Presiden Macron Luncurkan 'Operasi Sentinel' 3 Pemimpin Dunia Beri Dukungan, Perancis Pantang Mundur
Konflik berdarah di Perancis semakin meruncing setelah penyerangan di sebuah gereja di Nice, Perancis. Para pemimpin dunia pun ramai-ramai
Macron mengatakan, dia segera meningkatkan jumlah tentara untuk melindungi sekolah dan situs keagamaan dari sekitar 3.000 menjadi 7.000 personil.
Sedangkan jaksa anti-terorisme Prancis memulai penyelidikan atas serangan di gereja kota Nice.
Serangan di kota Nice pada Kamis, mendorong pemerintah Prancis untuk menaikkan status siaga keamanannya ke tingkat maksimum.
Status siaga ini ditingkatkan hanya beberapa jam sebelum diberlakukannya lockdown nasional karena virus corona.
Serangan di kota Nice adalah yang ketiga kalinya di Prancis, dalam dua bulan terakhir.
Pihak berwenang mengaitkan peristiwa ini dengan ekstremis muslim.
Penyerangan kemarin terjadi saat situasi di Prancis sedang tegang, menyusul penerbitan ulang karikatur Nabi Muhammad oleh surat kabar satir Charlie Hebdo.
Kepala polisi nasional Prancis telah memerintahkan peningkatan keamanan di gereja dan masjid awal pekan ini, tetapi tidak ada polisi yang tampak menjaga gereja Nice ketika diserang.
Seperti dilansir dari Associated Press, tidak ada pasukan keamanan yang terlihat berjaga di beberapa situs keagamaan terkemuka di Paris pada hari Kamis.
Sebelumnya, seorang pria bersenjatakan pisau, menyerang orang-orang di dalam sebuah gereja Prancis, Kamis kemarin. Tiga orang tewas dalam peristiwa ini.
Pelaku penyerangan diyakini bertindak seorang diri dan polisi tidak mencari penyerang lain yang terkait dengan peristiwa penusukan.
"Dia berteriak 'Allahu Akbar!' Berulang kali, bahkan setelah dia terluka," kata Walikota Nice Christian Estrosi, seperti dilansir dari the Associated Press.
Ia memastikan seorang wanita dan seorang pria langsung meninggal di dalam gereja.
Sementara seorang wanita lainnya berusaha melarikan diri dengan berlari ke bar terdekat, tetapi dia sudah terlanjur terluka parah.
Kemudian terdengan suara tembakan, yang ternyata berasal dari polisi yang datang dan menembak pelaku.
Para saksi mata berteriak ketika mendengar suara tembakan di dalam gereja.
Beberapa saat setelah itu, masih terdengar suara ledakan saat polisi meledakkan benda-benda mencurigakan.
Kejadian ini adalah serangan ketiga sejak Charlie Hebdo menerbitkan kembali karikatur Nabi Muhammad pada September lalu.
Pada September lalu, persidangan kembali dibuka untuk kasus serangan terhadap kantor penerbitan Charlie Hebdo dan sebuah super market Yahudi pada tahun 2015.
Orang-orang bersenjata dalam serangan 2015, mengaku setia kepada kelompok ISIS dan Al-Qaeda, yang baru-baru ini menyerukan serangan baru terhadap Prancis.
Vonis untuk kasus penyerangan Charlie Hebdo tahun 2015 rencananya akan diputuskan pada 13 November.
8 Fakta Emmanuel Macron
Terangkum 8 fakta Presiden Prancis Emmanuel Macron yang kini dikecam oleh penganut agama Islam di seluruh dunia.
Saat ini, seluruh penduduk dunia penganut agama Islam tengah murka ke Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Sebab, pernyataan Emmanuel Macron dinilai menghina agama Islam dan bahkan menyudtkan Nabi Muhammad SAW.
Dampak Presiden Prancis hina Islam dan Nabi Muhammad SAW, negara-negara Islam di Timur Tengah, kini tidak tinggal diam.
Akibatnya produk makanan-minuman dan jasa dari Prancis kabarnya ditolak di Timur Tengah.
Sebelumnya, Macron dikenal kontroversi termasuk saat menikahi nenek berusia 67 tahun dan telah menjanda.
Lalu siapa sebenarnya Macron ini dan apa kiprahnya selama ini?
Berikut berbagai sumber fakta-fakta mengenai Macron, dikutip dari Tribunnews.com, Kamis 29 Oktober 2020:
1. Presiden Termuda
Pemilik nama lengkap Emmanuel Jean-Michel Frédéric Macron ini lahir di Amiens, Prancis, pada 21 Desember 1977 (usia 42 tahun).
Sebelum terjun ke politik, Macron merupakan mantan bankir investor Prancis.
