HUT RI ke 75, Warga di Kota Jambi Gelar Lomba di Atas Kali, Gebuk Bantal Paling Ditunggu
Kegiatan rutin tahunan ini tetap dilaksanakan, dan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Penulis: Ade Setyawati | Editor: Nani Rachmaini
Sesekali, teriakan merdeka terdengar. Ada bendera-bendera kecil dari kertas minyak merah dan putih yang dibuat oleh tangan anak-anak rimba.
Mereka bawa ke mana-mana, bahkan setelah upacara.
Ternyata, perayaan HUT RI tidak sampai di sana. Setelah upacara, banyak perlombaan yang sudah disiapkan. Asoi nian mereka mengikutinya.
Ada lomba ketepatan menembak sasaran dengan menggunakan katapel.
Aturan mainnya, masing-masing anak menembak target yang sudah ditentukan dalam jarak bidikan sekitar 20 meter.
Nah, anak-anak akan adu ketangkasan menembak sasaran berupa kaleng yang diletakkan di atas meja.
Bagi yang mampu membuat kaleng jatuh jatuh akan ditetapkan pemenang.
Rupanya, ketangkasan membidik sasaran dengan ketapel atau yang dalam bahasa Orang Rimba disebut 'meci', merupakan keahlian anak-anak rimba.
Memeci sudah merupakan keseharian mereka dalam berburu hewan yang hasilnya digunakan untuk konsumsi.
Dari 15 anak yang ikut lomba ini, Nepi menjadi juara 1, Melayan juara 2, dan Besati juara 3.
Selain itu, ada juga lomba memasukkan pena ke dalam botol yang dilakukan secara beregu.
Lomba yang diikui tim ini dimenangkan tim Pengarang Gading, Bepuncak, Nyeser, Nepi dan Besimbur.
Rupanya, kata Yohana, lomba ini ada tujuannya. Pena merupakan alat tulis yang masih sangat perlu diakrabkan dengan anak-anak Rimba.
"Lomba ini diselenggarakan untuk meningkatkan ketertarikan mereka dengan alat tulis sehingga semangat mereka untuk sekolah semakin baik," ujarnya.
Aneka lomba hiburan lain, seperti membawa balon dengan kepala, lomba makan kerupuk, dan lainnya juga ramai diikuti anak-anak Rimba.