Wirausaha Sukses di Jambi

Kisah Sukses Penangkaran Ikan Cupang di Jambi, Konsumennya Sampai Eropa

Satu di antaranya Panut (24), pria muda yang fokus beternak ikan cupang sejak 2014 silam telah memiliki pangsa pasar sampai ke Eropa.

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Nani Rachmaini
tribunjambi/yon rinaldi
Panut (24), pria muda di Jambi yang fokus beternak ikan cupang sejak 2014 silam telah memiliki pangsa pasar sampai ke Eropa. 

Penangkaran Ikan Cupang di Jambi ini, Miliki Konsumen Sampai Eropa

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Geliat bisnis UMKM kota Jambi saat ini tidak bisa dipandang sebelah mata.

Karena selain mampu memenuhi permintaan pasar domestik.

Beberapa dari mereka juga memiliki konsumen sampai keluar negeri.

Satu di antaranya Panut (24), pria muda yang fokus beternak ikan cupang sejak 2014 silam telah memiliki pangsa pasar sampai ke Eropa.

Spanyol, Jerman Belgia dan beberapa negara Eropa lain menjadi segmen pasarnya.

Selain itu, Amerika, Singapura dan negeri Jiran Malaysia juga menjadi market pasarnya.

Sedangkan pasar dalam negeri banyak berasal dari Jabodetabek.

Panut mengatakan, pengiriman keluar negeri paling rutin ke negeri jiran Malaysia, minimal satu bulan sekali.

“Sekali pengiriman minimal 100 ekor ikan,” Ujarnya kepada Tribunjambi.com, Kamis (15/10/2020).

Dalam satu bulan pria ini mampu menjual sekitar 400 ikan cupang.

Harga ikan cupangnya sendiri bervariasi, untuk kualitas premium yang biasa dikirim ke Eropa dan Amerika Panut mematok harga Rp 2,5 Juta per ekor.

Sedangkan untuk pasar Asia dan dalam negeri harga ikannya mulai dari Rp 100 ribuan.

“Tergantung jenis dan kelasnya lagi,” Timpalnya.

Lebih lanjut panut mengatakan, untuk saat ini permintaan ikan cupang didominasi oleh ikan cupang hias.

Untuk ikan cupang aduan sendiri tidak begitu banyak.

Itulah yang menyebabkan dia fokus untuk budidaya ikan cupang hias di rumahnya.

Saat ini di penangkaranya, Panut memiliki stok ikan cupang sebanyak 5000 an dan itu ikan cupan hias semua.

Banyaknya stok ikan karena dampak dari pandemi Corona, khususnya di awal-awal pandemi kamarin.

Kekhawatiran konsumen untuk bertransaksi, ditambah lagi tidak adanya jadwal penerbangan menjadi kendala utama dia dalam memasarkan ikannya saat pandemi kemarin.

Tapi sekarang kondisi sudah berangsur pulih, bahkan permintaan sudah kembali tinggi.

Pengiriman keluar negeri pun sudah mulai dilakukan lagi.

Saat ini dia mampu meraup omset hingga Rp 50 juta sebulan.

Untuk mencapai pasar yang begitu luas, pria yang tinggal di Jalan Ra Kartini, Talang Bakung Kota Jambi ini memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk mempromosikan dagangannya.

Sebelum tahun 2018, di saat sosmed belum se-booming saat ini. untuk pemasaranya dia memanfaatkan Website.

Barulah setelah 2018 dia perlahan meninggalkan website untuk fokus memasarkan dagangannya di sosial media.

Konsumen Panut biasanya melakukan pemesanan melalui aplikasi Wa ke nomor 0822 8101 0019.

(Tribunjambi.com/Rinaldi).

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved