Kronologi Anak Bunuh Ibu Kandungnya Sendiri Lantaran Tak Dikasih Uang, Kalung Emas Diambil
Tersangka langsung keluar lewat dindng belakang dan berpura-pura menangis meminta pertolongan kepada warga.
TRIBUNJAMBI.COM - Fakta baru kasus anak bunuh ibu di Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara terungkap.
Korban bernama Fatimah Sulaiman (63) ini sebelumnya ditemukan tewas di rumahnya pada Senin (8/6/2020).
Saat itu, korban ditemukan meninggal dunia dengan luka gorok di leher.
Baru-baru ini, polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan itu.
Dari hasil rekonstruksi itu, terungkap sejumlah fakta baru terkait kasus anak bunuh ibu.
Ada 26 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi tersebut.
Hal itu disampaikan langsung Kasat Reskim Polres Aceh Utara, AKP Rustam Nawawi.
• Banyak Ditanyakan saat Idul Adha, Bolehkah Berkurban untuk Orang yang Sudah Meninggal Dunia?
• Cara Dapatkan Promo Terbaru Telkomsel, Kuota Internet 10 GB Cuma Rp 40 Ribu, Begini Cara Aktivasinya
• Jangan Pernah Turunkan Masker ke Dagu Saat Makan, Simak Bahaya yang Terjadi, Baiknya dengan Cara Ini
• Belakangan Ini Ada yang Mimpi Makan Pisang? Artinya Berkaitan Erat Sama Kebahagiaan, Ini Tafsirannya
Ia mengataan bahwa sebelum menghabisi ibunya, tersangka Nasrul Ibrahim ternyata membeli pisau lebih dulu.
"Dia sudah beli pisau, lalu disimpan di pohon pisang belakang rumah korban. Saat masuk ke rumah dia lewat dinding belakang, dan membawa pisau. Saat itu korban sedang tidur," kata AKP Rustam dalam siaran persnya, Sabtu (11/7/2020).
Kemudian, kata dia, tersangka membangunkan korban.
Ketika itu, korban sempat bertanya soal pisau yang dibawa tersangka.
"Dia lalu minta uang. Namun tidak ada kata ibunya. Dia menarik rambut korban agar tidak membuka pintu depan. Di situlah korban ditikam pada bagian leher sebelah kanan dan mendorong tubuh ibunya hingga tersungkur ke tanah," katanya.
Tersangka langsung keluar lewat dindng belakang dan berpura-pura menangis meminta pertolongan kepada warga.
Bahkan, korban sempat pergi ke rumah warga lain untuk mengabarkan ibunya telah meninggal dunia.
"Kalung emas korban sempat diambil," ucap Rustam.
"Jadi ini sudah direncanakan. Kalau tidak diberi uang, maka akan dibunuh. Sekarang berkasnya terus kita lengkapi dan segera kita limpahkan ke jaksa," tambahnya.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Aceh Utara, AKP Rustam Nawawi mengungkapkan bahwa pembunuhan itu dilakukan setelah sang ibu tidak memberikan uang kepada anaknya.
Saat itu, pelaku awalnya meminta uang Rp 300 ribu.
Namun sang ibu tidak memberikannya lantaran tidak memiliki uang.
"Pelaku datang minta uang Rp 300.000. Sang ibu bilang tidak punya uang. Lalu dia minta Rp 20.000 buat beli rokok. Tapi ibunya bilang tidak ada uang juga," kata AKP Rustam melalui siaran pers, Selasa (09/06/2020).
Karena kesal tak diberi uang, pelaku akhirnya menggorok ibu kandungnya sendiri.
Sebelum itu, pelaku mengaku sempat mengancam korban dengan pisau dapur.
Kala itu sang ibu tidak takut dan menantang pelaku.
"Ibunya bilang silakan gorok leher saya, biar saya dapat surga. Mendengar ucapan ibunya, dia geram lalu menggorok leher ibunya," jelas AKP Rustam.
Setelahnya, pelaku keluar rumah dan mengunci pintu rumah.
Kemudian pelaku minum kopi di satu warung sebelum mengabarkan ke tetangga bahwa ibunya meninggal dunia.
Saat itu pelaku berpura-pura sedih dan menangis.
Sejak awal, polisi menduga jika pelaku adalah orang dekat korban.
Terlebih saat korban ditemukan, seluruh pintu rumah terkunci.
"Dia sudah kita tahan, kini kita lengkapi berkas-berkas penyidikannya," pungkas AKP Rustam.
Adapun brang bukti yang diamankan dari kasus anak gorok ibu itu berupa pakaian korban dan pisau dapur.