Jambi setelah New Normal

Dampak Pandemi Corona, Harga Karet dan Sawit di Kabupaten Bungo Anjlok

Di tengah pandemi Covid-19, pendapatan masyarakat Kabupaten Bungo khsusnya petani karet dan kelapa sawit tidak seindah dulu. Dimana harga komoditi per

Tribun Jambi/Mareza Sutan AJ
Sejumlah petani karet meletakkan karetnya di pasar lelang di Dusun Senamat, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo 

TRIBUNJAMBI.COM, BUNGO – Harga kelapa sawit dan karet di Kabupaten Bungo jauh dari harapan, masyarakat berharap pemerintah selaku pengambil kebijakan memperhatikan nasib petani.

Di tengah pandemi Covid-19, pendapatan masyarakat Kabupaten Bungo khsusnya petani karet dan kelapa sawit tidak seindah dulu. Dimana harga komoditi pertanian tersebut sangat tak bersahabat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, harga karet dan kelapa sawit di Kabupaten Bungo di tengah wabah virus corona anjlok.

Begini Penjelasan Ilmuwan Terkait Keberadaan Alien yang tak Bisa Dijangkau Manusia!

Hendak Menuju Kenali, Warga Pall Merah Ini Disenggol Truk Hingga Tak Sadarkan Diri

Seperti yang disampaikan Fahmi, Warga Dusun (Desa) Buat, Kecamatan Bathin III Ulu mengatakan harga kelapa sawit berkisar Rp 1.200 per kilogramnya. Sementara itu untuk harga karet per kilo nya dibanderol seharga Rp 6 ribu.

Dia mengatakan jika harga tersebut masih jauh dari harapan masyarakat.

“Kalau harga segitu masih anjlok,” ujarnya.

Sementara itu Fauzi, Dusun Limbur, Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang menyebutkan harga kelapa sawit Rp 1 ribu per kilo nya dan harga karet berkisar Rp 6 ribu hingga Rp 7 ribu.

Sementara di Desa Bedaro, Kecamatan Muko Muko Bathin III, Zulfa mengatakan harga karet Rp 5 ribu per kilo, sementara karet dibanderol sekitar Rp 1200 per kilo nya.

Zulfa mengatakan harga tersebut cukup stabil dan tidak ada kenaikan sebelun bulan puasa kemarin.

“Nggak ada naik atau turun, stabil lah,” katanya.

Harga tersebut pun masih jauh dari harapan masyarakat terlebih suasana sekarang ditengah pandemi Covid-19.

“Anjlok nian lah kalau sekarang apalagi virus corona, cuman dari hasil kebun itu lah penghasilan masyarakat. Kalau begini rugi yang ada,” cetusnya.

Dia berharap agar pemerintah selaku pengambil kebijakan dapat memperhatikan nasib masyarakat di tingkat desa. Dengan harga komoditi pertanian yang bersahabat ettunya masyarakat akan sejahrtera.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved