Lika-liku Bisnis Travel saat Pandemi Covid-19, Selundupkan Penumpang Supaya Tak Putar Balik

Pandemi Covid-19 meluluhlantak banyak sektor perekonomian masyarakat, di antara yang paling terdampak adalah sektor transportasi.

Penulis: tribunjambi | Editor: Fifi Suryani
Tribunjambi.com/Vira
Armada travel Yosi Mandiri standby di loket menunggu penumpang, Senin (14/9). Loket travel yang berlokasi di Simpang Kawat ini mewajibkan penumpang naik di loket. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pandemi Covid-19 meluluhlantak banyak sektor perekonomian masyarakat, di antara yang paling terdampak adalah sektor transportasi.

Pembatasan saat lebaran, menurunnya daya beli dan kekhawatiran terinfeksi menjadi bagian kisah yang menyertai sektor ini.

Perusahaan Oto Syukur Bersaudara misalnya. Angkutan rute antar kota dan provinsi ini mengalami penurunan penumpang hingga 60 persen.

Rega, Pengelola PO Syukur Bersaudara ini mengatakan, mobilnya beroperasi tiap hari. Namun saat pandemi ini penumpangnya sangat menurun.

“Pernah berangkat hanya dua atau tiga penumpang,” ujarnya di loket PO Syukur Bersaudara, Simpang Kawat, Kota Jambi, Senin (14/9).

Rega menyebut, penyebab penumpangnya menurun bukan karena tidak mau balik kampung. Namun memang semua masyarakat sekarang sedang kesulitan.

“Mereka itu bukan tidak mau balik kampung, tapi ekonominya lagi sulit, lagi tidak ada duit,” ujarnya.

PO Syukur Bersaudara melayani jurusan antar provinsi yaitu rute Sumatera Selatan, Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Travel ini menerima penumpang di jalan.

Rega mengatakan saat bulan puasa hingga lebaran, banyak armadanya disuruh putar balik oleh Tim Gugus Tugas Covid-19.

“Saat itu travel ini sering disuruh putar balik di berbagai perbatasan, kita coba selundupan ada juga yang terpaksa putar balik,” ungkapnya.

Rega mengatakan, penumpangnya sekarang sudah mulai meningkat namun belum normal seperti biasanya.
Rega menambahkan penumpangnya taati protokol kesehatan. Seperti memakai masker, dan ada yang membawa handsanitizer sendiri.

Senada dengan PO Syukur Bersaudara, Travel CV Yosi Mandiri juga mengalami penurunan penumpang hingga 50 persen dan pernah disuruh putar balik. Travel CV Yosi Mandiri, melayani jurusan antar kota dan provinsi.

Seperti rute Provinsi Sumatera Selatan dan Sumatera Barat. Travel ini beroperasi setiap hari.

Feri, staf sekaligus supir travel ini mengatakan, penumpang sangat menurun pada rute Palembang dan Padang, menurun hingga 50 persen.

Feri bercerita, travelnya pernah disuruh putar balik oleh Tim Gugus Tugas Covid-19 di perbatasan Palembang dan Padang.

“Pernah sebelum lebaran, kita disuruh putar balik sama Tim Gugus Tugas Covid-19 di perbatasan Padang sama Palembang. Uang penumpang dikembalikan 100 persen,” ujarnya di loket Cv Yosi Mandiri, Simpang Kawat, Senin (14/9).

Feri mengatakan, travel ini pada bulan April menerima surat dari Dinas Perhubungan, untuk membatasi penumpang.

“Kita ikutin aturan pemerintah. Jadi saat itu penumpang kita batasi hanya tiga orang. Namun sekarang mulai normal penumpang ada sampai lima orang,” katanya.

Feri menambahkan, penumpang travel ini harus menggunakan masker selama perjalanan, mencuci tangan sebelum berangkat. Tempat cuci tangan telah tersedia di depan loket ini

“Penumpang kita memang menjaga dirinya juga, memakai masker semua dan ada juga yang membawa handsanitizer sendiri,” ungkapnya.

Travel ini tidak naik-turunkan penumpang di jalan. Penumpang harus naik di loket. “Jika ada yang menerima penumpang di jalan mobil atau supirnya diberi peringatan dan skors,” katanya.

Feri mengatakan, sebenarnya semua supir merasa takut dengan pandemi Covid-19. Namun tetap harus bekerja, karena kebutuhan hidup harus terpenuhi.

“Iya kita semua pasti takut, jadi kita lebih menjaga diri saat ini. Demi kebutuhan hidup keluarga,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved