Berita Tanjab Timur

Terkati Sekolah di Kawasan Blank Spot, Ini Tanggapan Dinas Pendidikan Tanjabtim

Kepala Dinas Pendidikan Tanjabtim, Junaidi Rahmad mengatakan, pihaknya tidak memungkiri terdapat beberapa sekolah yang masuk wilayah blank spot.

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tribunjambi.com/Abdullah Usman
Junaidi Rahmad, Kadisdik Tanjabtim 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Terkait adanya beberapa sekolah di Kabupaten Tanjabtim yang masuk wilayah blank spot, Dinas Pendidikan Tanjabtim terpaksa melakukan pembelajaran jemput bola.

Kepala Dinas Pendidikan Tanjabtim, Junaidi Rahmad mengatakan, pihaknya tidak memungkiri terdapat beberapa sekolah yang masuk wilayah blank spot.

Sehingga dengan keadaan tersebut, untuk pembelajaran secara online berbasis aplikasi otomatis tidak dapat dilakukan di daerah tersebut. Dan menggantinya dengan pembelajaran manual.

Meskipun Sudah Dipenjara, Fathuri Masih Terima Gaji Sebagai Anggota DPRD Muaro Jambi

Daftar Keluarga Wali Kota Jambi yang Positif Corona, Anaknya Meninggal Dunia Hari Ini

Boleh Gelar Konser Saat Kampanye Pilgub Jambi, KPU Sarolangun: Maksimal 100 Orang

"Pembelajaran di masa pandemi tetap dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ), dengan catatan yang terjangkau dengan fasilitas internet melalui daring. Sementara bagi yang tidak ada internet dengan Luring atau dengan mendatangi siswa, dan pemberian tugas dari guru," jelas Junaidi Rahmad, Senin (21/9/2020).

"Tiga sekolah Dasar yang masuk wilayah blank spot tadi yakni, SD 110 Sungai Kapas, SD 109 labuhan pering, SD sungai cemara," bebernya.

Sementara itu, pihak Kecamatan setempat mengantisipasi adanya tiga desa yang blank spot tadi, juga mengarahkan metode pembelajaran dari sekolah yang ada di tiga desa tersebut dengan menggunakan cara manual.

Dengan cara, tugas-tugas yang diberikan oleh guru yang ada sekolah di tiga desa itu akan diberikan dalam bentuk tulisan di buku, yang nantinya akan dikerjakan oleh siswa di rumah.
Tentunya dengan batas waktu yang ditentukan tugas tersebut kembali diserahkan ke guru yang bersangkutan.

"Karena sistem belajar sekarang ini masih belum aktif tatap muka, untuk sementara guru-guru yang wilayah sekolahnya masuk dalam zona blank spot masing masing masih memberikan tugas ke siswanya dengan cara manual," jelas Camat Sadu Frans.

"Kemarin ada juga kepala sekolah SMAN 6 Tanjabtim yang berlokasi di Sadu, datang ke kantor kita untuk melapor karena ingin melaksanakan sistem belajar dengan cara tatap muka guna menghadapi UN. Nantinya proses belajarnya di SMAN 6 ini akan dibagi beberapa ruangan dengan mengedepankan protokol kesehatan dan itu hanya untuk siswa kelas 12," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved