Membuat Podcast untuk Mengisi Waktu Saat Pandemi

Podcast memiliki banyak pilihan topik seperti seni, bisnis, pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Itulah yang membuatnya memiliki banyak pengguna.

Penulis: Nurlailis | Editor: Teguh Suprayitno
Istimewa
Fitria Puri Ramadian. 

Membuat Podcast untuk Mengisi Waktu Saat Pandemi

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Podcast mulai banyak digunakan orang-orang dalam satu tahun terakhir. Walaupun sebelumnya sudah banyak orang yang menggunakannya, namun semakin ke sini perkembangannya terlihat terlebih banyak digunakan para public figure disamping menggunakan YouTube.

Podcast memiliki kesamaan dengan radio seperti berupa audio dan ada banyak pilihan stasiun. Dalam perkembanganya ada juga yang menggunakan video.

Podcast memiliki banyak pilihan topik seperti seni, bisnis, pendidikan, kesehatan, politik dan sebagainya. Itulah yang membuatnya memiliki banyak pengguna dan pendengar karena semua bidang ada di dalamnya.

Dalam bahasa Indonesia podcast disebut siniar atau siaran web tanalir, yaitu serangkaian berkas media digital yang diterbitkan sewaktu-waktu dan sering diunduh melalui sindikasi web.

Seperti Apa Rasanya Gulai Umbut Kelapa, Menu Langka yang Kini Jadi Andalan Elmondo Caffee and Resto

Masakan Rumahan Jadi Andalan Elmondo Coffee and Resto, Bisa Request Menu

Salah satu orang yang memanfaatkan podcast untuk berkreasi adalah Fitria Puri Ramadian. Ia mengaku baru memulai podcast sejak pandemi menyerang.

Memang tidak bisa dipungkiri saat pandemi membuat orang ingin melakukan hal baru. Dan membuat podcast adalah hal baru yang dipilih Pipit, sapaan akrabnya.

“Pandemi corona membuat kerjaan banyak dibatalkan jadi bingung sendiri di rumah ga ada aktivitas. Awalnya hanya iseng mencoba bikin podcast,” ungkap mahasiswa Sendratasik Unja ini.

Format podcast yang ia gunakan adalah video yang diunggah di instagram miliknya. Backgroundnya sebagai pembawa acara tidak terlalu membuatnya sulit untuk memilih tema ataupun narasumber.

“Pembahasannya itu hal-hal sederhana. Tapi tergantung juga sama siapa narasumbernya, pernah juga mengundang bu Mursida Camat Pasar Kota Jambi,” ujarnya.

Ia mengatakan mengenai konten video atau podcast kebanyakan orang itu memiliki kendala audio yang kurang maksimal padahal konten yang disampaikan adalah hal yang menarik. Untuk alat sebagian memang ia sudah punya dari sebelumnya dan tinggal melengkapi beberapa hal seperti background.

Pipit memulai podcast pada Juni 2020 dengan jadwa seminggu dua kali tayang. Seiring waktu jadi seminggu sekali karena kegiatan diluar yang mulai padat.

Menurutnya podcast yang awalnya untuk iseng ini justru membuka kerjaan baru. Ada brand yang mengajaknya bekerja sama dan wawancara tidak melulu di dalam studio tapi juga pernah di luar.

Terkendala Covid-19, Pasangan Selebritis Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Tunda Pernikahan

Kemendikbud Buka Beasiswa Unggulan Tahun 2020, Persiapkan Beberapa Hal Berikut Untuk Mendapatkannya

Hingga saat inipun masih ada yang belum mengetahui tentang podcast padahal di Amerika, Inggris, Australia dan lainnya memiliki banyak pengguna. Podcast adalah hal yang sederhana karena tidak butuh studio untuk mengembangkan podcast.

Bahkan sejumlah aplikasi memudahkan untuk pembuatan mulai dari merekam, mengedit hingga menyebarkan podcast agar didengar banyak orang.

Beberapa kelebihan podcast diantaranya biasanya tidak ada iklan, bisa didengarkan sambil melakukan aktivitas lain selayaknya radio, banyak pilihan tema dan sebagainya. (nurlailis)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved