Melihat Anak Rimba Mengikuti Ujian Kenaikan Kelas di Tengah Pandemi Covid-19

Ujian kenaikan kelas tengah diikuti oleh peserta didik di Indonesia. Tidak ketinggalan anak-anak rimba di yang sudah sekolah formal

Editor: Suang Sitanggang
KKI WARSI UNTUK TRIBUN JAMBI
Anak rimba sedang melakukan ujian kenaikan kelas, di kantor lapangan KKI Warsi di Kabupaten Sarolangun, Senin (16/6/2020) 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Ujian kenaikan kelas tengah diikuti oleh peserta didik di Indonesia. Tidak ketinggalan anak-anak rimba di yang sudah ikut sekolah formal.

Ujian kenaikan kelas tahun yang berlangsung di tengah pandemi ini, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Tahun ini sebagian anak ujian dengan menggunakan aplikasi berbasis teknologi.

Namun anak-anak di pedalaman tentu sangat sulit jika harus mengikuti ujian dengan berbasis teknologi.

Seperti yang dialami anak rimba yang tergabung di SD SDN 191 Air Panas Kecamatan Air Hitam Sarolangun.

Metode ujian yang diikuti anak-anak ini adalah dengan menjawab soal ujian yang diberikan pihak sekolah dan dikerjakan di rumah.

Pada Minggu (14/6) Fasilitator Pendidikan Warsi yang menjadi pendamping anak-anak rimba yang bersekolah di sekolah dasar ini mendapat pesan dari kepala sekolah terkait dengan pelaksanaan ujian.

“Anak-anak kita akan melaksanakan ujian, tetapi tidak boleh tatap muka di sekolah, Jadi kami minta tolong bapak ibu untuk mengambil soal anak-anak asuhnya agar bisa dikerjakan anak asuhnya di rumah, Soal di jemput hari Senin 15 Juni pukul 09.00 di sekolah,” demikian bunyi pesan dari Ade, Kepala Sekolah Dasar 191 Air Panas yang masuk ke ponsel Yohana Marpaung, fasilitator pendidikan KKI Warsi.

Yohana bergegas menuju sekolah, mengambil soal-soal ujian untuk Besimbur, Nyeser dan Nukik murid kelas 1, Pengarang Gading dan Bepanau kelas 2, Bepuncak kelas 3, Bekaram kelas 4, Besati dan Ceriap kelas 5.

Sebelum ujian di gelar, anak-anak ini sudah mendapatkan bimbingan belajar dari fasilitator pendidikan Warsi.

“Anak-anak ini sejak pandemi pelajaran dilangsungkan di kantor lapangan Warsi, sudah tidak ke sekolah lagi, untuk pelajarannya ada dikirimkan guru dari sekolah ke kami, kami bantu mereka untuk memahami materi pelajaran,” kata Yohana.

Yohana yang juga bertugas untuk memberikan pelajaran dasar pada anak-anak rimba yang belum masuk sekolah formal, bersama Jauharul Maknun, Fasilitator Pendidikan warsi lainnya bergantian memberikan materi pelajaran kepada anak-anak rimba ini.

“Karena pelajarannya ada yang tematik, ada juga kami minta pinjaman buku tematik ke sekolah untuk mengajar anak-anak rimba,” kata Yohana.

Anak-anak yang mengikuti ujian ini terdiri dari beberapa mata pelajaran. Untuk Kelas 1,2, dan 3 ujian dilaksanakan berdasarkan tematik pelajaran.

Sedangkan Kelas 4 dan 5 mata pelajaran yang diujikan adalah tematik, matematika dan pendidikan jasmani.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved