Jabatan Direksi BUMD Provinsi Jambi PT JII Tak Kunjung Dilelang
Jabatan definitif Direktur Utama PT Jambi Indoguna Internasional (JII) masih kosong.
Penulis: Zulkipli | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Jabatan definitif Direktur Utama PT Jambi Indoguna Internasional (JII) masih kosong. Pasalnya, Pemprov Jambi belum melakukan lelang terbuka yang sudah diwacanakan dari tahun lalu. Kelanjutan pengisian jabatan tertinggi di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jambi ini akan dibuka dalam enam bulan kedepan (hingga Desember).
Hal ini disampaikan PJ Sekda Provinsi Jambi Sudirman saat dikonfirmasi tribunjambi.com belum lama ini. Kata dia saat ini jabatan direktur masih diperbantukan dari Pemprov Jambi tanpa dibayar gajinya.
"Ini menjelang Direktur utama nantinya terpilih, kita rencanakan dalam 6 bulan ke depan sudah bisa kita pilih siapa sesungguhnya Direktur yang paling pas," aku Sudirman.
Untuk syarat yang boleh ikut daftar kata dia nanti akan ditentukan. "Boleh saja profesional dan kalangan lainnya nanti persyaratan akan ditentukan juga," sebutnya.
• Kocak Ashanty Bawa Mobil Tesla Terbaru, Bingung Bisa Mundur Sendiri
• VIDEO: Detik-detik Kapal Penumpang Dharma Rucitra Miring di Pelabuhan Padang Bai Bali
Kemudian terkait usulan anggota DPRD Provinsi Jambi yang meninta calon Dirut harus ada uji kepatutan dan kelayakan dia belum memastikan.
"Kalau permintaan boleh saja, tapi yang penting kita lihat regulasinya, kalau boleh ada fit dan proper test di dewan ya kita lakukan begitu juga sebaliknya," paparnya.
Sejauh ini, di PT JII dari awal tahun 2020 kata Sudirman dipegang oleh Ahmad Bastari (Staf Ahli Gubernur) sebagai Plt Direktur Utama JII dan Agus Sunaryo (Asisten II Sekda) sebagai Komisaris.
"Mereka ini hanya untuk pertahankan keberadaan JII agar tetap eksis, tapi yang perlu diingat mereka ini tak dibayar," ujarnya.
Sedangkan untuk pendapatan akhir-akhir ini Sudirman mengungkap tetap masuk ke kas JII. Terlebih sampai saat ini PT JII masih bekerja sama dengan distribur jaringan gas Pertagas. "Infonya bersih satu bulan masuk Rp19 juta," terangnya.
Sebelumnya PT JII sempat diprotes karena modal yang disuntikkan menyusut tiap tahunnya. Ini ditengarai manajemen yang buruk. Tercatat dari 13,8 miliar penyertaan modal awal pada tahun 2001 Pemprov Jambi yang ditanam pada di PT. JII hingga per 31 mei 2019 lalu hanya tersisa sebanyak Rp1,3 miliar. Hal ini berujung pada penggantian direksi pada tahun 2019 lalu.