Tragedi G30S PKI
Di Malam Kelam Tragedi G30S PKI, Soekarno dan Sang Istri Pergi ke Tempat Ini, Ajudan Jadi Saksi
Saat itu Bung Karno bersiap menghadiri acara pembukaan Musyawarah Nasional Teknik (Munastek) ke Istora Senayan, Jakarta.
Pengawalan resmi dibubarkan dan setiap pasukan kembali ke kesatuannya masing-masing.
Pengawal pribadi Bung Karno yang juga Wakil Komandan Pasukan Pengawal Presiden Tjakrabirawa Kolonel Maulwi Saelan, dan ajudan Bung Karno, Kolonel Bambang Widjanarko mengantar Bung Karno ke Istana Merdeka.
Karena tidak ada lagi sesuatu yang perlu mendapat perhatian apalagi pengawalan dan Presiden sendiri tidak memerintahkan Maulwi tetap berada di Istana, maka pada pukul 24.00 WIB setelah melapor Presiden, Maulwi pulang ke rumahnya di Jalan Birah II No.81, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Sekitar pukul 01.00 dini hari Maulwi kemudian tidur.
• VIDEO Terzaring Razia Masker di Kota Baru, Pengendara yang Diduga Dosen Ini Protes ke Petugas
• BREAKING NEWS Seorang Polisi di Tanjabbar Terkonfirmasi Positif Covid-19, Ini Penjelasan Kapolres
Tapi begitu Maulwi pulang Bung Karno setelah berganti baju dengan dikawal Kompol Mangil dan timnya yang berpakaian preman, ternyata keluar dari Istana Merdeka dan berkendaraan menuju rumah Ratna Sari Dewi Sukarno yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto (sekarang museum Satria Mandala).
Dewi ternyata sedang menghadiri malam resepsi di Hotel Indonesia yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Irak di Jakarta.
Bung Karno dan rombongan kemudian menyusul ke Hotel Indonesia dan menunggu di tempat parkir halaman hotel.
Sedangkan Soeparto, sopir pribadi Presiden menjemput Dewi yang dikawal anak buah Mangil, Ajun Inspektur II Sudiyo.
Setelah Dewi masuk ke mobil Bung Karno rombongan yang baru saja “bergadang” itu meneruskan perjalanan menuju rumah Dewi di jalan Gatot Subroto.
Pada dini hari itu pula di kawasan sisi timur Jakarta yang hanya berjarak kurang dari 10 km dari kawasan jalan Gatot Subroto telah terjadi aksi penculikan dan pembunuhan para jenderal yang kemudian menjadi Pahlawan Revolusi.
Presiden Soekarno sendiri baru tahu aksi penculikan para jenderal itu saat mengamankan diri di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma pada 1 Oktober 1965 menjelang tengah hari.
Sumber : buku Maulwi Saelan Penjaga Terakhir Soekarno
INTISARI/Agustinus Winardi
Artikel ini sudah dipublikasikan INTISARI dengan judul: Di Malam Penculikan para Jenderal TNI AD, Bung Karno Ternyata Sedang ‘Bergadang’ Bersama Dewi
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE: