Ketua MPR Luruskan Pernyataan Terkait Pasukan Khusus di BIN
Bamsoet meluruskan pernyataannya terkait keberadaan pasukan khusus di Badan Intelijen Negara ( BIN).
TRIBUNJAMBI.COM - Ketua MPR Bambang Soesatyo sebelumnya membagikan sebuah video berdurasi 38 detik yang menunjukkan parade militer pasukan khusus BIN, Rajawali.
Namun, Bamsoet meluruskan pernyataannya terkait keberadaan pasukan khusus di Badan Intelijen Negara ( BIN).
Menurut Bamsoet, tidak ada pasukan khusus di institusi yang dipimpin oleh Budi Gunawan itu, seperti yang dipersoalkan dalam beberapa waktu terakhir.
"Tidak ada pasukan khusus BIN yang diributkan. Video yang saya unggah di akun Instagram saya itu adalah demonstrasi para taruna-taruni Sekolah Tinggi Intelijen Negara ( STIN) yang barus selesai pendidikan dengan berbagai keahlian khusus," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (15/9/2020).
• Gubernur Fachrori Beri Penjelasan Atas Tanggapan Dewan Terhadap Lima Ranperda
• Penampakan Seragam Satpam Baru Warna Cokelat, Aturan Kapolri akan Disertai Tanda Pangkat
• Catatan Pendek dari Ajudan Ini Bikin Soekarno Hentikan Pidato Pasca G30S/PKI, Isinya Mencekam
Menurut Bamsoet, pasukan yang diberi nama Rajawali itu memang sengaja mempertunjukkan atraksi kepada para tamu undangan yang menghadiri kegiata Inagurasi Peningkatan Statuta STIN dan peresmian patung Bung Karno di STIN, Sentul, Bogor, beberapa waktu lalu.
Aksi unjuk kebolehan itu merupakan sebagai salah satu bentuk prestasi pencapaian yang telah mereka raih selama belajar di STIN.

"Tidak hanya kemahiran menggunakan berbagai jenis senjata laras pendek dan laras panjang, tapi juga kemahiran menjinakan bom, membebaskan sandera, terjun dari atas gedung memakai tali dan memperagakan kemahiran bela diri tangan kosong Tarung Derajad, menaklukan penyerang 20 orang bersenjata tajam seorang diri," ucapnya.
Dari kemampuan yang ditampilkan, Bamsoet menilai, intelijen Indonesia memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan kemampuan intelijen dunia yang juga memiliki tim taktis.
Bahkan, ia menyandingkan, ketangkasan yang dimiliki para taruna-taruni STIN itu setara dengan kemampuan sepuluh lembaga intelijen dunia.
• Lutfi Agizal Ngemis Minta Kesempatan Kedua Usai Ditinggal Anak Iis Dahlia: Saya Minta Maaf Salsa
• Viral Lima Pemuda Melantunkan Adzan dalam Alunan Berbeda, Suara Merdunya Tuai Pujian
• JK Rowling dan Ular Raksasa di Indonesia, Ingat Wanita Cantik Nagini dan Nyi Blorong
Misalnya, seperti Central Inteligence Agency (CIA) Amerika Serikat, Secret Inteligence Service MI6 Inggris, Glavnoe Razvediwatelnoe Ypravlenie (GRU) atau Direktorat Intelijen Utama Rusia, Direction Generale de la Securite Exterieure (DGRE) Prancis, dan Inter-Services Intelligence (ISI) Pakistan.
"Bagi saya, intelejen yang mumpuni, selain menjadi mata dan telinga negara serta mahir dalam menganalisa informasi juga harus terampil melakukan penyusupan, penyamaran, propaganda, agitasi, provokasi, menggelar operasi rahasia dan mampu melakukan pertempuran baik perorangan sebagai pertahanan diri maupun sebagai team atau kelompok untuk melumpuhkan musuh di medan yang rumit dan sulit," ucapnya.
Sebelumnya, Bamsoet membagikan sebuah video berdurasi 38 detik yang menunjukkan parade militer pasukan khusus BIN, Rajawali.
Video tersebut diambil saat acara Inagurasi Peningkatan Statuta Sekolah Tinggi Intelijen Negara ( STIN) di Plaza STIN, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/9/2020) lalu. Dari video yang beredar, beberapa personel terlihat menggunakan seragam kamuflase militer.
• 4 Tersangka Narkoba Diringkus Polres Bungo, Ganja, Sabu dan Ekstasi Akan Diedarkan ke Sumbar
• Lowongan Kerja Pertamedika IHC untuk Tenaga Medis, Cek Persyaratannya
• Patroli Akun di Medsos Saat Pilkada, Pantau Agitasi dan Propaganda Politik Pilkada Jambi
"Pasukan khusus intelijen Rajawali BIN memang beda. Selamat! Penampilan yang luar biasa. Jaga Indonesia. Jaga NKRI," tulis Bamsoet di Instagram pribadinya pada Rabu (9/9/2020). Namun demikian, hingga kini belum diketahui dari mana saja pasukan khusus Rajawali ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bamsoet Klarifikasi soal Keberadaan Pasukan Khusus BIN",