Presiden Perancis Emmanuel Macron kecam pemenggalan kepala guru sejarah. (Reuters/Aljazeera.com)
Pada 26 Agustus 2014 ia dilantik sebagai Menteri Ekonomi, Pembaruan Industri dan Urusan Digital dalam pemerintahan Manuel Valls.
Pada Pemilihan umum Presiden Prancis 2017, ia mengalahkan Marine Le Pen dengan meraup 66,06 persen suara jauh mengungguli Marine Le Pen, yang hanya meraup 34 persen suara.
Kemenangannya menjadikan ia sebagai Presiden Prancis termuda dalam sejarah dengan usia 39 tahun.
2. Anak Profesor
Macron adalah putra dari Jean-Michel Macron, Profesor Neurologi di Universitas Picardy, dan Françoise Macron-Noguès, MD.
Macron bekerja sebagai Inspektur Keuangan dalam Kementerian Ekonomi Prancis antara 2004 dan 2008.
Pada 2007, ia menjabat sebagai deputi rapporteur pada Komisi untuk mempengaruhi pertumbuhan Prancis yang dikepalai oleh Jacques Attali.
3. Mantan Bankir Bergaji Besar
Sebelum bekerja sebagai bankir investasi di Rothschild & Cie Banque, Macron bekerja sebagai inspektur keuangan kementerian ekonomi Perancis.
Tahun 2008, ia membayar 50.000 euro atau sekitar Rp 730 miliar untuk bisa keluar dari ikatan dinas dengan pemerintah dan bekerja sebagai bankir.
Dalam kampanyenya, Macron berjanji akan membuat Perancis menjadi negeri yang lebih ramah bisnis dan mengurangi pajak perusahaan.
Baca juga: Siapa Jenderal Ignatius Sigit Sebenarnya, Petinggi Polri yang Meninggal Akibat Penyakit Kompilasi
4. Istrinya 24 tahun Lebih Tua
Macron berkenalan dengan istrinya di saat dia bersia usia 15 tahun.
Saat itu Brigitte Marie-Claude Trogneux adalah guru bahasa Perancis-nya, telah menikah dan memiliki anak.
Setelah bercerai dari suami pertamanya dan beerstatus janda, Trogneux menikahi Macron.
Mereka menikah 2007.
Keduanya tidak memiliki anak bersama, tapi Trogneux (67), memiliki tiga anak dan tujuh cucu.
5. Bicara Soal Muslim di Awal Terpilih
Macron seorang yang sangat pluralis dan menghargai perbedaan, termasuk dalam keyakinan.
“Tidak ada agama yang menjadi masalah di Perancis saat ini," ujar Macron saat kampanye Oktober 2016 silam.
"Negara harus netral karena merupakan jantung dari sekularisme"
"Kita berkewajiban untuk membiarkan semua orang menjalankan agama mereka dengan adil," katanya.
6. Pro-intervensi di Suriah
Menurut Reuters, Macron ingin meningkatkan anggaran pertahanan hingga dua persen, dari angka 1,8 persen produk domestik bruto (PDB).
Ia juga pernah mengatakan, harus ada intervensi internasional di Suriah, jika ada bukti bahwa Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia.
7. Politisi pro-Uni Eropa
Marine Le Pen berjanji untuk menarik Perancis dari Uni Eropa seperti Inggris tahun 2016.
Namun, Macron adalah pendukung Uni Eropa.
Ia ingin ada beberapa perubahan, supaya Uni Eropa lebih kuat lagi.
“Sejak 2008 kita gagal membangun Eropa. Sejak 2008 hanya ada generasi terlupakan yang melihat segelintir dari rencana kita terwujud"
"Tugas kita adalah membangun kembali impian Eropa."
8. Kontroversi Macron
Sebelumnya seorang siswa berusia 18 tahun dari Chechnya, memenggal kepala Paty.
Hal ini karena dia memperlihatkan karikatur Nabi Muhammad dalam pelajaran tentang kebebasan berekspresi.
Kartun tersebut telah diterbitkan ulang di seluruh Prancis, sebagai tanggapan atas pembunuhan tersebut.
Bahkan diproyeksikan ke gedung-gedung pemerintah di Montpellier dan Toulouse.
Pada Oktober, Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengecam mereka yang mengkritik majalah satir Charlie Hebdo karena menerbitkan karikatur ofensif.
Macron mendukung Charlie Hebdo, dengan menyatakan bahwa islam sedang dalam krisis di seluruh dunia.
Dia juga berjanji untuk memberlakukan undang-undang yang ketat terhadap separatisme Islam.
Selain itu berjanji untuk tidak mengizinkan imam dari negara-negara Muslim memasuki Prancis.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ini Pemimpin Dunia yang Dukung Prancis Lawan Teroris Pasca Pembunuhan 3 Orang di Gereja Notre-Dame.