UU Cipta Kerja
Luhut Puji Jokowi Soal UU Cipta Kerja: Demokratis, Lebih Baik dari Penguasa-penguasa Lalu
Setelah RUU Cipta Kerja disahkan oleh DPR beberapa hari lalu tudingan buruk kepada presiden RI Indonesia Joko Widodo.
TRIBUNJAMBI.COM,- Setelah RUU Cipta Kerja disahkan oleh DPR beberapa hari lalu tudingan buruk kepada presiden RI Indonesia Joko Widodo.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan memuji Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi.
Diketahui, Luhut puji Jokowi soal UU Cipta Kerja yang dinilai dapat mensejahterakan rakyat Indonesia.
Selain memuji, turut Luhut menjawab tudingan-tudingan miring kepada Presiden Jokowi terkait aksi penolakan Omnibus Law.
• VIDEO: Lezatnya Roti Bata Irvanda Bakery di Batanghari, Tanpa Pengawet & Pelembut, Beragam Rasa
• Gara-gara Adegan Ranjang, Sinetron Samudra Cinta Dapat Teguran Keras KPI
• Download Lagu Lose - NIKI MP3 yang Tersedia dengan Video Klip dan Lirik Lagu Serta Terjemahannya
Dilansir TribunWow.com dalam acara Satu Meja The Forum 'KompasTV', Rabu (6/10/2020), Luhut mengatakan bahwa memang tidak bisa dipungkiri pastinya ada yang tidak suka atau tidak setuju terhadap UU Cipta Kerja.
Namun Luhut mempertanyakan apakah alasan pihak-pihak tak setuju itu karena memang secara objektif berdasarkan substansi atau karena ada faktor lain.
Luhut kemudian tidak membenarkan ketika Jokowi ataupun pemerintah dituding tidak dengarkan lagi keluhan dari rakyat dan hanya bertindak semena-mena, khususnya soal UU Cipta Kerja.
Dirinya memastikan bahwa prinsip tersebut tidak pernah terlintas di benak Jokowi.
• Sakit Hati Diputus Cinta, Remaja Ini Sebar Video Syur Mantan Pacar di Medsos Hingga Pasang di Status
Terlebih Luhut menyadari bahwa Jokowi merupakan sosok yang sangat demokratis dan pro dengan rakyat.
"Enggak bener, Presiden Jokowi itu orang yang sangat demokratis, sangat mendengar (keluhan rakyat)," ujar Luhut.
"Beliau kan pernah susah, jadi dia Presiden berkali-kali bilang 'kita harus dengerin', makanya rapat selalu bicara koperasi, kurs, bicara yang begitu," ungkapnya.
Pernyataan dari Luhut sempat disanggah oleh presenter sekaligus jurnalis senior Budiman Tanuredjo.
Ia menilai seperti terlihat kontras dengan kondisi yang terjadi di lapangan.
"Jadi apa yang terjadi kalau Pak Jokowi mendengar suara rakyat"