Tips Bersepeda Ala Komunitas Lotus MTB Jambi, Kuat Rutin Gowes 80 Kilometer
Menjaga stamina pada masa pandemi Covid-19 menjadi satu di antara hal penting bagi masyarakat. Olahraga menjadi cara yang paling banyak dipilih
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Nani Rachmaini
Kiat Kuat Bersepeda Komunitas Lotus MTB, Rutin Gowes 80 Kilometer
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Menjaga stamina pada masa pandemi Covid-19 menjadi satu di antara hal penting bagi masyarakat.
Olahraga menjadi cara yang paling banyak dipilih untuk tetap menjaga kebugaran tubuh, termasuk bersepeda.
Kali ini Tribunjambi.com berkesempatan mewawancarai Komunitas Lotus MTB, salah satu komunitas sepeda yang ada di Jambi, didirikan sejak 2010.
Komunitas ini punya rutinitas rutinitas gowes minimal 80 kilometer per pekan.
Berikut petikan wawancara jurnalis Tribun Jambi, Mareza Sutan, bersama Ketua Komunitas Lotus MTB, Rahmat Kurniawan Hutagalung yang akrab disapa Raja, dan Sekjen Lotus MTB, Riki.
Tribun: Pada masa pandemi, sebagian masyarakat punya hobi baru, yaitu bersepeda.
Bagaimana tanggapan Lotus MTB terhadap goweser yang ramai sejak adanya pandemi Covid-19 ini?
Riki: Bisa dibilang sebagian mereka goweser pemula atau musiman.
Kadang mereka berpikirnya, capek bersepeda.
Padahal ini kan, sebuah hobi yang positif.
Jadi perlu pelan-pelan.
Diharapkan dengan niat, dari sekadar hobi justru jadi kebutuhan.
Tribun: Di Komunitas Lotus MTB, biasanya gowes rutin pada hari apa dan berapa jauh?
Raja: Biasanya kami rutin setiap Sabtu pagi, mulai pukul 06.30 WIB.
Itu rutin, tiap Sabtu.
Kalau jaraknya, kami minimal sekali gowes 80 kilometer.
Tribun: Jarak 80 kilometer, rute mana yang biasa dilalui, berapa waktu tempuhnya?
Raja: Biasanya dari Kota Jambi ke kabupaten tetangga, seperti ke Muara Bulian, sampai Kuala Tungkal.
Waktu tempuh biasanya 2-4 jam.
Tribun: Berapa jarak paling jauh yang pernah ditempuh member Lotus MTB?
Raja: Pernah ada beberapa yang ke Palembang, sekitar 258 kilometer.
Tribun: Mengingat rute Lotus MTB cukup jauh, kalangan mana saja yang tergabung di komunitas ini?
Raja: Berbagai kalangan.
Meski begitu, dari kalangan mana pun dia, ketika kita kumpul, kita adalah satu.
Kalau rentang usia, ada yang usianya 14 tahun, ada yang 67 tahun masih kuat gowes 80 kilometer.
Tribun: Selama gowes 80 km, ada tidak member yang tiba-tiba drop?
Raja: Ada. Kalau bahasa Jambi-nya, tibo-tibo ilang tenago.
Itu bisa disebabkan banyak faktor.
Bisa kurang istirahat, kurang asupan, hingga banyak pikiran.
Itu berpengaruh.
Tribun: Apa kiat-kiat supaya kuat gowes 80 kilometer?
Raja: Yang utama, fisik dulu.
Biasakan latihan untuk persiapan fisik.
Kemudian sepeda, kondisinya harus mumpuni.
Terakhir, persiapkan perbekalan.
Ini penting untuk di perjalanan.
Tribun: Ada latihan sebelum gowes jauh? Latihan seperti apa?
Riki: Jelas. Minimal selain hari rutin gowes (Sabtu), kita biasakan latihan fisik.
Misalnya, latihan sepeda sendiri, jogging, dan perbanyak asupan, seperti vitamin C, makanan kaya serat dan banyak karbohidrat, termasuk telur setengah matang dan madu.
(tribunjambi/mareza sutan)