Pjs Gubernur Jambi Sebut lndonesia Menuju Negara Maju Tahun 2045, Ingatkan Pelajar SMA, SMK & MAN

Pjs Gubernur Jambi ingatkan dan ajak pelajar Jambi mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Penulis: Vira Ramadhani | Editor: Nani Rachmaini
Istimewa
Restuardy Daud Pjs Gubernur Jambi saat rapat evaluasi Covid-19 di Ruang Pola Kantor Gubernur Jambi, Senin (19/10/2020). 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pjs Gubernur Jambi ingatkan dan ajak pelajar Jambi mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Pjs Gubernur Jambi, Restuardy Daud mengatakan lndonesia menuju negara maju pada tahun 2045 dan berpotensi masuk ekonomi terbesar urutan ke-5 di dunia. Dan struktur ekonomi pun akan bergeser ke sektor bernilai tumbuh tinggi.

Dan upaya yang dilakukan untuk menuju Indonesia Emas pada tahun 2045 yaitu infrastruktur yang mendukung, penataan ruang yang tertata dengan baik, birokrasi pemerintah dan birokrasi yang baik, sumber daya ekonomi keuangan (salah satunya APBN yang sehat, inovasi, pengelolaan keuangan secara digital), serta kualitas SDM yang baik.

Restuardy mengatakan pada tahun 2045 itu bertepatan 100 tahunnya kemerdekaan Indonesia. Indonesia menuju negara maju, dan Indonesia Emas. Maka yang akan menjalani prosesnya pada saat itu tentunya anak SMA, SMK dan MAN saat ini.

“Maka dari itu pelajar SMA, SMK, dan MAN di Jambi mulai dari sekarang harus mempersiapkan diri dengan pengetahuan yang luas, penguasaan teknologi agar saat menjadi pemimpin atau melaksanakan dan menjalankan tugas-tugas untuk membangun negeri ini telah memiliki latar belakang atau pemahaman yang sangat baik tekhusus pada pengelolaan keuangan ini,” ungkapnya pada acara Gubernur Mengajar melalui Live Streaming, Senin (26/10/2020).

Ia mengatakan, saat ini kita juga dihadapi dengan revolusi 4.0, industri ini ditandai oleh internet of things (IOT).

Untuk anak muda atau pelajar pasti tidak asing dengan kemajuan teknologi karena aktivitas sekarang banyak menggunakan gadget atau smartphone.

“Anak muda atau pelajar Jambi saat ini lah yang lebih memahami alat atau perlengkapan teknologi, misalnya dalam sistem keuangan seperti ATM, e-money, m-banking, atau digital keuangan lainnya yang memudahkan untuk bertransaksi,” ujarnya.

Pemerintah juga mendorong percepatan teknologi transformasi digital, hal ini sangat terasa saat pandemi ini.

Karena banyak kegiatan yang menggunakan teknologi digital seperti proses pembelajaran, pekerjaan serta bertransaksi.

“Saya diskusi dengan bapak Maulana dan beliau menyampaikan ada sekitar 500 anak sekolah di Kota Jambi yang kesulitan menjangkau karena keterbatasan sarana prasarana digital yang ada,” ujarnya

Terkait transformasi digital dengan anak muda atau pelajar Jambi sekarang ini yaitu pada 15 tahun kedepan akan sangat banyak dibutuhkan SDM dengan talenta digital.

“Memang banyak lapangan usaha yang akan ditutup sesudah industri 4.0 ini. Namun, juga akan cukup banyak lapangan usaha yang akan terbuka, ada sekitar 17 juta lapangan pekerjaan."

"Empat juta lapangan pekerjaan akan diserap oleh industri digital dan sisanya industri pendukung lainnya. Jadi bisa milih mau konsen di industri digital atau industri lainnya,” ujarnya

Kita juga harus mempersiapkan masa pasca pandemi seperti, lapangan pekerjaan, struktur perekonomian yang lebih baik, serta SDM yang mempuni. (Tribunjambi/Vira)

Targetkan Pelajar Untuk Tingkatkan Angka Inklusi Keuangan Jambi

Otoritas Jasa Keuangan Jambi (OJK) dalam bulan Inklusi Keuangan, pada hari ini adakan acara “Gubernur Mengajar” dalam kegiatan Gerakan Jambi KEJAR.

Acara ini dilakukan live streaming melalui media sosial Tribun Jambi.

Kegiatan mengajar bersama gubernur Jambi ini pembicaranya Pjs Gubernur Jambi, Kepala Otoritas Jasa Keuangan, serta pegadaian.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kanwil Provinsi Jambi, Direktur Bank Jambi, Deputi Bisnis Pegadaian Jambi, Industri-industri Jasa Keuangan Jambi, Kepala sekolah, Guru serta Siswa SMA, SMK dan MAN seluruh Jambi.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan Jambi, Endang Nuryadin mengatakan, kegiatan Gubernur Mengajar ini merupakan salah satu kegiatan puncak bulan inklusi keuangan.

Untuk saat ini angka literasi keuangan yaitu 35%. Jadi untuk 100 orang hanya 35 orang yang mengerti tentang keuangan formal. Sementara angka nasional sebesar 38%.

Dan untuk inklusi keuangan yaitu orang yang mempunyai produk formal di industri jasa keuangan, seperti tabungan, asuransi, atau saham.

Dan angka inklusi di Provinsi Jambi sebesar 64 persen.

Sementara angka inklusi nasional sebesar 76 persen.

“Provinsi Jambi masih di bawah angka nasional baik untuk literasi dan inklusi keuangan."

"Hal ini membuat kita semangat untuk meningkatkan pada tahun ke depannya,” ujarnya, Senin (26/10/2020).

Pjs Gubernur Jambi, Restuardy Daud mengatakan untuk meningkatkan angka Literasi dan Inklusi Keuangan Provinsi Jambi yang masih di bawah angka Nasional dengan cara mengedukasi dan mensosialisasikan ke pelajar dan masyarakat secara virtual karena memang sekarang masa pandemi.

“Sudah tepat menargetkan masyarakat terutama pelajar untuk menabung secara formal,” ucapnya

Restuardy mengatakan untuk mendorong angka inklusi keuangan lebih tinggi harus melakukan edukasi lebih gencar, infrastruktur edukasi, memanfaatkan tekonologi digital, melibatkan unsur atau pihak yang melatarbelakangi keagamaan.

“Kita semua harus terlibat secara aktif untuk mendorong layanan keuangan yang lebih baik,” katanya

Ia menambahkan dalam aspek ekonomis, berdasarkan survei untuk generasi Z lebih banyak atensi untuk menabung dibandingkan generasi Y.

Generasi Y lebih banyak mengalokasikan uangnya untuk berbelanja atau melakukan sesuatu yang menarik untuk menambah pengalaman.

Dan berdasarkan statistik generasi Z dalam sehari rata-rata menghabiskan waktu 10 jam untuk aktivitas online.

“Maka dari itu untuk memperkenalkan, mendorong dan meningkatkan inklusi keuangan dengan cara melalui digital, sosial media sesuai dengan karakteristik generasi saat ini,” pungkasnya. (Tribunjambi/Vira)

Investasi Emas di Pegadaian, Lewat Program 4S Pegadaian, Ubah Receh Menjadi Emas, Minimal 0,01 Gram

Pegadaian Jambi sebagai salah satu Industri Jasa Keuangan lakukan program 4S (Satu Siswa Satu Simpanan) untuk meningkatkan inklusi keuangan Jambi.

Pegadaian Jambi yang didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan sekolah-sekolah yang ada di Jambi untuk menggencarkan kegiatan menabung kepada pelajar-pelajar di Jambi.

Melinda Elvira, asisten manajer 2 bagian pemasaran PT Pegadaian area Jambi mengatakan Pegadaian kini bukan hanya lini bisnis untuk menggadaikan saja, namun sudah berkembang dan memilik tiga lini bisnis.

Yang pertama pembiayaan, yaitu pembiayaan untuk menggadai, kendaraan bermotor, haji dan sebagainya.

Kedua, bisnis atau investasi tabungan Emas.

Di Pegadaian bisa nabung emas, beli emas, gadai emas, jual emas dan nyicil emas.

Ketiga yaitu aneka jasa, maksudnya untuk pembayaran listrik, pulsa, BPJS dan sebagainya bisa bayar melalui pegadaian.

Melinda mengatakan tabungan emas itu maksudnya jika menabung di tabungan emas nanti akan langsung dikonversikan ke saldo emas.

Minimal menabung bisa 0,01 gram atau saat ini senilai Rp 10 ribu.

“Jadi untuk ditabungan emas ini bukan lagi hitungan berapa rupiah kita nabung, tapi hitungannya berapa gram di saldo emasnya,” ujarnya pada acara Gubernur Mengajar, yang dilakukan secara Streaming, Senin (26/10/2020)

Melinda menjelaskan Untuk investasi emas di pegadaian ada 3 cara yaitu bisa langsung beli emas per gramnya, bisa nyicil per bulannya dan bisa menabung (tabungan emas) yang bebas bisa berapa aja dan dalam jangka waktu yang tidak ditentukan.

“Di pegadaian ada program 4S yaitu satu siswa satu simpanan jadi merubah receh menjadi emas."

"Jadi pelajar bisa menyisihkan seribu rupiah untuk menabung tabungan emas."

"Di tabungan emas bisa menabung Rp 10 ribu,” ujarnya

Melinda menambahkan, Untuk penarikan di tabungan emas pegadaian bisa narik menjadi uang atau dalam bentuk emas.

Dia juga mengatakan sangat bagus untuk berinvestasi emas, karena emas itu bisa menjadi alat ukur biaya.

Misalnya untuk berangkat haji, saat tahun 2005 dengan harga emas Rp 175 ribu pergram, harus mengumpulkan emas sebanyak 124 gram untuk berangkat haji, kalau dirupiahkan itu sebesar Rp 23 juta.

Namun, pada tahun 2018 harga emas Rp 620 ribu pergram dan hanya butuh 55 gram untuk berangkat haji.

Hal ini membuktikan menabung emas sangat menjanjikan dan menguntukan dimasa mendatang.

“Jadi emas ini tahan inflasi dan memang untuk investasinya jangka panjang."

"Memang butuh waktu untuk untung dalam berinvestasi emas,”

Saat ini Pegadaian Jambi memiliki 59 kantor area dan 4.300 outlet pegadaian yang tersebar di Provinsi Jambi.

“Untuk menabung di pegadaian tidak harus datang langsung ke kantor atau outlet pegadaian, sekarang bisa lakukan melalui aplikasi pegadaian digital service,” pungkasnya.

(TribunJambi/Vira)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved