Ini Latar Belakang Peristiwa Rengasdengklok Sebelum Proklamasi Kemerdekaan RI, Jepang Kalah di PD II

Penjajahan Jepang di Indonesia terkait dengan ambisi Jepang yang ingin membangun imperium Asia Timur Raya pada masa Perang Dunia II. Kekalahan Jepang

Editor: Suci Rahayu PK
Peristiwa Rengasdengklok 

TRIBUNJAMBI.COM - Penjajahan Jepang di Indonesia terkait dengan ambisi Jepang yang ingin membangun imperium Asia Timur Raya pada masa Perang Dunia II.

Kekalahan Jepang pada Perang Dunia II berdampak besar pada Indonesia. 

Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia terjadi peristiwa Rengasdengklok.

 Tahukah kamu latar belakang peristiwa Rengasdengklok?

Tugu peringatan Bom Atom Nagasaki (NHK)
Tugu peringatan Bom Atom Nagasaki (NHK) (Foto NHK)

Bom atom Jepang

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, peristiwa Rengasdengklok terkait kekalahan Jepang pada Perang Dunia II setelah dibom atom Sekutu.

Kedudukan Jepang di Perang Dunia II semakin terdesak. Setelah Jerman dan Italia kalah di benua Eropa, negara-negara fasis terdesak Sekutu.

Peran Proklamator pada Kemerdekaan RI? Kenapa Soekarno & Hatta dapat Julukan Pahlawan Proklamator?

 Pasukan Amerika makin mendekati Jepang.

Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima pada 6 Agustus 1945. Pada 9 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Nagasaki. 

Bersamaan Rusia mengumumkan perang terhadap Jepang.

Kaisar Jepang Hirohito (Tenno Heika) menyadari, ambisi membangun imperium Asia Timur Raya tidak akan tercapai akibat serangan bom atom

Ia memerintahkan tentaranya menghentikan perang. Maka, Sekutu tidak menjatuhkan bom atom ketiga di Tokyo.

PPKI
Jenderal Besar Hisaichi Terauchi (Panglima Tentara Umum Selatan) membuat keputusan pembentukan Dokuritsu Junbi Inkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 7 Agustus 1945.

Dengan pembentukan PPKI maka BPUPKI dianggap bubar. Pembentukan PPKI mengisyaratkan, bangsa Indonesia bebas berpendapat dan melakukan kegiatan sesuai kesanggupannya. 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved