Berita Tanjab Timur
Hingga Pertengahan 2020, Dinas Kesehatan Tanjabtim Catat Dua Orang Meninggal Akibat DBD
Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Tanjabtim, Ernawati mengatakan, kewaspadaan itu menyusul adanya laporan baru baru ini bahwa ada Dua kasus DBD yang me
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Tercatat dua korban meninggal akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) pada awal musim penghujan di Kabupaten Tanjabtim.
Dengan kondisi tersebut Dinas Kesehatan Tanjabtim mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan penyakit DBD.
Kepala Dinas Kesehatan Tanjabtim, Ernawati mengatakan, kewaspadaan itu menyusul adanya laporan baru baru ini bahwa ada dua kasus DBD yang meninggal dunia.
"Dua orang yang meninggal dunia akibat DBD ini ada di Kecamatan Muara Sabak Barat dan Dendang," ujarnya, Senin (5/10/2020).
• Ulah Kakak Ipar Rizki DA, Bongkar Pangeran KW yang Sebut Sang Putri Hamil Duluan,Ridho Angkat Bicara
• VIDEO Musim Hujan Tiba, BPBD Batanghari Sebut Tujuh Kecamatan Berpotensi Banjir
• UPDATE Hari Ini Bertambah 3.662 Kasus Baru Positif Covid-19, Total Sudah 307.120 Orang Terpapar
Lanjutnya, untuk kedua kecamatan yang terdapat kasus meninggal dunia telah dilakukan Fogging. Pertama di Kecamatan Muara Sabak Barat dilakukan Fogging di Kelurahan Nibung Putih dan sekitaran komplek perkantoran Pemerintah Kecamatan Muara Sabak Barat.
"Karena Satu orang yang meninggal dunia itu merupakan salah satu pegawai di Kantor Urusan Agama (KUA) Muara Sabak Barat," jelasnya.
Lanjutnya, Fogging juga dilakukan di Kecamatan Dendang, tepatnya di RT 02 Dusun Makmur, Desa Kuala Dendang. Selain Fogging, Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjabtim juga memberikan bubuk Abate gratis kepada warga untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti.
"Kita sudah melakukan Fogging di Dua kecamatan, terutama bagi tempat yang ada kasus DBD nya. Selain itu, bubuk Abate juga kita berikan kepada masyarakat," terangnya.
Ernawati menambahkan, bahwa bulan Oktober ini memang merupakan puncak penyebaran penyakit DBD. Untuk itu, Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan dengan menguras dan membersihkan tempat penampungan air yang menjadi potensi pengembangan nyamuk Aedes Aegypti.
"Terapkan pola hidup bersih, agar kita semua bisa terhindar dari segala macam penyakit," imbaunya.