Rocky Gerung Sebut Ancaman Jokowi Turun Level, dari Kabunet ke Lembaga

Ancaman Presiden Jokowi yang akan mengambil tindakan tegas terkait pemborosan anggaran, menuai

Editor: Nani Rachmaini
tangkaplayar youtube realita TV
Rocky Gerung 

TRIBUNJAMBI.COM - Ancaman Presiden Jokowi yang  akan mengambil tindakan tegas terkait pemborosan anggaran, menuai kritikan.

Salah satunya dari pengamat politik Rocky Gerung.

Rocky Gerung tanggapi ancaman dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait akan membubarkan belasan lembaga.

Dan kabarnya ada 18 lembaga yang akan dibubarkan oleh Jokowi dengan alasan pemborosan anggaran negara.

Dilansir TribunWow.com, dari 18 lembaga tersebut, yang menjadi sorotan dari Rocky Gerung adalah rencana pembubaran Komisi Nasional Lanjut Usia (Komnas Lansia).

Hal ini disampaikan dalam tayangan Youtube Rocky Gerung Official yang diunggah pada Rabu (15/7/2020).

Selain menyoroti Komnas Lansia yang masuk daftar rencana yang akan dibubarkan, Rocky Gerung juga menilai sikap dari Jokowi, khususnya soal ancaman tersebut mengalami penurunan skala.

 Misteri Kematian Editor Metro TV, Polisi Periksa 10 Pisau Milik Warung, Anjing K9 beri petunjuk Ini

 Komedian Omaswati Meninggal Dunia, Mastur Ungkap Sakit yang Diderita sang Kakak

 Terungkap Parto tak Setuju Putrinya Amanda Caesa Pacaran dengan Billy Syahputra ; Enggaklah

 Desas-desus di Kalangan PNS Gaji ke-13 Tak Bakal Cair, Ini Alasannya

Seperti yang diketahui, ancaman awal diberikan Jokowi fokusnya kepada para menteri yakni dalam bentuk reshuffle.

Hal itu menyusul kekecewaan yang ditunjukkan Jokowi kepada para menteri lantaran kinerja dari para pembantunya tersebut kurang maksimal dalam menyikapi krisis dan pandemi Virus Corona.

Namun kenyataannya sampai saat ini belum ada satu menteri pun yang dicopot.
Sekarang, Jokowi justru menggemborkan akan membubarkan lembaga.

"Saya kira akhirnya ancaman Presiden makin lama makin diturunkan skalanya," ujar Rocky Gerung.

"Kan tadinya mengancam kabinetnya sendiri, sekarang urusan lansia diancam juga buat dibubarin," imbuhnya.

Padahal menurutnya, kebijakan mereshuffle-lah yang dibutuhkan atau dinantikan oleh masyarakat ditengah kinerja menteri yang dianggap kurang memuaskan dan mendapatkan banyak sorotan.

Meski begitu, dikatakan Rocky Gerung jika memang perlu untuk membubarkan lembaga tentunya juga yang dirasa perlu untuk dibubarkan.

"Ancamannya sekarang makin lama makin enggak bermutu, mereshuffle kabinet sekarang membubarkan lembaga-lembaga yang sebetulnya enggak penting-penting amat, jadi ngapain," terang Rocky Gerung.

"Ini menunjukkan bahwa problem di dalam istana, kayak rapat di istana itu enggak ada notulasinya, kan notulasi pertama adalah reshuffle kabinet, orang menunggu itu, tapi tidak terjadi," tambahnya.

"Sekarang ada rapat berikutnya, membubarkan lembaga-lembaga yang dianggap memboroskan anggaran," pungkasnya.

 Simak videonya mulai menit ke- 3.00

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved