Berhenti dari Marketing Farmasi, Cerita Ibu Muda Ini Sukses Berbisnis Kacamata, Omzet Puluhan Juta
Uniknya, kesuksesan ibu muda ini justru tidak tersentuh oleh kemajuan teknologi digital seperti Facebook dan Intagram. Padahal dia tidak memiliki outl
Penulis: tribunjambi | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Berawal dari melihat kesuksesan temannya berbisnis kacamata, Atim memberanikan diri untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai marketing Farmasi.
Uniknya, kesuksesan ibu muda ini justru tidak tersentuh oleh kemajuan teknologi digital seperti Facebook dan Instagram. Padahal dia tidak memiliki outlet.
Dia mengaku, selama ini dia hanya mengandalkan marketing dari mulut kemulut dan memperbanyak silaturahmi ke teman-temanya.
• Balasan Menohok Hotman Paris Disebut Bangkrut Gara-gara Jual Murah Apartemen, Bak Mandi Penuh Uang
• Tempuh Jalan Hukum, Mantan Ketua KUD Selikur Makmur Bahar Selatan Dilaporkan ke Polda Jambi
• Jadwal Liga Spanyol Malam Ini, Deportivo Alaves vs Real Betis dan Villareal vs SD Huesca
Setiap ada pesanan, dia dengan cekatan mengunjungi konsumen. Bermodalkan ilmu yang dia pelajari di Yogyakarta ditambah alat kir mata.
Atim berhasil memberikan pelayanan terbaik untuk konsumenya.
Pernah suatu hari, dia mendapatkan pesanan dari konsumen.
Alih-alih mengunjungi rumah konsumen. Dia malah memilih untuk datang kekantor konsumenya.
Ternyata, seterategi marketing perempuan berkaca mata ini cukup berhasil.
Dia mendapatkan banyak pesanan dari kantor konsumenya itu.
Atim mengatan, semakin banyaknya penggunaan gawai, makan akan semakin banyak kebutuhan orang akan kacamata.
“Ada peluang bisnis dari kebiasaan masyarakat saat ini,” ujarnya kepada tribunjambi.com, Minggu (13/9/2020).
Atim memahami betul, masyarakat saat ini menyukai sesuatu yang praktis dan tidak ribet. Tidak suka mengantri dan harganya kompetitif.
Untuk harga sendiri, Atim membandrol harga di bawah pasaran, ditambah lagi kualitas produknya yang premium.
Untuk satu buah kacamata atim membandrol haraga mulai dari Rp 300 ribu. Itu sudah termasuk jasa kir. (Tribunjambi/Rinaldi).