Ternyata Masih Hidup saat Keluar Rahim
Untung: Rumah Sakit Bilang Kuret, Ternyata Bayinya Masih Bernapas
Untung Nainggolan (34) tidak terima bayi dalam kandungan sang isteri divonis meninggal dunia tanpa penanganan lebih dahulu.
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Muuhammad Ferry Fadly
Untung: Rumah Sakit Bilang Kuret, Ternyata Bayinya Masih Bernapas
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Warga Kota Jambi itu melayangkan protes keras kepada pihak rumah sakit di kawasan Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, lantaran salah diagnosis.
Untung Nainggolan (34) tidak terima bayi dalam kandungan sang isteri divonis meninggal dunia tanpa penanganan lebih dahulu.
Kisah ini dialami keluarga Untung bersama istrinya, Katarina (24).
Pasalnya, setelah dikeluarkan dari rahim, bayi yang dinyatakan telah meninggal itu ternyata masih bernapas.
Kejadian itu membuat geger hingga pihak rumah sakit menuai protes keras dari keluarga pasien, setelah keliru mengumumkan kematian calon bayi perempuan.
• BREAKING NEWS Warga Mayang Mangurai Heboh Temukan Sesosok Mayat di Dalam Rumah
• Blak-blakan Gatot Nurmantyo Ungkap Pernah Ditawari Jokowi Kursi Menhan
Berawal hari Kamis
Warga Desa Pematang Tembesu, Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjab Barat, Jambi, itu mengatakan peristiwa tersebut berawal pada Kamis (20/8) pukul 11.30 WIB.
Saat itu, isteri Untung mengalami pecah ketuban di rumahnya.
Sebagai pertolongan pertama, Untung memanggil bidan dari klinik yang berada di Tungkal Ulu.
Namun, bidan tersebut langsung menyarankan agar sang isteri di rujuk ke rumah sakit.
"Awalnya dari rumah, memang sudah didiagnosis meninggal dunia, tapi itu tidak ada penanganan memang, langsung disuruh rujuk," kata Untung, saat ditemui di rumah sakit, Jumat (21/8) sore.
Tepat pukul 14.15 WIB, Untung bersama sang isteri tiba di rumah sakit di Kota Jambi.
Untung menjelaskan, saat itu isterinya langsung dipasangi infus oleh empat orang perawat.
"Udah dipasang infus, udah mereka langsung vonis bahwa anak saya sudah meninggal di dalam kandungan," imbuhnya.
Diagnosis tersebut menjadi kesepakatan keempat perawat yang menangani pasien, melalui pemeriksaan yang mereka lakukan.
Keempatnya mengonfirmasi kepada salah satu dokter, yakni dokter Medrin Joni.
Disarankan kuret
Sang calon bayi divonis meninggal dunia.
Pihak rumah sakit menyarankan sang isteri untuk proses kuret.
Kata Untung, perawat menjelaskan bahwa menjalani proses tersebut akan memakan waktu 2 sampai 3 hari.
Karena pertimbangan keselamatan sang isteri, Untung meminta pihak rumah sakit untuk langsung melakukan operasi, untuk mengeluarkan bayi yang didiagnosis meninggal dunia.
"Kata perawatnya, tidak ada efek samping bang, kalau anak yang sudah meninggal 3 hari masih dalam perut. Saya bingung, demi keselamatan isteri saya, saya minta untuk segera dioperasi," terangnya.
"Saya bilang, masalah biaya tidak masalah, kepada perawatnya," imbuhnya.
Memasuki ruang operasi
Tepat pukul 21.50 WIB, sang isteri memasuki ruang operasi.
Kata Untung, dokter M, yang pada saat itu menangani sang isteri langsung memasuki ruang operasi, tanpa melakukan pemeriksaan ulang.
Menurut Untung, seharusnya, seorang dokter tidak bisa sepenuhnya langsung percaya dengan apa yang diucapkan oleh perawatnya.
Ternyata masih bernapas
Sekira kurang lebih 1 jam menanti sang isteri sedang menjalankan operasi, Untung terkejut mendapat kabar dari dokter bahwa sang bayi masih hidup dan bernapas.
"Jam 11 malam itu, bang, tiba-tiba dokternya bilang bahwa anak saya masih hidup. Saya kaget bang dan bersyukur juga," katanya. (*)
• Kuasai Indonesia, Nippon Paint Jepang Beli Saham Wuthelam Group 1,28 Triliun Yen
• Hari Ini Harga Emas Antam Turun Rp 4000 Dari Harga Kemarin