Saat Media Thailand Remehkan Kopassus saat Operasi Woyla, Pasukan Elite 3 Menit Habisi Teroris
Kala itu, personel Kopassandha atau kini bernama Kopassus sukses melumpuhkan para teroris yang menyandera pesawat Garuda Indonesia
TRIBUNJAMBI.COM - Operasi Woyla Kopassus merupakan satu di antara misi rahasia legendaris pasukan elite TNI AD.
Peristiwa penyanderaan pesawat Garuda Indonesia Woyla menjadi jejak kesuksesan pasukan khusus Indonesia di mata dunia.
Banyak yang belum mengetahui misi rahasia Kopassus ini.
Media massa di seluruh penjuru dunia memberikan sorotan atas keberhasilan pasukan elite TNI AD menyapu teroris.
Kala itu, personel Kopassandha atau kini bernama Kopassus sukses melumpuhkan para teroris yang menyandera pesawat Garuda Indonesia 31 Maret 1981 lalu.
• Kopassus Tidur di Tumpukan Mayat Selama 5 Hari, Ketahuan Beberapa Orang Papua Lalu Digotong
• Ngeri, Misi 130 Hari Kopassus dan Kostrad Tahun 1996, Penyanderaan Mapenduma Berakhir
• Jenderal TNI Asal Jambi Digembleng Kopassus, Jadi Panglima ABRI dan Menteri Pertahanan
Kisah melumpuhkan pembajak pesawat ini melalui operasi Woyla melambungkan nama Korps Baret Merah di dunia Internasional.
Awal pembajakan
Pesawat tersebut dibajak ketika dalam penerbangan dari Bandara Kemayoran menuju Bandara Polonia Medan.
Oleh kelima teroris pesawat sebenarnya akan diterbangkan menuju Lybia.
Mujur akhirnya pesawat mendarat di Bandara Don Muang, Bangkok, Thailand sehingga militer Indonesia bisa lebih leluasa melaksanakan operasi pembebasan sandera dengan cara mengirimkan pasukan khusus.
Tanggung jawab untuk mengirimkan pasukan khusus diberikan kepada Letkol Sintong Panjaitan yang menjabat sebagai Asisten 2/Operasi Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassanda/Kopassus).
Komandan Tim Antiteror dipimpin oleh Letkol Sintong Panjaitan, dan disertai oleh tiga orang perwira menengah yang nantinya memimpin operasi di lapangan yakni, Mayor Sunarto, Mayor Isnoor, dan Mayor Subagyo HS.
• Master Karate Jepang Ditonjok Kopassus, Baru Satu Jurus Langsung Tumbang Seketika
• Kisah Komandan Kopassus Tersesat 18 Hari di Hutan Belantara, Siapa Sangka 3 Makhluk Gaib Dampinginya
• Dengan Ligatnya Danjen Kopassus Ini Telan Telur Ular Sanca, Kolonel Moeng Bikin Prajurit Bergidik
Mengingat kasus pembajakan DC-9 Woyla sudah diberitakan secara internasional di seputar Bandara Dong Muang ternyata sudah penuh dengan aparat keamanan Thailand dan wartawan dari berbagai media massa.
Televisi nasional Thailand bahkan menyiarkan perkembangan penyanderaan secara langsung dan kamera televisi terus mengarah ke pesawat DC-9 Woyla yang dijaga ketat tentara Thailand dengan formasi melingkar.
Untuk menghindari tembakan nyasar jika terjadi tembak menembak dengan para pembajak yang bersenjata pistol dan granat tentara Thailand membentuk penjagaan pagar betis sehingga para awak media massa terbatasi gerakannya.
Tiba di Dong Muang
Pasukan antiteror Kopassus tiba di Don Muang pada 30 Maret 1981 dan pesawatnya langsung parkir dalam posisi tidak jauh dari DC-9 Woyla yang dibajak.
Semua pasukan antiteror segera melakukan konsolidasi dan persiapan operasi di bawah kendali Letkol Sintong.
Pukul 02.00 dini hari (31 Maret 1980) semua pasukan antiteror tiba-tiba dibangunkan dan harus bersiap untuk melaksanakan operasi pembebasan sandera.
