Ustaz Yusuf Mansyur Tunjukkan Dirinya Penyuka Anjing Padahal Hewan Najis, Begini Alasannya

Kecintaan Ustaz Yusuf Mansur terhadap binatang, termasuk binatang haram kembali dibuktikan lewat status Instagramny

Editor: Nani Rachmaini
Warta Kota/Nur Ichsan
Ustaz Yusuf Mansur 

TRIBUNJAMBI.COM

Kecintaan Ustaz Yusuf Mansur terhadap binatang, termasuk binatang haram kembali dibuktikan lewat status Instagramnya, @yusufmansurnew; pada Minggu (27/7/2020). 

Setelah memposting sebuah video seekor anjing yang menolong seorang tuna netra, Ustaz Yusuf Mansur mengunggah sebuah video tentang keluarga umat muslim yang memelihara ular

Dalam video tersebut, terlihat sejumlah anak-anak tengah membelai ular jenis sanca peliharaan mereka. 

Tidak ada kengerian terlihat dari wajah mereka. 

Anak-anak justru tersenyum gembira memamerkan ular berukuran besar dalam gendongan.

"Siapa di sini yang penyayang binatang?," tanya Ustaz Yusuf Mansur

Sebelumnya, Ustaz Yusuf Mansur mengunggah sebuah video tentang seekor anjing yang menjadi pemandu seorang pria tuna netra.

Anjing yang diketahui binatang diharamkan dalam Islam itu diungkapkannya kerap dinilai hina dan kotor. 

Namun, dalam video yang diunggah Ustaz Yusuf Mansur terdapat pelajaran berharga. 

Anjing yang semula dinilai buruk justru menunjukkan aksi mulia. 

Anjing berwarna hitam yang semula berjalan mengiringi seorang perempuan itu terlihat berputar arah sesaat berpapasan dengan seorang pria tuna netra. 

Tanpa di perintah, anjing itu kemudian memandu sang pria tuna netra.

"Binatang ini kerap kita suka pake untuk melekatkan siapa gitu dg konotasi yg jelek2, hina, kotor... Tapi liatlah? Ras mana yg lbh mulia kalau begini..? Met dhuha... Met shalawat...," tulis Ustaz Yusuf Mansur.

"Yuk alusin ati kita... Dengan memperbaiki akhlak kita... Masa kalah sama hewan mulia yg disebut: Anjing. Salam, Yusuf Mansur," tambahnya.

Ular Dalam Al Quran dan Hadist

Dikutip dari bimbinganislam.com, kisah ular dalam Al Quran dikisahkan dalam QS. Thaha Ayat 65-71. 

Surat tersebut menceritakan pertempuran antara Nabi Musa melawan para tukang sihir Firaun.

Al Imam Abu Ja’far Ath Thabari ketika menafsirkan kisah tersebut, beliau mengutip sebuah riwayat, sebagaimana yang dikabarkan kepadaku oleh Ibnu Humaid, mengabarkan kepadaku Salamah dari Abu Ishaq. 

Ia berkata Aku diberi kabar oleh Wahb bin Munabbih beliau berkata ketika membaca firman Allah SWT dalam QS. Taha Ayat 65-66.

'Mereka berkata wahai Musa kamu duluan yang melemparkan atau kami duluan yang melemparkan?' (QS. Taha Ayat 65)

'Musa berkata: Silahkan kalian melemparkan duluan' (QS. Taha Ayat 66)

Dalam kisah tersebut, matanya Nabi Musa terkena sihir, disusul dengan Firaun serta seluruh manusia kala itu.

Lantas masing-masing dari para tukang sihir itu melemparkan apa yang mereka pegang berupa tali-tali dan tongkat-tongkat mereka. 

'Tiba-tiba tongkat dan tali tersebut seolah berubah menjadi ular seperti gunung yang memenuhi lembah. Dan ular-ular itu saling tumpang tindih satu sama lain' (Tafsir Ath-Thabari 16/109).

Lantas Al Imam Abu Ja’far Ath Thabary kembali mengutip riwayat berikut

“Mengabarkan kepadaku Ibnu Humaid, mengabarkan kepadaku Ya’qub dari Ja’far dari Sa’id. Ia berkata, 'Ketika mereka telah berkumpul dan melemparkan apa yang ada di tangan mereka berupa sihir yang dikhayalkan pada Musa seolah ia adalah ular yang merayap'. 

'Lantas Musa terkejut dan merasakan takut di dalam dirinya'. (QS. Taha Ayat 67)

'Kami katakan wahai Musa janganlah engkau takut karena engkau adalah orang yang menang'. (QS. Taha Ayat 68)

'Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, ia akan menelan apa yang mereka perbuat'. (QS. Taha Ayat 69).

Musa lantas melemparkan tongkatnya. 

Tiba-tiba tongkat tersebut berubah menjadi ular yang sangat nyata. 

Ia (Said) berkata, 'Ular tersebut membuka mulutnya seperti lubang yang sangat besar. Ia meletakkan bibir bawah di bumi dan mengangkat bibir atasnya ke atas, kemudian menelan semua sihir yang dilemparkan oleh para tukang sihir'.

Lantas Musa mendatangi ular tersebut dan menangkapnya tiba-tiba ia berubah menjadi tongkat kembali.

Maka para tukang sihir pun jatuh tersungkur seraya bersujud (Mereka berkata kami beriman terhadap Tuhannya Musa dan Harun)'. (QS. Taha Ayat 70)

Berkata Fir’aun,' Apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi izin kepadamu sekalian. Sesungguhnya ia adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian. Maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik. (QS. Taha Ayat 71).

Ia (Said) berkata, 'Orang pertama yang memotong tangan dan kaki secara silang adalah fir’aun (Maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik)'. (QS. Taha QS. 71)

Dan orang yang pertama kali menyalip manusia pada batang pohon kurma adalah Fir’aun. (Tafsir Ath-Thabari : 16/113).

Siluman Ular Dalam Hadits Nabi

Kisah siluman ular juga dikisahkan dalam hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan HR Thabrany, Al-Hakim, Al-Baihaqi dan dishahihkan oleh Imam Al-Albani dalam Shahihul Jami : 3114.

Dalam hadist tersebut Nabi Muhammad menyebutkan terdapat tig jenis jin. 

Antara lain, jin yang bersayap dan bisa terbang, jin berupa ular dan kaljengking dan jin yang tidak menetap.

Dari Abu Tsa’labah Al-Khusyany berkata, Nabi Muhammad SAW bersabda, 'Jin itu ada tiga jenis, jin yang memiliki sayap dan bisa terbang diudara, jin yang berupa ular dan kalajengking, serta jin yang suka berpindah-pindah'.

Sumber: wartakota

 
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved