Progres Pembangunan Tol Trans Sumatera di Jambi, Begini Penjelasan BPJT
Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Triono Junoasmono melalui sub bagian hubungan media Kementerian PUPR, Wibisono menjelaskan, proyek tol di
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kendati kekurangan anggaran, pembangunan Tol Trans Sumatera yang melintasi wilayah Provinsi Jambi masih tetap dilanjutkan.
Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Triono Junoasmono melalui sub bagian hubungan media Kementerian PUPR, Wibisono menjelaskan, proyek tol di Jambi dibangun dalam dua tahap.
Untuk pembangunan tol Jambi-Rengat, Riau, saat ini dalam tahapan proses penerbitan penetapan lokasi (penlok) oleh Gubernur Jambi dan Gubernur Riau, karena melewati dua provinsi.
• Wabup Syahlan Hadiri Penandatanganan MoU Kehidupan Beragama
• Kapolda Jambi Panen Raya Padi Rawa di Desa Sri Agung, Ketahanan Pangan saat Covid-19
• Tahun Ini Presiden-Pejabat Eselon II Tak Dapat THR Karena Covid-19, Belanja Pegawai Turun 3,3 Persen
"PUPR melalui surat Dirjen Bina Marga sudah meminta ke Gubernur kedua provinsi tersebut untuk bisa diterbitkan penlok berdasarkan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah yang telah disusun oleh HK yang mendapat penugasan," jelasnya, melalui keterangan tertulis.
Proses penerbitan penlok tersebut, lanjut dia, dilakukan oleh Tim Provinsi dengan beberapa tahapan, di antaranya sosialisasi kepada masyarakat pemilik lahan yang akan dilewati dan kegiatan konsultasi publik.
Sementara itu, untuk rute Betung-Tempino-Jambi, saat ini masih dalam tahap finalisasi trase tol dan penyusunan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah oleh PT HK yang mendapat penugasan.
Terkait alternatif pendanaan, ujar dia, pihaknya mengupayakan pembuatan Badan Layanan Umum (BLU), dengan pembayaran jangka panjang.
"Pola pembangunan dengan pembayaran Modified Turn Key jangka panjang (20 tahun) atau penerbitan bond jangka panjang," imbuhnya.
Di Jambi, pembangunan tol Trans Sumatera akan dilakukan dalam dua tahap, yaitu Jambi-Rengat dan Jambi-Betung. Sejauh ini, tahapan yang sudah dilakukan adalah penyerahan dokumen perencanaan pengadaan tanah (DPPT) dari Dirjen Bina Marga PUPR ke Gubernur Jambi, untuk pembangunan proyek tol Jambi-Rengat sepanjang 198 kilometer yang melintasi wilayah Provinsi Jambi sepanjang 116,5 kilometer, Juni lalu.
Koordinator lahan PT Hutama Karya, Ilham Desri sebelumnya juga menjelaskan, tahapan yang sedang berlangsung, Pemprov Jambi akan mem-follow up sampai keluar penetapan lokasi (penlok).
"Tahapannya, SK tim persiapan oleh gubernur, sosialisasi ke masyarakat, pendataan awal (pemilik tanah yanh terkena tol), konsultasi publik dan persetujuan masyarakat yang terkena tol, dan SK penlok," jelasnya.
Artinya, kata dia, proses pembangunan itu akan tetap berlanjut, tergantung dukungan masyarakat.
"Kita tetap jalan untuk yang Jambi-Rengat ini. Sangat tergantung kepada dukungan masyarakat dalam pembebasan tanah," ujarnya.
Untuk diketahui, proyek jalan tol Trans Sumatera yang saat ini dibangun masih kekurangan anggaran sebesar Rp386triliun, dari total kebutuhan investasi sebesar Rp476 triliun.
Presiden RI, Joko Widodo mengatakan, anggaran yang tersedia saat ini baru sekitar Rp90 triliun. Selasa kemarin, Jokowi meminta menterinya mencari terobosan untuk membiayai proyek tol dari Aceh sampai Lampung, agar tidak membebani anggaran negara.