Wanita Cantik Ini Alami Pelecehan Saat Rapid Test di Bandara Soeta hingga Pemerasan, Raba Bagian Ini
LHI kemudian melakukan rapid test di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, di fasilitas rapid test.
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang perempuan berinisial LHI mengaku menjadi korban pelecehan seksual serta pemerasan saat rapid test di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.
LHI telah membeberkan apa yang dialami itu dalam akunnya Twitter, @listongs.
Saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/9/2020) malam, dia mengatakan peristiwa itu terjadi pada 13 September lalu saat dia hendak terbang dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta menuju Nias, Sumatra Utara.
"Saya penerbangannya kan jam 6 (pagi), enggak sempat rapid juga di RS (rumah sakit). Jadi saya di bandara jam 4 pagi, sekalian mau rapid test di bandara," ujar dia saat dihubungi melalui telepon.
• Arti Mimpi Melihat Benda Langit Seperti Bintang-bintang, Meteor hingga Bulan Purnama, Pertanda Baik?
• Jadwal Lengkap Liga Inggris, Ada Chelsea vs Liverpool, Jadi Debut Thiago Alcantara di The Reds
LHI kemudian melakukan rapid test di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, di fasilitas rapid test.
Setelah melakukan rapid test, LHI mengatakan petugas pria yang memeriksanya secara tak terduga melakukan pelecehan seksual terhadapnya. Ia juga mengalami pemerasan.
Petugas itu awalnya mengatakan, hasil rapid test LHI reaktif.
"Ya sudah saya mikir nggak jadi ke Nias karena takut nularin juga orang-orang di Nias," kata dia.
Namun petugas pria itu menyarankan agar LHI lakukan tes ulang dan dia menjamin akan memberikan hasil nonreaktif pada tes kedua itu.
Korban bingung karena merasa ada sesuatu yang tidak beres tetapi kemudian mengikuti usulan itu.
Setelah LHI mendapat hasil rapid test dengan hasil nonreaktif dan hendak menuju tempat keberangkatan, terduga pelaku rupanya mengejar dan menghampirinya.
Petugas itu, kata LHI, meminta sejumlah uang untuk keterangan nonreaktif yang dikeluarkannya.
"Orangnya manggil kemudian ngobrol minta duit gitu," kata dia.
Karena tidak mau ribet di pagi hari itu, LHI kemudian mentranfer uang sebesar Rp 1,4 juta melalui ponselnya ke rekening priadi terduga pelaku.
Setelah itu, tanpa diduga, pria tersebut melakukan pelecehan seksual dengan mencium korban dan meraba bagian dadanya.
Hal itu membuat korban syok dan trauma.
"Saya nangis, Mas. Kaget," kata dia.
Kondisi bandara saat itu masih sepi. Waktu masih sekitar pukul 04.00 WIB. Korban yang dalam keadaan syok, merasa tidak bisa melawan atau pun teriak meminta tolong.
Setelah tiba di Nias, LHI melaporkan kejadian yang dia alami ke polisi setempat. Namun polisi setempat menyarankan dia untuk melapor ke polisi di mana kejadian perkara berlangsung.
"Saya juga sudah telepon ke teman saya yang polisi," ujar dia.
Dia berharap bisa melakukan laporan kepolisian secara jarak jauh karena saat ini dirinya menetap di Bali.
Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta Kompol Alexander Yurikho mengatakan belum menerima laporan resmi tentang kasus itu hingga Jumat malam ini.
"Belum ada yang melaporkan secara resmi ke pihak Polres Bandara Soekarno-Hatta," ujar dia.
Alex meminta pemilik akun Twitter yang menulis thread pelecehan seksual dan pemerasan di Bandara Soekarno-Hatta membuat laporan secara resmi.
"Penyelidik Sat Reskrim Polresta Bandara Soetta tetap bergerak pada tahap penyelidikan, minimal untuk awal kami mohon pemilik akun dapat membuat laporan secara resmi," kata Alex.(*)
SUMBER: Tribun Batam
• Tips Diet Sehat Ala Rina Gunawan, Bisa Turunkan Berat Badan hingga 23 Kilogram dalam Waktu 3 Bulan
• Deretan Potret Berlliana Lovell Jadi Fantasi Liar Para Lelaki, Bikin Cenat-cenut karena Bagian Ini