Siswa SLB Bantu Layani Catering di Kadai Labo
Rumah makan ini tidak sama seperti rumah makan pada umumnya. Karena Hj Elvina Rohayati, sang pemilik Kadai Labo, memberikan kesempatan pada anak...
Penulis: Fitri Amalia | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kadai Labo nama rumah makan yang berlokasi di Jalan Depati Parbo Kelurahan Pematang Sulur, Kota Jambi.
Rumah makan ini tidak sama seperti rumah makan pada umumnya. Karena Hj Elvina Rohayati, sang pemilik Kadai Labo, memberikan kesempatan pada anak-anak berkebutuhan khusus (disabilitas), khusus membantu melayani catering.
Sejak tahun 2004 Elvina menjalankan usahanya. Berawal dari menjual sarapan pagi di pondokan, kini pondok itu berubah menjadi rumah makan khas Minang yang disukai banyak orang.
Tidak terbayang olehnya usaha yang dia lakoni bertahun-tahun berjalan lancar dan dapat berkembang pesat seperti sekarang ini.
• Satlantas Polres Muarojambi Gelar Razia Sistem Hunting, Kendaraan Tanpa Plat Nomor Sasarannya
• Jaksa Kejari Bungo Mengaku Diancam Oknum Anggota Polisi, Kantor Kejaksaan Mendadak Ramai
• Tak Terima Dimintai Uang Ganti Rugi, Kulup Nekat Pukul Korban Pakai Selang Regulator Kompor Gas
"Kita awalnya jualan sarapan pagi di pondok-pondok dulu, habis itu karena kita dekat kantor dan banyak permintaan dari pegawainya untuk berjualan nasi serta lauknya kita lanjutkan, lalu karena banyak yang meminta catering kita kembangkan usaha kita ke catering, sampailah berkembang pesat seperti sekarang ini," ujarnya, Selasa (14/7/2020).
Karena lokasinya juga dengan dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri, banyak guru-guru SLB yang menjadi langganannya. Suatu hari, ada tawaran dari salah satu guru SLB tersebut agar siswanya dapat bekerja di Kadai Labo, tetapi hanya satu hari saja. Tentu saja tawaran itu disambut baik Elvina, dan semenjak itu dia menerima anak anak disabilitas untuk bekerja pada hari Minggu dan khusus melayani catering saja.
"Saat itu ada masukan dari guru-gurunya dari pada hari Minggu siswa tidak ada kerjaan, coba ditawarin dan kebetulan mau membantu, juga untuk jajan mereka kan bisa," tuturnya.
Tidak setiap hari siswa disabilitas tingkat SMA bekerja di rumah makannya. Mereka hanya bekerja di hari Minggu dan di waktu ada pesanan catering saja. Biasanya, 10-30 siswa SLB yang membantunya dalam melayani catering.
Tidak sulit baginya bekerja dengan anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Elvina dan pegawainya juga tidak kesulitan untuk berkomunikasi karena sedikit mengerti bahasa isyarat. Jika ada yang tidak dia pahami, ada pegawainya yang juga penyandang disabilitas dapat menyampaikan informasi yang dimaksud dan menerjemahkan pada Elvina.
"Semua anak-anaknya rajin, tidak sulit untuk mengajak bekerjasama dengan kita dan mereka bekerja sampai seluruh pekerjaan selesai," tuturnya.
Dia ingin dengan bekerja di rumah makannya, anak-anak SLB dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dengan masyarakat. Mereka juga bisa berlatih berkomunikasi secara bebas dengan bahasa mereka sendiri.
Sama seperti rumah makan pada umumnya, Kadai Labo juga menyediakan sarapan pagi dan beragam lauk pauk Nusantara untuk menu makan siang. Layanan cateringnya juga menerima pesanan dari kantor hingga untuk pesta pernikahan. Tetapi semenjak Covid-19, layanan catering untuk pesta hanya sebatas untuk acara akad saja.
Harga yang ditawarkan juga standar, mulai dari Rp20.000, dan untuk catering pesta mulai dari harga Rp30.000 satu porsinya yang sudah dilengkapi banyak menu.
Elvina berharap, usaha yang dia jalani saat ini makin berkembang dan maju agar dapat diturunkan ke anak cucunya.
"Kita mengikuti jalan-Nya, semua berkah dari Allah, rezeki dari Allah semuanya, kita kebetulan diberikan kemudahan dalam usaha ini jadi nggak membayangkan besoknya seperti apa, kita jalanin aja," tutupnya.
