Pengakuan Para Pasien Virus Corona Covid-19 yang Sembuh, Mereka Konsumsi Rebuhan Bahan-bahan Ini
Virus yang berasal dari Wuhan China tidak hanya mengancam nyawa manusia. Tapi juga memberikan dampak bagi perekonomian.
TRIBUNJAMBI.COM - Covid-19 menjadi musuh bersama seluruh negara saat ini.
Virus yang berasal dari Wuhan China tidak hanya mengancam nyawa manusia.
Tapi juga memberikan dampak bagi perekonomian.
Kapan pandemi ini akan berakhir masih spekulasi.
Pembuatan vaksin pun terus di gesa.
• Soeharto Tiba-tiba Dikirimi Bingkisan Aneh Berupa Patung Beberapa Saat Sebelum Terjadinya G30S PKI
• Bawa Misi Kembangkan Wisata Jambi, Al Haris Datang ke Candi Muaro Jambi Lihat Dampak Pandemi
Meski begitu, kita tetap dihimbau menjalankan protokol kesehatan dalam memutus rantai penyebaran Corona.
Kita juga mesti mengetahui dan membaca pengalaman pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh.
Untuk meningkatkan imun tubuh, berikut tribunpekanbaru.com rangkum pengakuan pasien yang sembuh dari virus Corona ini.
1. Rektor UIR
Beberapa waktu lalu, Rektor Universitas Islam Riau Prof Dr H Syafrinaldi, SH MH dinyatakan positif Covid-19.
Berdasarkan surat keterangan yang dikeluarkan oleh salah satu rumah sakit swasta di Pekanbaru, Prof Syafrinaldi dinyatakan positif Covid-19 pada tanggal 2 September kemarin.
Pada Senin (22/09 2020), Kepala Bagian Humas dan Protokol UIR Dr H Syafriadi mengabarkan bahwa Rektor sudah sembuh dan telah pulang ke rumahnya.
''Alhamdulillah test swab terakhir Pak Rektor hasilnya negatif. Dengan demikian secara medis beliau dinyatakan sembuh dari corona dan diperbolehkan pulang,'' kata Syafriadi.
Saat ini Rektor UIR Syafrinaldi sedang menjalani masa pemulihan kesehatan di rumahnya selama dua pekan.
Usai itu ia akan kembali melaksanakan tugas-tugasnya di Gedung Rektorat Kampus Universitas Islam Riau Jalan Kaharuddin Nasution 113 Pekanbaru.
Selain mengabarkan kesembuhannya dari Covid-19, ungkap Syafriadi, Rektor juga berbagi pengalaman selama menjalani pengobatan di Rumah Sakit.
Ada empat hal yang dilakukan Rektor dalam menjalani pengobaran.
Pertama, mental kita harus siap menerima kenyataan dari hasil swab.
Kedua, dalam kasus Rektor, dengan demam tinggi selama seminggu dan mati indera perasa dan penciuman, dirasa perlu menyemangati diri sendiri agar tetap kuat dan sabar dalam masa-masa sulit.
''Bahkan saya mengalami sulit bernafas,'' kata Rektor seperti dikutip dari Syafriadi.
Ketiga, banyak minum air hangat, makan buah dan sayur, dan ini harus dipaksakan.
Keempat, di samping obat dari dokter, juga perlu ramuan rebusan jahe, kunyit dan madu.
''Kuatkan lagi beribadah kepada Allah SWT dan pasrah. Semoga pengalaman ini bermanfaat bagi siapa saja yang sedang menjalani pengobatan baik di rumah sakit maupun tengah isolasi mandiri di rumah,'' pesan Rektor seperti disampaikan Syafriadi di Pekanbaru, Selasa (22/09 2020).
• Terkuak Jumlah Hadiah Jawara LIDA 2020, Hari dari Jambi Pimpin Perolehan Sementara, Bakal Juara?
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan telah dinyatakan bebas dari virus corona.
Ia menjalani isolasi mandiri selama 11 hari.
"Hal yang saya lakukan dan konsumsi selama 11 hari isolasi adalah menjaga psikis diri saya dan keluarga agar tetap baik dan tenang," kata Novel dalam aku Twitter-nya, Rabu (9/9/2020).
"Karena khawatir, takut, marah dan sedih justru membuat imun tubuh tidak bekerja dengan efektif (Itu yang saya pahami dari beberapa dokter)," tambah Novel.
Lalu, selanjutnya kata Novel, yang diperlukan adalah banyak istirahat.
Hal itu agar eneger optimal digunakan untuk imun tubuh bekerja.
"Konsumsi ramuan yang berisi herbal dan probiotik. Herbal diantaranya kunyit dan kencur diparut dan diseduh dengan air hangat dicampur dan madu," kata Novel.
"Juga rebusan jahe yang diberi minyak kayu putih setetes.
Selain itu ada beberapa suplemen yang menurut dokter perlu dikonsumsi, diantaranya VIT C, D, E dan zinc.
Semoga bermanfaat. Bagi yang sedang sakit semoga lekas sembuh," kata Novel.
3. Pasien di Jawa Tengah
Purwanti merupakan satu dari tiga pasien di Jawa Tengah yang dinyatakan sembuh dari virus corona.
Dilansir dari Intisari Online, Purwanti dinyatakan positif Covid-19 setelah tertular dari suaminya yang diberitakan sempat mengikuti seminar di Bogor pada 24-29 Februari 2020 lalu.
Saat berkomunikasi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melalui sambungan telepon, Minggu (29/3/2020), Purwanti membeberkan perjuangannya untuk bisa sembuh dari virus corona.
Purwanti berbagi kisah sembuh dari corona kepada Ganjar Pranowo
Ternyata Purwanti sering mengonsumsi vitamin dan empon-empon jamu khas Jawa untuk menjaga daya tahan tubuhnya selama penyembuhan.
“Dari awal Bapak (almarhum suami) masuk ke Moewardi, saya setiap hari minum vitamin itu lho, Pak," kata Purwanti kepada Ganjar Pranowo.
"Saya di rumah gitu sama kakak juga dibuatin jamu."
• Terkuak Jumlah Hadiah Jawara LIDA 2020, Hari dari Jambi Pimpin Perolehan Sementara, Bakal Juara?
"Ramuan jamu-jamu itu lho, Pak. Macam-macam jamu, semua empon-empon dicampur jadi satu tak minum," bebernya.
Meski belum ada penelitian yang sevara pasti dan klinis menyatakan empon -empon dapat menyembuhkan Covid-19, tapi racikan tradisional itu memang dipercaya memiliki khasiat untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Diketahui dalam empon-empon biasanya terdapat jahe, kunyit, lengkuas, temulawak, temu kunci, dan lain-lain.
Dimana jika ditilik dari sisi medis, di dalam bahan-bahan alami tersebut memang terkandung zat yang berkhasiat untuk kesehatan.
Seperti dikutip dari WebMD, jahe ternyata dapat digunakan sebagai detoksifikasi yang dapat membuat badan terasa lebih hangat, bersih, dan sehat.
Kandungan antioksidan di dalam jahe juga dapat melawan berbagai macam jenis racun dalam tubuh.
Sementara temulawak mengandung kurkuminoid, minyak atsiri, pati, protein, lemak, selulosa, dan mineral yang baik untuk kesehatan.
Serta terdapat tiga zat aktif yang terkandung dalam rimpang temulawak, yaitu Germakron yang berfungsi sebagai antiradang dan menghambat pembengkakan.
P-toluilmetillkarbinol dan seskuiterpen d-kamper, meningkatkan produksi dan empedu.
Tumeron yang berfungsi sebagai antimikroba.
Sedangkan kunyit, ternyata kaya akan kandungan antioksidan dan anti-inflamasi yang dapat membantu menyembuhkan peradangan.
Diakhir kesaksiannya, Purwanti pun berpesan kepada masyarakat agar tetap di rumah selama terjadi wabah corona ini.
Hal ini dilakukan demi terhindar dan meinimalisir penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Penjelasan Ahli
Melansir dari laman resmi ITB, Jumat (20/3/2020), Dekan Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Daryono Hadi Tjahjono menjelaskan bahwa kunyit (Curcuma longa L) mengandung senyawa metabolit.
Senyawa ini merupakan bahan alam berupa kurkumin yang dilaporkan memiliki potensi terapeutik yang beragam seperti antibiotik, antivirus, antioksidan, antikanker, dan untuk penanganan penyakit Alzheimer.
"Kurkumin atau turunannya yaitu kurkuminoid, juga terdapat pada temulawak, jahe, dan tanaman sejenis. Selain senyawa kurkuminoid, terdapat puluhan senyawa kimia lain yang terkandung di dalam tanaman tersebut," kata Daryono.
Agar keperluan terapi menggunakan kurkumin dapat tercapai, Daryono berharap banyak ACE2 yang bebas (soluble).
Kondisi itu akan mencegah virus corona menempel pada sel, yang secara langsung akan mencegah terjadinya infeksi.
Dia mengatakan, masyarakat secara umum memanfaatkan tanaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Penggunaannya pun diklaim aman untuk tubuh. Selain sebagai bumbu masak, tanaman tersebut juga menjadi bahan baku jamu dan obat herbal terstandarkan.
Lebih jauh, Daryono menyebutkan, berbagai penelitian farmakologi telah dilakukan terhadap kurkumin.
Namun salah satu yang menjadi perhatian saat ini adalah pengaruh kurkumin terhadap penyembuhan Covid-19.
Hal ini diketahui sejak terjadi epidemi penyakit SARS pada 2003 silam.
"Reseptor yang berperan [SARS-CoV-2] adalah angiotensin converting enzyme 2 [ACE2]. ACE2 dapat berada dalam bentuk fixed [menempel di sel] dan soluble [tidak menempel pada sel]. Penelitian terhadap senyawa kurkumin [sebagai senyawa tunggal atau murni] dilaporkan meningkatkan ACE2 pada hewan uji tikus, namun belum ada studi hubungan langsung terhadap infeksi virus corona," ujarnya.
Dia juga menjelaskan, secara empiris gabungan kandungan senyawa kimia dari tanaman tersebut bermanfaat sebagai imunomodulator untuk menjaga daya tahan tubuh.
Efek farmakologi gabungan senyawa kimia dalam tanaman tersebut tentu bisa berbeda dengan efek farmakologi senyawa kurkumin secara tunggal.
Dalam kaitannya dengan COVID-19, penggunaan tanaman tersebut, baik secara tunggal maupun gabungannya, bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh sebagai imunomodulator.
Oleh karena itu, pemanfaatan kunyit, temulawak atau jahe sebagai jamu, obat herbal terstandarkan, atau suplemen minuman adalah aman.
"Manfaat kurkumin terhadap penyembuhan COVID-19 tentu masih memerlukan pembuktian melalui penelitian lanjutan. Diperlukan kerja keras dari berbagai pihak seperti peneliti, industri farmasi, dan pemerintah Indonesia dalam pengembangan tanaman-tanaman tersebut hingga menjadi obat fitofarmaka sebagai antivirus terhadap COVID-19," kata Daryono.
• Ramalan Zodiak Cinta Selasa 29 September 2020: Virgo Semakin Mesra, Aries Bakalan Stres
• Ramalan Zodiak Cinta Selasa 29 September 2020: Virgo Semakin Mesra, Aries Bakalan Stres