Perampokan di Depok
Korban PHK hingga Terjerat Utang, Pemuda Ini Merampok Sopir Taksi Online pakai Kain Sarung
Gara-gara terlilit utang dan jadi korban PHK, seorang pria terlibat kasus perampokan di Depok.
TRIBUNJAMBI.COM, DEPOK - Gara-gara terlilit utang dan jadi korban PHK, seorang pria terlibat kasus perampokan di Depok.
Dalam kasus perampokan di Depok, seorang pemuda yang berinsial SA (23) nekat nekat merampok sopir taksi online.
Pemuda itu lantas ditangkap karena mencoba melakukan perampokan terhadap seorang sopir taksi online.
• Selain Perampokan Toko Emas, Ini Deretan Kasus Perampokan di Jambi yang Bikin Heboh di 2020
Namun upaya tersebut gagal setelah korbannya berusaha melarikan diri dan teriak minta tolong kepada warga. Kejadian tersebut dibenarkan oleh Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Azis Andriansyah.
"Modusnya itu pelaku pura-pura menjadi penumpang," Azis kepada wartawan, Selasa (7/7/2020).
• Terbakar Cemburu, Suami Bunuh Istri pakai Gagang Cangkul dari Pagi hingga Malam

Usai naik kendaraan tersebut, pelaku langsung menjalankan niat jahatnya.
Dari kursi belakang, pelaku kemudian mencekik leher korban dan menutup wajahnya dengan kain sarung dan tali yang dibawa.
Namun, korban melawan dan berhasil keluar dari mobil untuk meminta bantuan kepada warga setempat.
Sempat melarikan diri, pelaku dikejar dan ditangkap oleh warga sekitar.
"Driver berhasil keluar dari dalam mobil serta teriak bahwa telah jadi korban tindak pidana. Warga mengetahui dan membantu korban serta berhasil mengamankan pelaku ketika hendak melarikan diri. Selanjutnya pelaku diserahkan ke polisi," jelasnya.
Kepada kepolisian, pelaku mengakui segala perbuatannya tersebut. Dia bahkan menyebut telah merencanakan aksinya sejak tiga hari yang lalu.
Azis mengatakan motif pelaku tega melakukan perampokan lantaran terhimpit masalah ekonomi. Tersangka mengaku sebagai korban PHK dari perusahaannya hingga terlilit masalah utang.
• Ceres Negros Terancam Bangkrut, 5 Pemain Bakal Hengkang Berpeluang Gabung Liga Indonesia/Liga 1
"Dia menyampaikan kesulitan keuangan karena di PHK oleh perusahannya sejak dua minggu yang dia sudah tiga tahun kerja di perusahaan itu. Kemudian dia terlilit hutang dan ada cicilan sepeda motor hingga terpikir untuk melakukan kejahatan," pungkasnya.
Atas perbuatanya, tersangka dikenakan Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman penjara di atas lima tahun.
Perampokan yang Pernah Hebohkan Depok
Viral detik-detik perampokan uang Rp 80 juta di Depok, Jawa Barat berhasil digagalkan, tetapi uang korban hilang Rp 2,8 juta.
Aksi perampokan yang terbilang nekat berhasil terekam kamera CCTV di kawasan Jalan Raya Muchtar, Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (4/4/2020) pagi.
Aksi tersebut dilakukan kawanan perampok yang saat itu hendak merampas uang tunai Rp 80 juta.
Namun rupanya, setelah dihitung kembali, korban kehilangan uang Rp 2.800.000.
Empat pelaku perampokan dengan modus pecah kaca berupaya merampok seorang pengusaha wanita berinisial IR (49).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri menjelaskan, awalnya korban baru mengambil uang sejumlah Rp 80 juta di salah satu bank di Bojongsari sekitar pukul 10.10 WIB.

Kemudian di Jalan Raya Muhtar RT02/04, Bojong Sari, Kota Depok, tepatnya di seberang McDonald Bojong Sari, sekitar pukul 10.30 WIB, mobil korban dipepet oleh empat orang laki-laki tidak dikenal.
Empat pelaku tidak dikenal tersebut beraksi di tengah keramaian, dengan menggunakan masker dan helm serta mengendarai dua sepeda motor.
Kemudian pelaku memecahkan kaca belakang kanan mobil korban. Selanjutnya menodongkan senjata tajam jenis badik, kemudian merampas tas korban yang berisi uang sejumlah Rp 80 juta.
Meski pelaku mengacungkan senjata tajam dan berhasil membawa uang korban, sopir korban tetap nekat dan mengejar pelaku.
Warga setempat yang melihat kejadian itu, akhirnya ikut mengejar dan mengeroyok pelaku.
Akibat perlawanan sopir korban dan warga, pelaku terjatuh sehingga uang korban di dalam tas berserakan di jalan. Pelaku akhirnya kabur tanpa membawa uang korban.
"Setelah dihitung di Polsek jumlah uang korban tersisa Rp77.200.000 dan yang hilang sebanyak Rp 2.800.000," kata Yusri seperti dikutip Antara.
Terekam CCTV
Peristiwa perampokan tersebut terekam kamera CCTV di sekitar lokasi. Video rekamannya lalu viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, tampak mobil korban berhenti di pinggir jalan.
Dua pelaku yang berboncengan awalnya melewati mobil tersebut. Pelaku berbaju putih yang dibonceng lalu turun dan berjalan ke arah mobil. Sementara pengendara motor melaju perlahan mengikuti.
Kemudian, tampak dua orang lain yang berboncengan motor berhenti tepat di depan mobil korban.
Pria yang dibonceng hendak turun, tapi kemudian kembali menaiki motor. Motor itu lalu melaju beberapa meter di depan mobil.
Rupanya, pria yang dibonceng juga turun dan berjalan mengikuti pelaku berbaju putih. Namun, baru beberapa langkah, pria itu kemudian kembali menaiki motor lalu melaju ke arah mobil.
Pria berbaju putih yang menjadi eksekutor kemudian menghampiri pintu samping kanan mobil korban dan dalam seketika membobol kaca bagian tengah mobil itu.
Sementara rekannya di atas motor berada di samping mobil korban.
Sang sopir lantas segera keluar dan mengejar perampok itu yang telah menggondol tas berisi uang tunai.
Tak sempat naik motor, pelaku kabur dengan berlari dari kejaran sopir. Sementara rekan pelaku terus mengikuti dengan motor.
Dari rekaman itu, pria yang jadi eksekutor sempat tertangkap sang sopir dan mendapat pukulan dan tendangan dari sejumlah warga di sana.
Sementara tiga pelaku lain melaju agak menjauh dengan sepeda motor mereka. Pria itu akhirnya lolos dari kejaran massa.
Ia langsung menghampiri rekannya yang telah menunggu di kejauhan. Para pelaku tak tertangkap warga.
Saat itu, uang di dalam tas tampak berserakan di jalanan. Sejumlah orang tampak memunguti uang tersebut di jalan.
Kapolsek Sawangan, Kompol Suprasetyo mengemukakan, para pelaku disebut telah menodongkan senjata api yang diduga berjenis airsoft gun rakitan.
"Mereka menodongkan senjata api berdasarkan keterangan korban dan saksi yang kami periksa," kata Suprasetyo kepada wartawan, Selasa siang.
Aksi Kriminalitas Merajalela di Tengah Pandemi
Kondisi yang serba terbatas di tengah pandemi corona, membuat angka kriminalitas meningkat tajam.
Apalagi, keputusan Menkumham Yasonna Laoly untuk membebaskan napi demi bisa physical distancing justru berbuntut panjang.
Tak sedikit dari mereka yang nekat melakukan aksi kriminalitas.
Banyak pula yang harus melakukan kejahatan lantaran terdesak kebutuhan.
eorang pria berinisial A (40), warga Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Medan, Sumatera Utara, tertangkap warga saat mencuri beras di warung dekat rumahnya.
Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (18/4/2020).
Pria itu mengaku terpaksa mencuri beras lantaran kelaparan dan tak punya uang untuk beli makan.
Pasalnya, pria yang bekerja sebagai tukang bubut ini sudah tidak punya penghasilan setelah bengkel tempatnya bekerja sepi seiring dengan mewabahnya virus corona.
Curi beras 5 kilogram
Pria berusia 40 tahun tersebut tertangkap warga saat mencuri beras seberat 5 kilogram di sebuah warung di dekat rumahnya yang berlokasi di Jalan Cinta Karya, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia pada Sabtu.
Saat diinterogasi warga alasannya mencuri itu, N sambil menangis hanya bisa menjawab karena kelaparan.
Pasalnya, ia tidak memiliki uang untuk beli makan.
Ia mengaku sudah tidak punya penghasilan setelah bengkel tempatnya bekerja sebagai tukang bubut itu sepi karena terkena dampak corona.
Mengetahui alasan pria tersebut mencuri, warga dan pemilik warung merasa iba dan tidak melanjutkannya ke pihak berwajib.
Tak punya pilihan
Kapolsek Medan Baru Kompol Martuasah Tobing saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
Saat dilakukan pemeriksaan, pria itu mengaku terpaksa mencuri beras karena mengaku tidak punya pilihan untuk menyambung hidup.
Sebab, saat ini ia sudah tidak punya penghasilan karena bengkel tempatnya bekerja sepi pelanggan.
Sebelumnya, pria tersebut mengaku sempat mendapat bantuan sembako, namun barang itu ia berikan kepada istri dan 3 anaknya yang saat ini berada di rumah mertuanya.
"Ia mengaku sudah sangat lapar sekali, berhubung apapun sudah tidak ada yang bisa dimasak untuk dimakan," kata Martua.
"Karena tidak ada lagi yang bisa dimakan dan tidak mempunyai uang untuk membeli makanan, maka mencuri," tambahnya.
• Pemuda Dituduh Mencuri Helm dan Pingsan Diamuk Massa, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
Dapat bantuan dari polisi

Setelah mendengar pengakuan dari pencuri itu, Martua langsung memerintahkan Kanit Binmas Polsek Medan Baru Iptu Hirlan R Suprianto untuk mengecek kondisi rumahnya.
Hal itu untuk memastikan apakah yang diceritakan pria tersebut benar atau hanya alibinya untuk melakukan pencurian.
Saat Hirlan tiba di rumahnya, diketahui apa yang diceritakan pria tersebut benar adanya.
Pria itu diketahui hanya hidup sendirian, karena istri dan ketiga anaknya telah pergi meninggalkannya ke rumah mertua.
Kondisi di rumahnya diketahui sangat memprihatinkan. Bahkan sekedar perlengkapan meja dan kursi saja, pria tersebut tidak punya.
Karena merasa ikut prihatin dengan kondisi itu, polisi akhirnya memberikan bantuan satu karung beras, telur, dan sejumlah uang untuk kebutuhan hidupnya.
Saat menerima bantuan itu, N hanya bisa menyeka air mata sambil mengucapkan terima kasih.
"Abang jangan melihat nilai yang kami berikan, tapi mudah-mudahan bermanfaat sama abang," kata Iptu Hirlan.
Polisi meminta agar pria tersebut tidak lagi mencuri dan segera memberitahu apabila ada kebutuhan pokok yang diperlukan. (Kompas.com/ Kontributor Medan, Dewantoro)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Upaya Perampokan Rp 80 Juta di Depok Gagal, tapi Uang Korban Hilang Rp 2,8 Juta" dan "Fakta Pria di Medan Tertangkap Saat Curi Beras, Mengaku Kelaparan dan Tak Punya Uang Beli Makan"
BACA JUGA Tribunnews.com dengan judul Detik-detik Perampokan Rp 80 Juta di Depok Digagalkan, Tapi Uang Korban Malah Hilang Rp 2,8 Juta.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Terlilit Utang Karena Jadi Korban PHK, Remaja di Depok Nekat Merampok Driver Taksi Online