Ki Seno Nugroho Meninggal Dunia

Siapa Sebenarnya Ki Seno Nugroho yang Meninggal, Mengapa Anak Muda Bisa Kepincut Nonton

Ia memiliki fans banyak sekali di berbagai tempat. Lantas siapa sebenarnya Ki Seno Nugroho yang meninggal dunia?

Editor: Duanto AS

TRIBUNJAMBI.COM - Kabar duka, dalang kenamaan Ki Seno Nugroho berpulang.

Kabar Ki Seno Nugroho meninggal dunia tersiar sejak tadi malam.

Ki Seno Nugroho merupakan dalang yang digemari bukan hanya orang tuo, tapi juga kaum milenial.

Ketrampilannya memainkan wayang kulit tak perlu diragukan. Ia memiliki fans banyak sekali di berbagai tempat.

Lantas siapa sebenarnya Ki Seno Nugroho?

Memang, kabar Seno Nugroho meninggal dunia mengejutkan banyak pihak.

Baca juga: Kisah Cinta Terlarang Pak Kades-Perangkat Desa & Pak Guru Cintai Istri Orang Lain

Dalam bidang wayang, nama Seno Nugroho tak kalah tenar yang dijuluki dalang milenial.

Padahal wayang biasanya digemari kalangan orang tua. Jarang anak muda menggemarinya.

Seno mampu mengajak anak muda milenial kembali duduk di alas seadanya untuk menyaksikan pagelaran wayang semalam suntuk.

Bahkan, bagi yang tidak bisa menonton langsung di lokasi, bisa streaming melalui akun YouTube pribadinya " Dalang Seno".

Saat ditemui Kompas.com di Balai Dusun Munggi, Desa Semanu, Kecamatan Semanu, Gunungkidul, Minggu (4/8/2019) malam, Seno sedang duduk di dalam balai dusun, sambil menikmati hidangan yang disediakan panitia.

Saat akan mendekat, seorang penonton membawa kaos PWKS alias Penggemar Wayang Ki Seno Nugroho.

Dari penelusuran di laman Facebook, PWKS memiliki ribuan pengikut.

Baca juga: Promo Indomaret Hari Ini 4 November 2020, Beli Kuota Internet dan Token PLN Lebih Murah

Mereka juga terbagi menjadi beberapa koordinator wilayah.

Setelah berbincang sebentar, mereka berfoto dan langsung pergi.

Seno masih menunggu waktu pertunjukan dimulai dan menunggu pembukaan acara yang dibuka Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi.

Sekitar pukul 20.15 WIB, para pemain gamelan dan sinden mulai menabuh gamelan. Puluhan orang mulai mendekati panggung.

Setelah jeda pembukaan dan pemberian goro-goro oleh Immawan sebagai tanda dimulainya pertunjukan, ratusan orang mulai memadati sekitar panggung pertunjukan, sebagian di antaranya anak muda.

Seno menceritakan, kesuksesan menggaet anak muda rela duduk berjam-jam karena dia mendalang dengan bahasa yang sederhana.

“Kami membuat (mementaskan) wayang itu diterima semua kalangan. Wayang identik dengan sastra atau bahasa yang sulit itu kita permudah saja, “ kata Seno Nugroho mengawali perbincangan dengan Kompas.com, Minggu malam.

“Cerita wayang yang simpel karena pada kisah wayang itu ada tuntunan, tontonan, tatanan, dan tatanan.

Tuntunan tidak usah berbelit-belit, karena anak muda tidak perlu dengan kalimat halus, mengajarkan sesuatu yang sulit dipahami. Intinya semua dipermudah saja,” ucapnya.

Baca juga: Ki Seno Nugroho Meninggal Dunia, Dalang Milenial yang Miliki Jutaan Penggemar di Seluruh Indonesia

Saat pementasan, dirinya mengikuti keinganan penonton untuk lakon yang dimainkan.

Meski sebenarnya sudah sering dimainkan, ia tidak mempermasalahkan yang terpenting kepuasan penonton.

"Satu lagi menonjolkan tokoh Bagong yang disenangi anak muda itu. Dia saya buat paling ndugal, ketika berhadapan kepada raja paling terhormat.

Kalau sudah bagong marah diunek-unekke (dimarahi). Gleleng ning sembodo (Nakal tetapi bisa membuktikan), anak muda kan seperti itu kan. Jiwanya masih jiwa panas," ucapnya.

Penggemar setia Penggemarnya tidak terbatas dari wilayah Yogyakarta.

Penggemar setianya juga tersebar hampir di sebagian Pulau Jawa, baik yang bisa menonton langsung maupun yang tidak.

Untuk yang tidak bisa datang langsung, bisa menyaksikannya melalui chanel YouTube "Dalang Seno" ataupun PWKS yang selalu menyiarkan langsung setiap pementasan.

Saat pementasan di Balai Dusun Munggi, ada beberapa kamera perekam yang terpasang dan memiliki dua operator. Ketika didekati, itu milik dalang Seno dan PWKS yang siap menyiarkan live streaming.

Baca juga: Selain Mendapat Pahala Besar, Ternyata Ini Manfaat Membaca Doa Qunut saat Sholat Subuh

Seno mengaku menggunakan sarana media sosial untuk menyiarkan pementasannya cukup efektif mengenalkan wayang kepada anak muda.

“Anak sekarang SD saja sudah pegang HP, buka-nya konten YouTube atau nonton film atau apa. Kita coba lewat situ (YouTube) ternyata dan ini luar biasa.

Semalam itu minimal 10 ribu penonton. Untuk pertunjukan tradisional lho Mas, itu luar biasa. Tembus 20 ribu (penonton) di Magelang kemarin,” ujarnya.

Kebangkitan kesenian tradisional Seno menilai, dengan banyaknya penonton kesenian tradisional terutama wayang kulit, ini membuktikan kebangkitan seni tradisional yang lama tertidur.

Selama ini banyak pekerja seni yang kebingunan dalam merangkul anak muda. Namun, setelah dirinya mendalang dengan metode baru yakni mudah diterima oleh semua kalangan termasuk anak muda, ia berharap dicontoh oleh pegiat seni lainnya.

"Di YouTube saya itu ada yang berkomentar pasti ada salah satu atau dua atau tiga komentar yang dulu saya tidak suka wayang, tetapi setelah melihat Pak Seno saya setiap malam suka wayang. Itu kebanggan saya seperti itu," ujarnya.

Selain itu, dengan mudahnya akses menonton pertunjukan kesenian tradisional semakin banyak anak kecil untuk tertarik menjadi dalang. Banyak permintaan dari penggemarnya untuk membuat sanggar karena anak-anak mereka ingin menjadi dalang.

Baca juga: Selain Mendapat Pahala Besar, Ternyata Ini Manfaat Membaca Doa Qunut saat Sholat Subuh

Namun hal itu belum bisa dilakukan karena padatnya jadwal pementasan Ki Seno. Dia takut ketika anak-anak yang ingin belajar tidak diajar langsung oleh dirinya maka motivasinya akan turun.

Selamat jalan Ki Seno Nugroho, terima kasih telah 'menularkan' wayang ke anak-anak muda.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Dalang Hits Ki Seno Nugroho, Digemari Milenial hingga Jadwal Padat (1)"

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved