Pandemi Covid-19 Pukul Bisnis Otomotif di Jambi, Penjualan Merosot hingga 50 Persen
Penjualan otomotif di Jambi merosot akibat pandemi covid-19. Yamaha Sabang Raya Motor mengaku penjualan hingga 50 persen akibat pandemi.
Penulis: Ade Setyawati | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Penjualan otomotif di Jambi merosot akibat pandemi covid-19. Yamaha Sabang Raya Motor mengaku penjualan hingga 50 persen akibat pandemi.
"Kondisi penjualan sekarang sangat menurun, yang biasanya 1 bulan bisa terjual rata-ratanya 600 unit atau 700 unit, semenjak musim pandemi, penjualan menurun sekitar setengahnya," jelas Dano Subianto sebagai GM Operasional Sabang Raya Motor Handil.
Dampak dari Covid-19 dirasakan pada bulan April dengan penjualan menurun sampai 50 persen dari bulan sebelumnya.
• Beli Motor di Masa Pandemi, Yamaha Sabang Raya Motor Berikan Banyak Diskon dan Bonus
"Mulai Covid-19, menurun sampai 50 persen dampak dari Covid-19, dampaknya mulai dirasakan pada bulan April dan pada bulan Mei saja kita masih jual 680 unit, masuk di bulan April tinggal setengah dari penjualan biasa yaitu 328 unit dan sampai sekarang penjualan masih berkisar 300 an unit," tambahnya.
Penjualan di bulan Juli mulai mengalami kenaikan kembali, pembelian cash naik sekitar 60 persen sedangkan untuk pembelian kredit mengalami penurunan.
"Bulan Juli mulai naik tapi tidak terlalu signifikan, permasalahan masih di lising, untuk sekarang cash naik 60 persen dari penjualan rata-rata, karena lising terlalu ketat dengan aturan, jadi banyak orang yang lebih memilih membeli motor dengan cash," jelasnya.
Ia mengaku masih optimis penjualan akan membaik. "Biarpun masih berat kalau lisingnya kembali agresif pasti bisa naik, dan semenjak new normal udah mulai naik juga mulai perlahan," pungkasnya.