Gara-gara Bicarakan Negara Saat Makan Malam, 5 Pejabat Korea Utara di Hukum Mati, Keluarga Dipenjara

Kim Jong-Un sebagai Pimpinan Tertinggi Korea Utara tak segan mengeksekusi siapa pun yang menentangnya.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
AFP/KCNA VIA KNS/STR
Foto tak bertanggal yang dirilis kantor berita Korea Utara, KCNA, pada 24 Mei 2020 menunjukkan Kim Jong Un menghadiri rapat Komisi Militer Pusat Partai Buruh, mendiskusikan kebijakan baru meningkatkan pencegahan perang nuklir. 

TRIBUNJAMBI.COM - Jangan sembarangan bicara saat makan malam di Korea Utara, apalagi membicarakan soal poltik dan ekonomi Korea Utara, bisa saja makan malam itu berakhir tragis.

Begitulah yang dialami 5 pejabat Korea Utara ini, mereka harus ditembak mati gara-gara bicara soal ekonomi Korea Utara saat makan malam.

Bahkan, Kim Jong-Un sebagai Pimpinan Tertinggi Korea Utara tak segan mengeksekusi siapa pun yang menentangnya.

Seperti yang baru-baru ini terjadi kepada lima pejabat pemerintah.

Spoiler One Piece Chapter 991, Luffy Memiliki Form Baru untuk Lawan Kaido, Ataukan Awakening?

Beginilah Penampakan Foto X-ray Wanita 55 Tahun yang Miliki Ratusan Susuk di Tubuhnya, Jadi Cantik?

Dilansir dari Mirror, lima pekerja di Kementerian Ekonomi itu dieksekusi karena menyuarakan kritikan terhadap kebijakan ekonomi rezim, demikian dilaporkan.

Mereka ditembak mati pada 30 Juli lalu setelah percakapan mereka saat berada di pesta makan malam dilaporkan atasan mereka, lapor Daily NK.

Dalam percakapannya, mereka diketahui membahas soal perlunya reformasi industri di negara termiliterisasi saat makan malam itu.

Sebab, menurut mereka selama ini negara hanya menghasilkan sedikit barang untuk dikonsumsi warga miskin.

Mereka juga membahas soal perlunya Korea Utara mencari kerja sama asing untuk membantu mengatasi saksi perdagangan yang menghancurkan.

Rupanya mereka juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa ekonomi yang stagnan akan semakin parah bila perbaikan tidak segera dilakukan.

Diskusi mereka rupanya sampai ke kepala Kementerian Ekonomi yang kemudian melapor ke pihak berwenang.

Berkat laporan itu, pihak berwenang segera melakukan penyelidikan internal.

Para karyawan yang dianggap sangat kompeten di dalam kementerian itu kemudian dipanggil ke sebuah pertemuan.

Dalam pertemuan itu, mereka ditangkap oleh polisi rahasia dan dipaksa untuk mengaku merusak rezim.

Selain itu, dikatakan bahwa keluarga mereka akan dipindahkan ke kamp penjara politik (stasiun 15) di Yodeok, Hamgyeongnam-do.

Download Lagu Minang Terbaru Koleksi 50 Mp3 Lengkap Terpopuler 2020, dari Penyanyi Terkenal

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved