Gunung Kerinci Semburkan Asap Tebal

Apa Itu Erupsi Gunung Kerinci, Mengapa Semburkan Asap Tebal Warna Hitam Tadi Pagi

Pantauan Tribunjambi.com, asap tebal yang keluar dari Gunung Kerinci itu terjadi sekira pukul 06.30 WIB.

Editor: Duanto AS
ist
Gunung Kerinci kembali mengeluarkan asap tebal. 

TRIBUNJAMBI.COM - Sebenarnya apa itu erupsi Gunung Kerinci, mengapa tadi pagi mengeluarkan asap tebal warna hitam.

Gunung Kerinci menyemburkan asap tebal warna hitam pada Sabtu (17/10/2020) pagi.

Kemunculan asap tebal itu membuat warga di sana sempat kaget.

Gunung Kerinci yang merupakan gunung berapi tertinggi di Sumatera, lokasinya di Provinsi Jambi.

Pantauan Tribunjambi.com, asap tebal yang keluar dari Gunung Kerinci itu terjadi sekira pukul 06.30 WIB.

Berdasarkan catatan Badan Geologi Kementerian ESDM, Ketinggian kolom abu erupsi 100-200 meter di atas puncak.

"Gunung Kerinci terlihat mengeluarkan asap hitam berwarna kecoklatan, namun tidak tercium adanya bau belerang yang menyertai asap," ujar Poniman, warga Kayu Aro.

Foto 1: 

Gunung Kerinci menyemburkan asap tebal warna hitam Sabtu (17/10/2020) pagi
Gunung Kerinci menyemburkan asap tebal warna hitam Sabtu (17/10/2020) pagi (ISTIMEWA)

Meskipun warga Kayu Aro sudah terbiasa dengan kejadian seperti itu, namun sempat membuat panik.

Poniman mengatakan warga panik lantara sempat terdengar adanya bunyi seperti guntur sebelum asap tebal keluar.

"Sempat bunyi seperti guntur, namun pelan," bebernya.

Menanggapi kejadian itu, saat dikonfirmasi, Nurhamidi, Kepala Pengawasan BBTNKS Wilayah I Kerinci membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Foto 2: 

Gunung Kerinci kembali mengeluarkan asap tebal.
Gunung Kerinci kembali mengeluarkan asap tebal. (ist)

Kata Nurhamidi, tadi pagi, gunung dengan ketinggian 3.805 MDPL tersebut sempat mengeluarkan asap hitam pekat.

Tapi sekarang sudah normal kembali, walaupun masih ada mengeluarkan asap putih.

"Gunung Kerinci yang memiliki ketinggian 3805 MDPL saat ini masih berada pada Status Level II (Waspada), tidak ada peningkatan status," sebutnya.

Foto 3:

Gunung Kerinci menyemburkan asap tebal warna hitam Sabtu (17/10/2020) pagi
Gunung Kerinci menyemburkan asap tebal warna hitam Sabtu (17/10/2020) pagi (ISTIMEWA)

 Gunung Kerinci, dieja "Kerintji", juga dikenal sebagai Gunung Gedang, Berapi Kurinci, Kerinchi, Korinci, atau Puncak Indrapura.

Ini merupakan gunung tertinggi di Sumatera, gunung berapi tertinggi di Indonesia dan puncak tertinggi di Indonesia di luar Papua.

Gunung Kerinci terletak tepat di perbatasan antara Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Jambi, di Pegunungan Bukit Barisan, dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 Km sebelah selatan Padang Provinsi Sumatera Barat.

Gunung ini juga menjadi batas antara wilayah Etnis Minangkabau dengan Suku Kerinci yang dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat dan merupakan habitat harimau sumatra dan badak sumatra.

Puncak Gunung Kerinci berada pada ketinggian 3.805 mdpl, di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

Di sini pengunjung dapat melihat di kejauhan membentang pemandangan indah Kota Jambi, Padang, dan Bengkulu.

Bahkan Samudera Hindia yang luas dapat terlihat dengan jelas.

Gunung Kerinci memiliki kawah seluas 400 x 120 meter dan berisi air yang berwarna hijau.

Di sebelah timur terdapat danau Bento, rawa berair jernih tertinggi di Sumatra.

Di belakangnya terdapat gunung tujuh dengan kawah yang sangat indah yang hampir tak tersentuh.

Gunung Kerinci merupakan gunung berapi bertipe stratovulcano yang masih aktif dan terakhir kali meletus pada tahun 2009. 

Apa itu erupsi?

Letusan gunung merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.

Peristiwa ini berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi.

Aktivitas magma yang mempunyai suhu yang sangat tinggi di dalam perut bumi berusaha keluar sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi.

Magma yang keluar dari perut gunung berapi adalah gunung yang sedang meletus atau vulkanisme.

Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C.

Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C.

Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.

Jenis dan bentuk gunung api bermacam-macam karena derajat kekentalan dan kedalaman magma terbentuknya gunung api berbeda-beda.

Gunung api meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.

Dari letusan-letusan seperti inilah gunung api terbentuk.

Hasil letusan gunung berapi berupa: gas vulkanik, lava dan aliran pasir serta batu panas, lahar, tanah longsor, gempa bumi, abu letusan, awan panas.

Letusannya yang membawa abu dan batu dapat menyembur dengan keras hingga sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km.

Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar hingga sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bisa mempengaruhi putaran iklim di bumi ini.

Tidak semua gunung berapi sering meletus.

Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif. (*)

Baca juga: Pendaki Harus Tahu Waktu Yang Tepat Untuk Mendaki Gunung Kerinci, Jaga Fisik Juga Diperhatikan

Baca juga: Ternyata Makam di Merangin yang Dibongkar Milik Orang Sakti, Semasa Hidupnya Dukun Terkenal

Baca juga: Tujuh Bulan Tutup, Hari ini Bioskop Sudah Beroperasi Lagi, Ini Kota yang Bisa Menyaksikan Bioskop

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved