Libur Panjang Berpotensi Peningkatan Penumpang Pesawat Hingga 9 Persen

Libur panjang mulai dari 28 Oktober hingga 1 November 2020 berpotensi meningkatkan jumlah penumpang pesawat hingga 9 persen di 19 bandara PT Angkasa

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Nani Rachmaini
Istimewa
Ilustrasi. Penerapan protokol kesehatan Covid-19 di bandara. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA – Libur panjang mulai dari 28 Oktober hingga 1 November 2020 berpotensi meningkatkan jumlah penumpang pesawat hingga 9 persen di 19 bandara PT Angkasa Pura II.

Diperkirakan penumpang dapat mencapai 90.000 – 95.000 penumpang.

Peningkatan penumpang paling banyak diperkirakan terjadi di Bandara Soekarno-Hatta jumlah penumpang dapat mencapai sekitar 65.000 penumpang.

Muhamad Wasid Director of Operation & Service PT Angkasa Pura II mengatakan seluruh bandara perseroan sudah bersiaga dalam melayani penumpang pada periode libur panjang.

Baca juga: VIDEO Viral Suami Mendadak Banting Kompor karena Sang Istri Malah Memilih Senam daripada Memasak

Baca juga: Momentum Sumpah Pemuda, Syafril Nursal Ajak Pemuda Bangkit dan Kreatif

Baca juga: Chord Gitar Lagu 12 Tahun Terindah - BCL, Lagu yang Didedikasikan Untuk Ashraf Sinclair

“Setiap bandara yang tergabung dalam Angkasa pura II, menjalankan protokol kesehatan ketat."

"Sebagai langkah antisipasi, 19 bandara melakukan Piket Siaga Operasi mulai 26 Oktober – 1 November 2020," ujarnya beberapa hari yang lalu.

Lebih lanjut Muhamad Wasid mengatakan, fasilitas di gedung terminal, sisi udara, dan sisi darat seperti runway, taxiway, apron dan fasilitas penunjang lainnya dia pastikan berfungsi dengan baik agar operasional penerbangan selalu berjalan lancar.

Ilustrasi. Penerapan protokol kesehatan Covid-19 di bandara.
Ilustrasi. Penerapan protokol kesehatan Covid-19 di bandara. (Istimewa)

Sementara itu, untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, PT Angkasa Pura II menjalankan protokol kesehatan melalui konsep biosecurity management yaitu physical distancing, health screening, passenger touchless processing, people protection, facility cleanliness.

Lalu ditambah dengan konsep biosafety management seperti biohazard precautions, environment screening, infrastructure sterilization, public health assurance.

Untuk melindungi karyawan termasuk personel operasional dan pelayanan di bandara PT Angkasa Pura II memiliki program Workforce Protection yang telah dijalani sejak Maret 2020. Program ini adalah bagian dari konsep biosafety dan biosecurity management

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan Workforce Protection adalah regulasi internal guna melindungi karyawan di tengah pandemi ini.

“Workforce Protection melihat dari berbagai sisi. Misalnya dengan penyesuaian pola operasional atau pengurangan jam operasional, personel bandara memiliki waktu lebih untuk berada di rumah namun operasional bandara tetap bisa berjalan lancar."

"Personel juga dilengkapi dengan APD mulai dari level 1 hingga level 3 yang disesuaikan dengan situasi dan fungsi personel.”

“Melalui Workforce Protection, PT Angkasa Pura II dapat tetap mengoperasikan bandara dan menjaga konektivitas penerbangan guna mendukung industri penerbangan nasional di agar tetap berkontribusi optimal di tengah pandemi,” jelas Muhammad Awaluddin.

PT Angkasa Pura II saat ini mengelola 19 bandara, yaitu Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Husein Sastranegara (Bandung), Kertajati (Majalengka), Kualanamu (Deli Serdang), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Sultan Iskandar Muda (Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang).

Lalu, Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkalpinang), Silangit, Banyuwangi, Tjilik Riwut (Palangkaraya), Radin Inten II (Lampung), Fatmawati Soekarno (Bengkulu) dan HAS Hanandjoeddin (Belitung).

Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved