AWAS, Mutasi Corona Ganas, Pertama Kali Ditemukan di Surabaya, Bisa 10 Kali Menular Lebih Cepat

Salah satu strain, yang kemudian dikenal dengan D614G, adalah virus dengan gen yang bermutasi sehingga memberinya lebih banyak protein.

Editor: Rahimin
Freepik
Ilustrasi 

Semula, Prof Ni Nyoman mengaku sempat mengira mutan D614G banyak terjadi di Surabaya mengingat peningkatan angka Covid-19 di Surabaya pada Mei-Juni begitu pesat, bahkan sempat dikategorikan sebagai zona hitam.

Mengapa Kalimat September Ceria Selalu Populer Tiap Tahun, Akhirnya Terungkap Alasannya

Setahun Menyamar, Sersan Badri Tak Ngaku Dirinya Intel Kopassus Meski Ditampar TNI

Prakiraan Cuaca Hari Ini 1 September 2020, Jambi, Padang, Ambon Diprediksi Bakal Hujan

Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Prof Amin Soebandrio mengatakan mutasi virus corona
D614G yang merambah di Malaysia dan Filipina sudah merambah Indonesia.

Amin mengatakan lima institusi di Indonesia telah mengirimkan 22 whole genome sequence (WGS) terkait virus corona.

Ternyata delapan di antaranya mengandung mutasi virus corona D614G tersebut.

Ilustrasi Vaksin Covid-19
Ilustrasi Vaksin Covid-19 (Kolase Freepik)

"Dapat dilaporkan bahwa dari 22 WGS yang sudah di-submit oleh seluruh institusi di Indonesia, ada dari Surabaya, dari Bandung, dari Yogya, dari LIPI, dan Eijkman, ada 5 institusi. Dari 22 WGS itu ternyata ada 8 yang mengandung mutasi tersebut, mutasi D614G," ujar Amin.

Amin mengatakan distribusi mutasi virus corona D614G sendiri terjadi diperkirakan setidaknya selama bulan Mei 2020 silam.

Satu bulan sebelumnya yakni April 2020, laporan pertama diterima oleh Universitas Airlangga.

Begini Cara Mudah Cek Saldo ATM Bank BRI, BNI dan Mandiri, Bisa Dicek Pakai Ponsel!

Rayuan Maut Guru Dansa di Padang, Siswa Diminta Nungging hingga Disodomi Pelaku Berkali-kali

Update Bursa Transfer - Neymar Pastikan Bertahan di Paris Saint-Germain Lebih Lama Lagi

"Itu yang dilaporkan pertama oleh Unair itu dari bulan April, itu satu. Kemudian yang tujuh adalah belakangan, yang dari Tangerang, dari Yogya, dari Bandung, dan dari Jakarta," jelasnya.

Hingga saat ini, Amin menegaskan LBM Eijkman masih terus berusaha mengetahui sudah seberapa luas distribusi mutasi virus corona D614G di tanah air.

"Saat ini teman- teman yang sudah men-submit ke WGS sedang berusaha keras untuk mendapatkan whole genome baru untuk bisa mengetahui sebetulnya seberapa luas distribusinya di Indonesia," ujar Amin.

Amin juga mengungkap bahwa di dunia sendiri sudah ada 80 persen isolat virus corona yang mengandung mutasi virus corona D614G.

"Sebagai informasi saja, di dunia sudah ada 70 persen atau 80 persen dari isolat coronavirus di seluruh dunia yang mengandung mutasi D614G tersebut," ujar Amin.

Kasus Bisa Naik Hingga 500 Ribu Akhir Tahun Ini

Soal mutasi covid 19 ini juga sempat disorot media asing. Salah satunya adalah Reuters. Reuters berdasarkan sumber dari Institut Biologi Molekuler Eijkman yang berbasis di Jakarta.

"Mutasi virus D614G yang menular tetapi lebih ringan telah ditemukan dalam data sekuensing genom dari sampel yang dikumpulkan oleh institut tersebut," tulis Reuters mengutip Wakil Direktur Herawati Sudoyo.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved