Gadis Pontianak Dibawa ke Tiongkok, Bila Monika Tolak Hubungan Badan Dihukum Posisi Begini

Monika dikenalkan mak comblang yang kemudian menjanjikan kehidupan lebih baik. Sosok gadis Pontianak yang cantik itu ditawari agar mau menikahi seoran

Editor: Duanto AS
youtube
Ilustrasi gadis cantik 

Kabur ke kantor polisi

Tak tahan lagi, gadis Pontianak ini akhirnya melarikan diri ke kantor polisi setempat.

Bermodalkan beberapa kosakata saja, Monika berusaha menceritakan semua masalahnya ke kepolisian.

Tak menyia-nyiakan kesempatan, Monika juga langsung menghubungi kedutaan besar Indonesia di Beijing.

Upaya nekatnya itu pun berhasil.

SIMAK! Begini Aturan Membersihkan Miss V Pakai Sabun dan Air, Sungguh Aman dan Mudah Diikuti

Pada Kamis, (20/6/2019), Monika akhirnya bisa kembali menginjakkan kakinya di Tanah Air.

"Lega rasanya aku tidak memiliki anak darinya. Apa yang bakal terjadi kepada anakku jika ayah mereka suka memukul ibunya dan punya nenek yang kejam?," ucapnya.

Nyaris gila

Monika mengaku nyaris gila lantaran harus hidup penuh siksaan di Tiongkok selama 10 bulan.

"Saya amat tertekan selama hidup di China sehingga nyaris gila. Saya menangis tiap malam. Kini saya hanya ingin bekerja agar adik-adik saya bisa sekolah," tutupnya.

Penggerebekan mak comblang

Awal bulan Juni 2019 ini, kepolisian Indonesia akhirnya menggerebek rumah yang diduga milik sang mak comblang di Pontianak.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap ada 60 wanita Indonesia lain yang diterbangkan ke Tiongkok untuk dinikahi pria yang sudah memberi bayaran Rp 400 juta per orang.

Sopir dan Penumpang Ditemukan Tewas, Diduga Habis Berhubungan Intim : Ada Bercak Sperma

Sementara itu, kepolisian Tiongkok juga baru saja membebaskan 1.147 wanita asing yang menjadi korban perdagangan manusia.

Di antara ribuan wanita itu, ada 17 gadis malang yang masih dibawah umur, yang berasal dari Myanmar, Kamboja, Laos, Vietnam dan Thailand.

Hingga kini, setidaknya ada sekitar 1.332 orang ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka atas kasus jaringan perdagangan manusia. (*)

Sumber: South China Morning Post(grid.id)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved