Viral, BBM Premium dan Pertalite Dihapus? Alasan Dirut Pertamina Sebut Tak Sesuai Aturan

Nicke memaparkan saat ini masih ada dua produk di bawah RON 91 yang masih dijual yakni RON 88 (Premium) dan RON 90 (Pertalite). Benarkah akan dihilang

Editor: Nani Rachmaini
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Ilustrasi SPBU Pertamina. 

TRIBUNJAMBI.COM - Benarkah BBM Premium dan Pertalite akan dihapus? Berikut penjelasan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

Beredar kabar Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite akan dihilangkan dari pasaran.

Hal tersebut mencuat dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara PT Pertamina dan Komisi VII DPR RI pada Senin (31/8/2020),

Dikutip dari Kontan.co.id, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan, penyederhanaan produk BBM mengikuti Peraturan Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2020.

Di mana, standar minimal BBM yang dipasarkan, yakni RON 91. 

Nicke memaparkan saat ini masih ada dua produk di bawah RON 91 yang masih dijual yakni RON 88 (Premium) dan RON 90 (Pertalite).

Rizky Febian Terdiam Dipatahin Anya Geraldine, Anak Sule Gak Bakal Kuat Pacaran Sama Dia Gara-gara

Meradang, Deretan Anggota TNI Dicopot Jendral Andika Perkasa, Ada Ulah Istri-istri Nyerang Pakde

Artinya, kedua varian produk BBM tersebut tidak sesuai dengan aturan.

"Kita akan mencoba melakukan pengelolaan hal ini karena sebetulnya premium dan pertalite ini porsi konsumsinya paling besar," kata Nicke, Senin (31/8)

Nicke melanjutkan, hanya tinggal 7 negara yang masih menjual produk gasoline di bawah RON 90 yakni Bangladesh, Colombia, Mesi4r, Mongolia, Ukraina, Uzbekistan dan Indonesia.

Menurutnya, padahal Indonesia masuk dalam kelompok negara yang memiliki GDP US$ 2.000 hingga US$ 9.000 per tahun.

Berdasarkan klasifikasi tersebut, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang memasarkan jumlah jenis produk BBM paling banyak yakni 6 jenis produk.

"Jadi itu alasan yang paling penting kenapa kita perlu mereview kembali varian BBM ini, karena benchmark 10 negara seperti ini," kata Nicke.

Di sisi lain, CEO Subholding Commercial and Trading Pertamina Mas'ud Khamid mengungkapkan, memang terjadi penurunan penjualan produk Premium sejak awal tahun 2019 hingga pertengahan 2020.

"Daily sales premium di awal 2019 di kisaran 31 ribu hingga 32 ribu kiloliter per day, Pertamax sekitar 10 ribu kl artinya penjualan premium tiga kali penjualan pertamax," terang Mas'ud,

Adapun, memasuki Agustus 2020, penjualan premium menunjukkan tren penurunan menjadi sebesar 24 ribu kl per hari sementara Pertamax meningkat menjadi 11 ribu kl per hari.

Mas'ud melanjutkan, proyeksi penjualan ke depannya penjualan premium akan semakin menurun volumenya.

"Pada 2024 penjualan volume gasoline sekitar 107 ribu kl per hari. Premium dari 24 ribu kl per hari menjadi 13,8 ribu kl per hari," ujar Mas'ud.

Di sisi lain, Anggota Komisi VII DPR RI Paramitha Widya Kusuma mempertanyakan kesiapan kilang Pertamina seandainya jadi melakukan penyederhanaan varian produk BBM.

"Terkait penghapusan Premium dan Pertalite, bagaimana nanti kesiapan Kilang Pertamina untuk konfigurasi tersebut," ujar Paramitha dalam kesempatan yang sama.

Tidak Ramah Lingkungan

Rencana penghapusan produk BBM di bawah RON 91 karena dinilai tidak ramah lingkungan.

Pemerintah sudah memutuskan menghapus bahan bakar tidak ramah lingkungan untuk jenis research octane number (RON) 88 atau Premium.

Keputusan tersebut sudah tertuang dalam Peraturan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/3/2017 yang mengatur soal baku mutu emisi gas buang kendaraan bermotor tipe baru untuk kendaraan bermotor roda empat atua lebih.

Dalam beleid itu, pemerintah menetapkan BBM tipe euro 4 atau setara BBM oktan 91 ke atas mulai tahun 2019 secara bertahap hingga 2021.

Kalau melihat beleid tersebut, maka hingga saat ini BBM yang tidak ramah lingkungan masih tersedia di sejumlah SPBU.

Misalnya, untuk SPBU Pertamina ada Pertalite (Ron 90) dan Premium.

Begitu juga dengan SPBU lainnya, seperti Shell masih tersedia Reguler atau Total dengan Performance 90.

Khusus untuk BBM berjenis RON 90, seperti Pertalite dan sejenisnya, ketentuan harga jual mengikuti harga jual BBM Non Subdidi.

Artinya, setiap waktu bisa terjadi perubahan harga BBM non subsidi.

Dari catatan KONTAN, terakhir kali Pertamina memperbaharui harga BBM non subdisi terjadi pada bulan Februari 2020 lalu.

Sejauh ini, memang belum ada pengumuman terbaru terkait perubahan harga BBM non subsidi.

Tapi tidak ada salahnya untuk kembali memastikan harga BBM non subsidi di beberapa SPBU.

Untuk lebih jelasnya, berikut harga BBM non subdisi untuk wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.

Pertamina: 

Pertalite               Rp 7.650 
Pertamax             Rp 9.000 
Pertamax Turbo    Rp 9.850 
Bio Solar              Rp 9.400 
Dexlite                 Rp 9.500 
Dex                     Rp 10.200  

Total: 

Performance 90     Rp 9.075 
Performance 92     Rp 9.125 
Performance 95     Rp 9.650 
Performance Diesel Rp 9.850   

Shell: 

Reguler  Rp 9.075 
Super     Rp 9.125 
V-Power Rp 9.650 
Diesel     Rp 9.850 

Vivo:

Revvo 95 Rp 9.650
Revvo 92 Rp 9.125
Revvo 90 Rp 9.075
Revvo 89 Rp 7.190 

BP-AKR:

BP 90  Rp 9.075
BP 92  Rp 9.125
BP 95  Rp 9.650  

Artikel Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Penghapusan Premium dan Pertalite kembali berhembus, begini penjelasan bos Pertamina

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved