 2020 TLKM memang mencatatkan koreksi pendapatan.
Menurut Selvi, penurunan pendapatan ini disebabkan tekanan yang terjadi di kuartal II 2020.
Asal tahu saja di kuartal II 2020 TLKM membukukan pendapatan Rp 32,66 triliun. Jumlah ini menurun 5,3% secara yoy dan 4,5% secara kuartalan.
"Jumlah pelanggan Telkomsel juga sempat turun menjadi 160 juta dan pendapatan segmen enterprise turun terdampak kebijakan PSBB," kata Selvi, Kamis (5/11).
Baca juga: Dinkes Kota Jambi Sanggupi Rapid 1.200 KPPS, Puskesmas Sanggup Sampai 100 per Hari