Demo Tolak UU Cipta Kerja

Jelang Magrib, Mahasiswa Masih Bertahan di Depan Gerbang Perkantoran Gubernur & DPRD Provinsi Jambi

Hingga pukul 17.45 WIB, ribuan mahasiswa demo menolak UU Omnibus Law / cipta kerja masih bertahan di depan Gerbang perkantoran Gubernur dan DPRD Provi

Penulis: Zulkipli | Editor: Nani Rachmaini
tribunjambi/zulkifli azis
Hingga pukul 17.45 WIB, Kamis (8/10/2020), ribuan mahasiswa demo menolak UU Omnibus Law / Cipta Kerja masih bertahan di depan Gerbang perkantoran Gubernur dan DPRD Provinsi Jambi. 

Malam Ini, Mahasiswa Masih Bertahan di Depan Gerbang Perkantoran Gubernur dan DPRD Provinsi Jambi 
 
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Hingga pukul 17.45 WIB, Kamis (8/10/2020), ribuan mahasiswa demo menolak UU Omnibus Law / Cipta Kerja masih bertahan di depan Gerbang perkantoran Gubernur dan DPRD Provinsi Jambi.  

Pantau di lokasi, mereka dijaga ketat aparat kepolisian supaya tidak masuk ke gedung DPRD Provinsi Jambi.

Para mahasiswa ini melakukan aksi demontrasi sejak pagi. Mereka mumulai aksinya di Simpang Bank Indonesia Telanai, kemudian berjalan kaki menuju Gedung DPRD Provinsi Jambi.

Di depan kantor DPRD, para mahasiwa berorasi menyampaikan aspirasinya, menolak UU Omnibus Law yang beberapa hari lalu disahkan oleh DPR RI.

Di luar gedung para pendemo di temui Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto. Namun para mahasiswa tetap memaksa masuk ke gedung DPRD, sehingga bentrok dengan aparat kepolisian yang berjaga tak dapat dielakkan.

Aparat kepolisian beberapa kali menembakkan gas air mata dan menyemprotkan water conan untuk membubarkan massa. 

Namun mahasiswa membalas dengan melempar batu dan botol air mineral ke arah aparat kepolisian dan gedung DPRD, sehingga sejumlah kaca jendela gedung pecah. 
 

Polisi Temukan Bekas Tembakan Peluru di DPRD, Pengunjuk Rasa Langsung Dibubarkan

Aksi unjuk rasa tolak Undang-undang Omnibus Law/Cipta Kerja di DPRD Provinsi Jambi diwarnai kericuhan antara pengunjuk rasa dan aparat kepolisian, Kamis (8/10/2020). 

Ini terjadi karena massa aksi yang berjumlah seribuan tersebut memaksa masuk ke gedung DPRD Provinsi Jambi.

Akhirnya polisi melakukan pembubaran paksa.

Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto menyampaikan bahwa dirinya sudah menemui pengunjuk rasa, mendukung dan siap meneruskan aspirasi mereka ke DPR RI. 

“Tapi mereka tetap maksa masuk semua, kan nggak mungkin, susah kan mengendalikannya,” terang Edi.

Edi juga menyayangkan ditemukan tiga lubang di kaca gedung DPRD Provinsi Jambi yang diduga bekas tembakan peluru senjata api.

“Saya udah tanya Brimob, diduga kuat itu bekas peluru senjata api, dan itu bukan dari aparat keamanan, sekarang sedang olah TKP,” jelas ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jambi ini. 

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved