Diduga Jadi Korban Salah Tangkap, Bocah 13 Tahun Babak Belur Dianiaya Polisi, Polda: Tak Sengaja

Akibat salah tangkap itu, MF diketahui mengalami sejumlah luka di sekujur tubuh, seperti lebam di bagian wajah, kaki, dan hidungnya mengeluarkan darah

Editor: Suci Rahayu PK
net
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang pelajar berinisial MF (13), di Makassar, Sulawesi Selatan, diduga jadi korban salah tangkap aparat polisi.

Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (21/8/2020) saat polisi membubarkan aksi tawuran antar pemuda.

Akibat salah tangkap itu, MF diketahui mengalami sejumlah luka di sekujur tubuh, seperti lebam di bagian wajah, kaki, dan hidungnya mengeluarkan darah.

Karena khawatir dengan kondisi kesehatan korban, pihak keluarga akhirnya membawa MF ke rumah sakit dan melaporkannya ke Propam Polda Sulsel.


Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo saat diwawancara di lobi Polda Sulsel terkait puluhan ribu masker yang disita polisi, Senin (9/3/2020).
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo saat diwawancara di lobi Polda Sulsel terkait puluhan ribu masker yang disita polisi, Senin (9/3/2020). (KOMPAS.COM/HIMAWAN)

Tak sengaja kena pukul

Terkait dengan insiden itu, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo membantah terjadi salah tangkap.

Diceritakan Ibrahim, saat kejadian itu para pelaku tawuran membubarkan diri setelah polisi datang.

Lowongan Kerja PT Sicepat Ekspres Indonesia Agustus 2020, Menerima Lulusan S1 Semua Jurusan

Ratusan Pegawai RSUD Sarolangun Negatif Covid-19

Saat dilakukan penyisiran, petugas berhasil mengamankan tiga anak di lokasi kejadian, salah satunya korban MF.

"Secara spontan petugas tersebut berusaha menangkap dengan mengayunkan tangan untuk memegang kerah bajunya. Namun, secara tidak sengaja membentur bagian muka dari korban," ujar Ibrahim dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/8/2020).

Karena saat itu berada di lokasi kejadian dan berusaha kabur dari kejaran aparat, ia menduga korban terlibat atau menjadi pelaku dalam tawuran tersebut.

"Sehingga diduga kuat (korban) ikut melakukan perang kelompok, begitu pula kabar ditabrak, itu tidak ditemukan keterangan terkait hal tersebut," tambah Ibrahim.

Keterangan keluarga korban

Paman korban Abdul Karim menyesalkan tindakan aparat kepolisian yang menganiaya keponakannya.

Sebab, akibat salah tangkap itu MF babak belur dan dipaksa mengakui kesalahan yang tidak dibuatnya.

Padahal, saat kejadian pembubaran tawuran itu keponakannya tak sengaja hanya melintas di lokasi kejadian.

Pria Ini Tewas Dibacok Keponakan, Sempat Tertawa Saat Tubuhnya Tak Mempan Diserang Pelaku

Anak dan Menantu Bunuh Ibu Pas Tidur, Mayatnya Digantung Agar Dikira Bunuh Diri

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved