China Beri Peringatan Keras Terhadap AS Terkait Pembelian Paksa TikTok
China memberikan reaksi mengejutkan terkait upaya Washington paksa akuisisi (pembelian) aplikasi video Tiktok dari ByteDance.
“Dengan daya saing sekarang tergantung pada kemampuan untuk mengumpulkan dan menggunakan data, ia menawarkan pilihan penyerahan atau pertempuran fana di dunia teknologi,” lanjut editorial media yng dikontrol pemerintah itu.
Perkembangan lain, seperti dikutip Wall Street Journal, pembicaraan antara cabang TikTok di AS dan Microsoft Corp sementara terhenti.
Pihak Tiktok mendesak kejelasan posisi Gedung Putih dalam proses bisnis ini. Trump dalam pembicaraan dengan Microsoft, menuntut Departemen Keuangan AS menerima "porsi substansial" dari penjualan TikTok.
"Amerika Serikat harus mendapatkan persentase yang sangat besar dari harga itu, karena kami memungkinkannya. Itu berasal dari penjualan, yang tidak dipikirkan orang lain selain saya, tetapi itulah cara saya berpikir, dan saya pikir itu sangat adil, "kata Trump.
Reporter MIT Technology Review, Charlotte Jee, mengecam langkah dan komentar Trump sebagai sangat mencengangkan dan mengatakan perilakunya luar biasa.
“Ini pembalikan besar dalam dorongan pemerintahannya untuk meneliti Google, Apple, Facebook dan Amazon (GAFA) dan perusahaan teknologi besar lainnya di Amerika Serikat,” kata Jee.(Tribunnews.com/Sputniknews.com/GlobalTimes/ChinaDaily/xna)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Pembelian Paksa Tiktok, China Peringatkan AS Tidak Buka Kotak Pandora, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/08/04/soal-pembelian-paksa-tiktok-china-peringatkan-as-tidak-buka-kotak-pandora?page=all.