Mojok Tribun Jambi

Mengulik Soal Ular Bersama Ralu Jambee, Ketemu Ular Tidak Perlu Panik, Ungkap Cara Menakuti Kobra

Sayangnya, kepanikan saat bertemu ular sering kali membuat orang bertindak agresif, bahkan sampai membunuh ular tersebut.

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Nani Rachmaini
Istimewa
Boslan Tobing (kiri), pendiri komunitas ular Ralu Jambee, dalam Mojok Tribun Jambi edisi Senin (5/10/2020). 

Mengulik soal Ular bersama Ralu Jambee, Ketemu Ular Tidak Perlu Panik

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Ketakutan terhadap ular sering kali membuat masyarakat panik dan bertindak salah.

Padahal, ada cara lain yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi serangan ular.

Hal itu diungkapkan Boslan Tobing, pendiri komunitas ular Ralu Jambee, dalam Mojok Tribun Jambi edisi Senin (5/10/2020).

Pada dasarnya, populasi ular berperan dalam menjaga ekosistem. Boslan yang juga akrab disapa Ucok bilang, kalau tidak ada ular, masyarakat di perkotaan justu lebih mudah terserang penyakit.

Alasannya, di perkotaan, ular berfungsi untuk membasmi tikus yang, kata dia, menjadi satu di antara sumber penyakit.

Sayangnya, kepanikan saat bertemu ular sering kali membuat orang bertindak agresif, bahkan sampai membunuh ular tersebut.

Tapi kenyataannya, ular justru merupakan hewan yang penakut.

"Sering kali masyarakat membunuh ular. Padahal, misalnya kobra, ketika kita berdiri, dia akan tunggang-langgang."

"Umumnya ular takut dengan manusia. Dengan jarak yang aman, ular akan pergi."

"Tidak perlu panik saat ketemu ular," Ucok menjelaskan di studio Tribun Jambi.

Ular hanya menjadi agresif saat merasa terancam atau melindungi dirinya.

Kondisi tersebut acap muncul saat manusia bergerak dengan tidak wajar, atau ketika ular melindungi telur-telurnya.

Sebenarnya, jelas Boslan, sifat dasar ular adalah hidden atau suka bersembunyi. Ular hanya akan merespons gerakan yang mengganggunya, karena menganggap itu merupakan ancaman.

Masyarakat pada umumnya, langsung membunuh ular karena takut.

Menurut Ucok, dengan membunuh ular, satu persoalan memang selesai. Namun di sisi lain, penyakit justru berkembang biak.

Berangkat dari fenomena itulah, Tobing bersama sejumlah temannya mendirikan komunitas Ralu Jambee.

"Kita mendirikan ini, sedikitnya ada dua tujuan. Pertama, harapannya dapat membantu masyarakat dalam menangani ular, menangani konflik antara masyarakat dengan ular. Yang kedua, kita ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya ular untuk keseimbangan lingkungan," terang Boslan.

Berdirinya komunitas ini berawal dari maraknya berita konflik masyarakat dengan ular di media.

Boslan dan beberapa temannya yang dulu hobi memburu ular, meluruskan niat mereka untuk membantu masyarakat.

Meski sebagai komunitas pencinta ular, mereka dilarang membawa ular ke tempat umum, kecuali memang diperlukan.

Sebab, mereka mengantisipasi hal-hal yang dapat membahayakan masyarakat.

Pendirian komunitas ini bukan main-main. Ralu Jambee sudah memiliki izin untuk melakukan penanganan terhadap ular.

Ikhlas Memberikan Bantuan

Dalam menangani konflik dengan ular, Ralu Jambee tidak menerima pamrih alias gratis. Tidak perlu bayar.

Hal itu juga sudah disepakati semua anggota. Sebab, menurut Ucok, hanya Tuhan yang akan membalas kebaikan mereka.

"Kami percaya Tuhan tahu. Tidak perlu bayar. Yang kami khawatirkan, keterbatasan mereka menghalangi harapan mereka untuk dibantu."

"Jadi, kami sepakat, ya sudah, digratiskan saja," ujar dia.

Masyarakat yang membutuhkan Ralu Jambee dapat menghubungi 081366302020.

Mereka siap membantu, bahkan pada hari libur dan hari raya.

Dalam komunitas itu, mereka juga terlibat dalam beberapa peran, mulai dari resque atau penyelamatan, pemantau, edukasi, hingga instruktur pelatihan.

Dalam kesempatan Mojok Tribun Jambi itu juga, Boslan menceritakan sejumlah pengalaman dalam melakukan penanganan konflik dengan ular.

Ingin tahu lebih lanjut, Anda dapat menyaksikan siaran ulangnya di facebook Tribun Jambi, atau bisa mengklik tautan berikut: https://www.facebook.com/tribunjambifanspage/videos/832172890859210/

(Tribunjambi.com/ Mareza Sutan A J)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved