Bayi Terjebak Dalam Rumah Saat Gempa M 5,9 Guncang Pangandaran, Deden Terluka Nekat Selamatkan Anak

Deden Gustiawan (30) terpaksa dilarikan ke klinik kesehatan setelah tertimpa dinding rumahnya di Dusun Kertahayu Rt 32 RW 03 Desa Kertahayu Pamarican.

Editor: Teguh Suprayitno
foto Istimewa/dok Tagana
Dinding rumah roboh, Deden mengalami luka saat lindungi bayinya. 

Bayi Terjebak Dalam Rumah Saat Gempa M 5,9 Guncang Pangandaran, Deden Terluka Nekat Selamatkan Anak

TRIBUNJAMBI.COM – Pangandaran diguncang gempa, 5.9 M pada Minggu (25/10/2020) pukul 07.56 WIB.

Deden Gustiawan (30) terpaksa dilarikan ke klinik kesehatan setelah tertimpa dinding rumahnya di Dusun Kertahayu Rt 32 RW 03 Desa Kertahayu Pamarican Ciamis yang roboh akibat gempa.

Deden terluka akibat tertimpa tembok dinding yang roboh saat berupaya melindungi bayinya.

“Korban mengalami luka-luka saat berupaya melindungi bayinya. Begitu dinding tembok rumahnya tadi pagi runtuh akibat gempa. Bayinya selamat,” ujar Baehaki Efendi, relawan Tagana Pamarican kepada Tribun Minggu (25/10/2020).

Dinding rumah roboh, Deden mengalami luka saat lindungi bayinya.
Dinding rumah roboh, Deden mengalami luka saat lindungi bayinya. (foto Istimewa/dok Tagana)

Korban kata Baehaki sempat dibawa ke klilinik kesehatan di Kertahayu untuk mendapatkan pertolongan pertama.

“Sekarang sudah pulang lagi ke rumah, lukanya mengalami jahitan,” katanya.

Baca juga: INFO BMKG Prakiraan Cuaca 26 Oktober, Waspada Yogyakarta, Jambi, Bandung dan Banjarmasin Hujan Petir

Sementara itu dapur rumah Soleh (70) di Dusun Cisaar Rt 10 Desa Kertahayu Pamarican roboh beberapa setelah gempa 5,9 M menguncang. Ibu Nesa yang sedang mencuci tak jauh dari dapur selamat.

“Kami masih mendata kemungkin adanya kejadian lain dampa dari gempa Pangandaran tadi pagi,” ujar Baehaki.

Menyusul adanya dampak gempa Pangandaran di dua lokasi tersebut, unsur TNI dari Korami Pamarican, personil Polsek Pamarican, Tagana, aparat desa dan warga bergotong royong membersihkan puing-puing pasca gempa.

Gempa M 5,9

Gempabumi guncang Pangandaran Minggu (25/10/2020) pagi. Bahkan getaran terasa hingga Yogyakarta.

Gempa dengan magnitudo 5,9 mengguncang wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa, pukul 07.56 WIB.

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,2 LS dan 107,86 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 88 km arah Barat Daya Kota Pangandaran, Jawa Barat pada kedalaman 62 km.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=5,5.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault).

Baca juga: INFO Beasiswa Kuliah di University of British Columbia Kanada, Ini Syarat dan Pilihan Program Studi

Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Sukabumi, Tasikmalaya, dan Pangandaran sebesar III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

Kemudian di Kuningan, Garut, dan Cilacap sebesar III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Di Kabupaten Bandung, Kebumen, Kutoarjo, Banyumas, Banjarnegara, Kulonprogo, Bantul, Gunung Kidul, dan Yogyakarta II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Di Kota Bandung dan Tegal dirasakan II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, menuturkan dalam keterangan tertulisnya, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.

BREAKING NEWS Gempa 5,9 M Guncang Pangandaran, Getaran Dirasakan Hingga Solo
BREAKING NEWS Gempa 5,9 M Guncang Pangandaran, Getaran Dirasakan Hingga Solo (https://twitter.com/infoBMKG)

Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa.

Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.

Berikut Penjelasan Lengkap Mengenai Skala MMI dilansir dari https://www.bmkg.go.id/gempabumi/skala-mmi.bmkg.

Skala MMI I-II

TIDAK DIRASAKAN (Not Felt) Tidak dirasakan atau dirasakan hanya oleh beberapa orang tetapi terekam oleh alat.

Skala MMI III-V

Dirasakan oleh orang banyak tetapi tidak menimbulkan kerusakan. Benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan jendela kaca bergetar.

Skala MMI VI

KERUSAKAN RINGAN (Slight Damage) Bagian non struktur bangunan mengalami kerusakan ringan, seperti retak rambut pada dinding, genteng bergeser ke bawah dan sebagian berjatuhan.

Baca juga: Daftar Harga Emas Hari ini 25 Oktober 2020 di Pegadaian, Ukuran 2 gram Rp 2.036.000

Skala MMI VII-VIII

KERUSAKAN SEDANG (Moderate Damage) Banyak Retakan terjadi pada dinding bangunan sederhana, sebagian roboh, kaca pecah. Sebagian plester dinding lepas. Hampir sebagian besar genteng bergeser ke bawah atau jatuh. Struktur bangunan mengalami kerusakan ringan sampai sedang.

Skala MMI IX-XII

KERUSAKAN BERAT (Heavy Damage) Sebagian besar dinding bangunan permanen roboh. Struktur bangunan mengalami kerusakan berat. Rel kereta api melengkung.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul GEMPA di Pangandaran, Deden Luka-luka Tertimpa Dinding Rumah Demi Lindungi Bayinya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved