Jokowi Dinilai Semakin Berjarak dengan Masyarakat, Ini Penjelasan Pengamat Politik

Pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sudah 1 tahun. Banyak pihak yang memberikan pandangan tentang setahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin

Editor: Rahimin
ANTARA FOTO/BIRO PERS/LUKAS/HO
Presiden Joko Widodo berjalan untuk memimpin upacara HUT ke-75 TNI di Istana Negara Jakarta, Senin (5/10/2020). Pada peringatan HUT ke-75 TNI, Presiden Joko Widodo mendukung transformasi organisasi TNI harus selalu dilakukan dengan dinamika lingkungan strategis sesuai dengan dinamika ancaman dan perkembangan teknologi militer. 

TRIBUNJAMBI.COM - Pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sudah 1 tahun.

Banyak pihak yang memberikan pandangan tentang setahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin tersebut.

Pengamat politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai Presiden Joko Widodo terlihat semakin berjarak dengan masyarakat selama setahun memimpin roda pemerintahannya di periode kedua.

"Presiden Jokowi semakin berjarak dengan rakyat. Ada proses komunikasi yang tersumbat antara lingkaran inti Presiden dengan dinamika sosial-politik di tengah masyarakat. Tidak ada dialektika yang memadai antara pemerintah dan masyarakat," kata Umam kepada Kompas.com, Rabu (21/10/2020).

Baca juga: Kakek Berusia 71 Tahun Nikahi Gadis Berusia 18 Tahun, Seserahannya Sampai Dibawa Dua Mobil

Baca juga: 3 Kali Sudah Jokowi Tegur Menterinya, Gegara Komunikasi Yang Buruk, Soal UU Cipta Kerja dan Covid-19

Baca juga: Baru Lahir, Bayi Dari Pasangan Glenn Alinskie dan Chelsea Olivia Sudah Banyak Penggemar

Akibatnya, sejumlah produk kebijakan publik seringkali diikuti dengan berbagai kontroversi dan protes, baik berskala sedang maupun besar.

Hal itu menurut Umam terlihat jelas dari reaksi masyarakat terhadap sikap pemerintah terkait perubahan Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), perumusan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (HIP), penanganan pandemi dan penyelamatan ekonomi, serta pengesahan Undang-undang Cipta Kerja. Ia menambahkan, pemerintah mungkin masih bisa merasa baik-baik saja.

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada peresmian pameran bertajuk Goresan Juang Kemerdekaan : Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan Republik Indonesia di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (1/8/2016). Pameran menampilkan 28 karya dari 20 maestro lukis Indonesia seperti Raden Saleh, Affandi, Basoeki Abdullah hingga Presiden Soekarno, berlangsung untuk umum dari 2-30 Agustus.
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada peresmian pameran bertajuk Goresan Juang Kemerdekaan : Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan Republik Indonesia di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (1/8/2016). Pameran menampilkan 28 karya dari 20 maestro lukis Indonesia seperti Raden Saleh, Affandi, Basoeki Abdullah hingga Presiden Soekarno, berlangsung untuk umum dari 2-30 Agustus. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Namun, tersumbatnya komunikasi politik antara pemerintah dengan masyarakat akan berimbas pada menumpuknya kekecewaan publik.

“Pemerintah harus sadar bahwa investasi kekecewaan publik ini bisa berubah menjadi self-delegitimation yang berdampak pada menurunnya kredibilitas pemerintah itu sendiri," tutur Umam.

Baca juga: Ini Pemilik Mobil Xenia Yang Didalamnya Ditemukan Kerabat Jokowi Tewas Terbakar

Baca juga: Rocky Gerung Beri Nilai A Minus Setahun Pemerintahan Jokowi, Alasannya Bikin Najwa Shihab Bingung

Baca juga: Kecelakaan Maut di Tol Kapal Betung, 4 Orang Penumpang Honda Jazz Tewas, Mobil Masuk Kolong Truk

Kepada Jokowi Ia menambahkan, hal itu baru saja dikonformasi oleh survei Litbang Kompas (Oktober 2020) yang menunjukkan bahwa ketidakpuasan publik terhadap pemerintah menembus angka sekitar 52,5 persen (46,3 persen tidak puas dan 6,2 persen sangat tidak puas).

"Karena itu, Presiden Jokowi sebagai nahkoda pemerintahan harus menghentikan tren negatif ini. Presiden harus membuka ruang komunikasi politik publik," tutur Umam.

"Dengan demikian, kebijakan-kebijakan publik benar-benar sesuai dengan aspirasi dan ekspektasi masyarakat. Sehingga potensi kontroversial bisa ditekan. Jika Presiden Jokowi tidak melakukan koreksi, sama halnya pemerintah sedang melakukan bunuh diri secara politik," lanjut dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setahun Usia Pemerintahan, Jokowi Dinilai Semakin Berjarak dengan Masyarakat

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved