Berita Nasional

Natuna Dilirik China, Indonesia Bereaksi Saat Negeri Panda Ajak Buat Proyek Ini di Wilayah NKRI

Natuna Dilirik China, Indonesia Bereaksi Saat Negeri Panda Ajak Buat Proyek Ini di Wilayah NKRI

Editor: Andreas Eko Prasetyo
ANTARA FOTO/KRISHADIYANTO
Presiden Joko Widodo kala di Perairan Natuna 

TRIBUNJAMBI.COM - Negeri Tirai Bambu atau Negeri Panda kini tengah jadi sorotan dunia karena sikap arogansinya yang main klaim sendiri wilayah di luar negaranya.

Selain dari Amerika Serikat, banyak negara di kawasan Asia Tenggara bahkan wilayah lainnya yang menjadi kesal dan mendadak bermusuhan dengan China.

Tetapi Indonesia tidak termasuk di antaranya negara-negara itu.

Pasalnya Indonesia sendiri punya hak. Khususnya yang berkaitan dengan Pulau Natuna.

Sehingga Beijing tak berhak ikut campur di atasnya.

Penulis Naskah Samudra Cinta Jadi Sasaran Amuk Fans, Gegara Keakraban Rangga Azof dan Cut Syifa

Ramalan Kesehatan Zodiak Sabtu (5/9) - Taurus Terganggu Sakit Kepala, Sagitarius Hindari Stres

Laporkan Penggunaan Kata Anjay, Nikita Mirzani Akui Kagum Pada Sosok Lutfi Agizal, Kenapa?

Cek di cekbansos.siks.kemsos.go.id Untuk Dapat Bansos Rp 500 Ribu, Cair Mulai September 2020

Kendati demikian arogansi China atas Laut China Selatan tak pernah habis.

Proposal pembangunan bahkan masih terus diajukan demi memperlancar agendanya.

Dikutip tribunjambi.com dari Sosok.ID dan The Interpreter pada Senin (31/8/2020), “pembangunan bersama” jelas merupakan istilah yang salah ketika China tidak memiliki saham legal di wilayah Indonesia.

Indonesia telah lama memperjelas posisinya sebagai negara non-penggugat di Laut China Selatan, dengan menyatakan kepentingan utamanya dalam perselisihan tersebut adalah untuk menjaga perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut dengan bertindak sebagai perantara yang jujur.

Cek di cekbansos.siks.kemsos.go.id Untuk Dapat Bansos Rp 500 Ribu, Cair Mulai September 2020

Panduan Daftar Kartu Prakerja Gelombang 7, Siapkan KTP & KK Login di prakerja.go.id

Kisah Kelam Artis Lidya Pratiwi, Siapa Sangka Sudah 7 Tahun Bebas dari Penjara dan Berganti Nama

Namun hal ini tidak menghentikan China untuk berusaha menjerat Indonesia dalam visinya sendiri untuk Laut China Selatan.

China telah mengajukan beberapa proposal pembangunan bersama di Laut China Selatan sejak 2017, terutama ditujukan ke Filipina dan Vietnam.

Tapi Indonesia juga jadi unggulan.

China mengusulkan pembentukan Spratly Resource Management Authority (SRMA), dengan keanggotaan tidak hanya dari negara penuntut yang bersengketa, yaitu Brunei, China, Malaysia, Vietnam, dan Filipina, tetapi juga Indonesia.

Huaigao Qi dari Universitas Fudan berpendapat dalam sebuah artikel yang diterbitkan tahun lalu di Journal of Contemporary East Asian Studies bahwa tujuan China adalah memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan wilayah yang damai dan stabil.

Serta mengembangkan hubungan baik dengan negara-negara pesisir lainnya dan mengurangi China- Persaingan AS di wilayah yang disengketakan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved