Imam Pandai Besi dari Tunas Mudo, Sulap Besi Rongsokan Jadi Barang Berguna untuk Petani

Imam Pandai Besi dari Tunas Mudo, Sulap Besi Rongsokan Jadi Barang Berguna untuk Petani

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI- Pengrajin pandai besi di Desa Tunas Mudo, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi ini memiliki omset hingga 800 ribu sehari.

Sudah lima tahun Imam menggeluti kerjanya sebagai pandai besi untuk menghidupi keluarganya.

Sekuat tenaga ia memukulkan godam untuk menipiskan besi baja yang merah terbakar bara.

"Kegiatan ini telah kami tekuni sudah berjalan lima tahun, aktivitas pandai besi ini kami kerjakan secara turun temurun dari ayah kami," jelasnya.

Lima tahun menekuni sebagai pandai besi membuatnya begitu terampil membentuk lempengan besi menjadi sebuah golok. Bahkan untuk membuat sebuah golok ia hanya butuh waktu 30 menit.

• 9 Kasus Baru di Kota Jambi, Ini Identitas Pasien Positif Covid-19 dari Tenaga Medis hingga ASN

• BLT UMKM Rp 2.4 Juta Ditutup, 9.700 Pelaku Usaha di Muaro Jambi Bersaing

• Hilang Kendali, Truk Muatan Bahan Bangunan Nyungsep ke Parit di Rantau Rasau

"Karena sudah terbiasa tidak ada kesulitan dalam pembuatan jenis model golok dan parangnya,dalam sehari kita bisa mengejakan sebanyak 15 hingga 20 jenis parang," ungkapnya pada tribun (Rabu (23/9/2020).

Hanya bermodal besi baja bekas yang ia beli di tempat rongsokan, bisa dijadikan barang berharga dan berguna, terutama untuk kebutuhan petani dan rumah tangga.

Imam mengaku bisa membuat berbagi kebutuhan alat tani dan kebutuhan rumah tangga mulai dari parang, pisau, sabit, engkrek hingga dodos sawit.

Untuk jenis parang dan pisau yang ia kerjakan bisa dijual dengan harga bervariasi tergantung kualitas bahan yang digunakan.

"Tak sedikit hasil pandai besi kita pasarkan di beberapa toko bangunan yang berada di Kota Jambi dan tak sedikit juga pembeli datang langsung ke tempat ini untuk membeli, "tutupnya.(tribunjambi.com/ Hasbi Sabirin)