Pemerintah Bakal Beli 8 Unit Pesawat Tiltrotor MV-22 Osprey Rp 28 Triliun, Berikut Spesifikasinya
Rencana penjualan pesawat yang juga digunakan oleh Korps Marinir AS itu disebut telah mendapatkan persetujuan dari Departemen Luar Negeri AS.
TRIBUNJAMBI.COM - Indonesia berencana mendatangkan beberapa unit pesawat baru.
Di mana terdapat delapan unit pesawat Tiltrotor MV-22 Osprey Block C akan didatangkan ke Tanah Air.
Rencana penjualan pesawat yang juga digunakan oleh Korps Marinir AS itu disebut telah mendapatkan persetujuan dari Departemen Luar Negeri AS.
MV-22 Osprey merupakan salah satu varian dari pesawat V-22 Osprey, yang terlebih dahulu dikembangkan Boeing dan Bell Helicopter Textron pada 1997.
Selain seri MV-22, Bell Boeing juga mengembangkan seri CV-22 yang dikhususkan bagi Komando Operasi Khusus Angkatan Udara AS.
Pada tahun 2013, perusahaan tersebut mendapat pesanan dari US Naval Air System Command (NAVAIR) untuk memproduksi 99 tiltrotor Osprey V-22, termasuk 92 MV-22 untuk Korps Marinir dan 7 CV-22 untuk Komando Khusus AU.
Dilansir dari Boeing, V-22 Osprey merupakan pesawat terbang pertama yang dirancang dari bawah ke atas untuk memenuhi kebutuhan angkatan bersenjata AS.
Dalam kemitraan dengan Boeing, Bell Helicopter Textron bertugas untuk membangun pesawat tiltrotor yang dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal layaknya sebuah helikopter.
Namun, pada saat mengudara, V-22 dapat dikonversi menjadi pesawat turboprop yang mampu terbang dengan kecepatan dan ketinggian tinggi.
Adapun Boeing ditugasi untuk menciptakan badan pesawat dan seluruh sub sistemnya, avionik digital, dan sistem kontrol penerbangan fly-by-wire.
Selain dapat mengangkut penumpang dan barang muatan, pesawat berbobot 30 ton ini juga dapat menjalankan misi pencarian dan penyelamatan tempur, serta mendukung pengangkutan logistik armada dan menyediakan transportasi jarak jauh untuk operasi khusus.
Sementara itu, dilansir dari Bell Flight, pesawat yang dapat mengangkut 24 personel ini juga dapat mendukung operasi penyelamatan korban.
Untuk mengevakuasi personel yang berada di air atau medan yang kasar dapat menggunakan kemampuan hoist dan hover yang dimiliki pesawat ini.
Khusus untuk seri CV-22, pesawat tersebut juga dilengkapi kemampuan untuk mendukung infiltrasi dan exfiltrasi pasukan operasi khusus di mana saja, kapan saja, baik siang maupun malam hari.
Hal itu tidak terlepas dari kemampuan tiltrotor yang secara cepat mendukung kegiatan operasi.
Adapun bila tidak digunakan untuk misi militer, pesawat ini juga diklaim cocok untuk mendukung transportasi VIP.
Dengan kemampuan manuver vertikal yang dimiliki, pesawat ini dapat mendarat di mana saja secara cepat serta interior bagian dalamnya dapat dirancang untuk mendukung kegiatan pejabat tinggi.
• Promo Belanja di Indomaret, Beli 2 Gratis 1, Harga Heboh hingga Super Hemat Periode 8-14 Juli 2020
Pihak pabrik juga mengklaim bahwa pesawat ini cukup tangguh.
Hal itu dibuktikan dengan sejumlah misi yang telah dilaksanakan menggunakan moda transportasi ini, baik di padang pasir hingga Arktik.
Spesifikasi pesawat:
Performa
- Max Cruise Speed (MCP) / Sea Level (SL) : 266 kts / 493 km/h
- Max RC, A/P mode SL : 4.100 fpm / 1.250 m/m
- Service Ceiling ISA :25.000 ft / 7.620 m
- OEI Service Ceiling, ISA : 9.500 ft / 2.896 m
Kapasitas
- Takeoff, Vertical, Max : 52.600 lbs / 23.859 kgs
- Takeoff, Short, Max : 57.000 lbs / 25.855 kgs
- Takeoff, Self-Deploy : 60.500 lbs, 27.443 kgs
- Cargo Hook, Single : 10.000 lbs / 4.536 kgs
- Dual Capacity Cargo Hook : 12.500 lbs / 5.760 kgs
- Fuel Capacity (MV-22) : 1.721 gallons / 6.513 liters
Powerplant
- Model : AE1107C (Rolls-Royce Liberty)
- AEO VTOL Normal Power : 6,150 shp / 4,586 kW (Kompas.com/Dani Prabowo)
• UPDATE Bertambah 800 Orang, Total 31.585 Pasien Sembuh Dari Covid-19
Wujud Helikopter MV-22 Osprey
Indonesia diketahui berminat melakukan pembelian helikopter angkut MV-22 Osprey.
Hal ini diketahui dari situs Badan Kerja Sama Pertahanan Keamanan AS (Defense Security Cooperation Agency/DSCA).
Menurut situs tersebut, Indonesia mengajukan rencana pembelian delapan unit MV-22 Osprey dengan nilai total pembelian mencapai 2 miliar dollar AS (sekitar Rp 28,9 triliun).
Helikopter buatan pabrikan Bell, AS, ini memiliki sayap dengan dua rotor (baling-baling) di kedua ujungnya, yang bisa diputar (tilt) ke depan dan ke atas.

Dengan desain seperti itu, MV-22 Osprey menggabungkan keunggulan sebuah helikopter dengan pesawat sayap tetap (fixed wing).
Saat baling-balingnya menghadap ke atas, pesawat ini bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal layaknya helikopter serta bisa melakukan terbang diam (hovering) seperti helikopter.

Namun, saat sudah mengudara, orientasi baling-balingnya bisa diputar menghadap ke depan, dan pesawat pun bisa terbang layaknya pesawat fixed wing pada umumnya, dengan kecepatan dan daya jelajah yang lebih besar daripada helikopter.
Desain seperti ini dianggap sesuai dengan karakteristik geografis di Indonesia, khususnya di wilayah pedalaman, yang tidak memiliki infrastruktur runway yang memadai untuk mendaratkan pesawat angkut.
• Cak Imin Sepakat Kerja Sama Lebih Dalam Dengan AHY Pada Pilkada Serentak 2020

MV-22 Osprey juga menawarkan varian dengan kemampuan air-to-air refuelling atau mengisi bahan bakar sembari terbang. Hal ini memungkinkan pesawat terbang lebih jauh lagi.


Karena bisa takeoff dan landing secara vertikal, maka MV-22 Osprey bisa mendarat hampir di medan jenis apa saja, di mana pesawat angkut penumpang tidak memungkinkan.

Berbagai misi bisa didukung oleh MV-22 Osprey, seperti serangan udara, operasi khusus, VIP transport, serta misi kemanusiaan dan SAR.
Bell helikopter juga telah merilis render digital helikopter MV-22 Osprey dengan camo atau loreng-loreg khas TNI AD. Berikut adalah foto yang dimaksud.

SUMBER: Tribun Ternate
• Lowongan Kerja di PT Astra, Mencari SDM Lulusan SMA dan S1, Simak Syarat dan Posisi yang Dibuka
• Petugas Pemutahiran Data Pemilih di Bungo Akan Diganti Jika Reaktif Rapid Test