Kronologi Bocah Berseragam SD Tewas Diduga Keracunan Miras, Ditemukan di Pinggir Jalan Mulut Berbusa
Polisi pun menduga korban keracunan minuman keras. Namun, untuk memastikan penyebab pasti kematian korban, polisi menunggu hasil visum dari
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang bocah bercelana seragam sekolah dasar (SD) di Kota Tasikmalaya ditemukan tewas dengan kondisi mulut berbusa dan ada botol miras di dekatnya.
Korban ditemukan di pinggir jalan raya samping Pasar dan Terminal Type A Indihiang.
"Saya biasa datang ke sini setiap pagi, saya terkejut ada mayat anak yang terlentang dengan penuh busa di mulut. Bajunya kameja lusuh, sedangkan celananya masih memakai seragam SD warna merah," jelas Ardista, seorang tukang parkir di kawasan tersebut saat ditemui wartawan, Kamis (6/8/2020).
Peristiwa tersebut dibenarkan oleh polisi yang segera datang ke lokasi kejadian.
"Awalnya kami menerima laporan dari masyarakat telah ditemukan jenazah remaja di Terminal Indihiang pago tadi. Setelah didatangi ke tempat kejadian perkara (TKP), korban dipastikan dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah laki-laki itu diperkirakan berusia 12 sampai 15 tahun di Terminal Indihiang," jelas Kapolsek Indihiang Polresta Tasikmalaya, Kompol Didik Rohim Hadi kepada wartawan di lokasi kejadian.
• Kenikmatan Berakhir Tragis, Janda Cantik Diperkosa Remaja, Sempat Remas Alat Vital Pelaku
• Jessica Iskandar Tetap Eksis Membangun Bisnis, dari Properti hingga Kuliner
• Deretan Penipuan Pria Iran ke Wanita Kaya Asal Makassar, Bayar Penerjemah pun Ternyata Rekan Penipu
• Penampakan dan Uji Coba Ban Tanpa Udara Buatan TNI AD sampai Viral, Terinspirasi dari Hal Ini
Polisi pun menduga korban keracunan minuman keras. Namun, untuk memastikan penyebab pasti kematian korban, polisi menunggu hasil visum dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soekardjo.
"Tapi itu temuan kita di lapangan. Kita belum bisa memastikan penyebab. Namun dari mulut mengeluarkan busa," ujar Didik.
Diduga salah pergaulan di tengah pandemi
Menurut Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, polisi harus mengungkap penyebab kematian korban.
Pasalnya, kebenaran dari kasus tersebut akan menjadi peringatan bagi para orangtua untuk menjaga pergaulan anak-anak mereka
"Pemerintah, orangtua, dan semua pihak harus bersama-sama membuat langkah nyata untuk mengatasi permasalahan anak yang justru jadi korban kondisi sekarang. Kami pun terus memantau setiap perkembangan sosial permasalahan anak di Tasikmalaya," ujar Ato.