Begini Kisah Chris John Menapaki Karir Sebagai Petinju Berawal dari Atlet Wushu

Chris John pemilik julukan The Dragon itu, berkisah bagaimana memulai kariernya sebagai petinju profesional.

Editor: Heri Prihartono
Facebook
Chris John, mantan juara dunia tinju asal Indonesia 

TRIBUNJAMBI.COM - Chris John pemilik julukan The Dragon itu, berkisah bagaimana memulai kariernya sebagai petinju profesional.

Siapa sangka, Chris John berkibar sebagai atlet tinju profesional mengawali kariernya sebagai atlet wushu.

Memulai karir profesionalnya pada 1996 lalu, perjalanan Chris John untuk menjadi seorang gelar juara sejati tidak mudah.

Ketua Umum Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID) Paulus Pangka (kanan) menyerahkan piagam penghargaan ?The Legend Award? dari LEPRID kepada mantan petinju Indonesia, Chris John, di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (14/7/2019). Chris John mendapatkan penghargaan tersebut karena berhasil mempertahankan gelar juara tinju dunia WBA kelas bulu pertama di Indonesia sebanyak 18 kali berturut-turut dengan rekor kemenangan 51 kali dari 52 kali pertandingan dan LEPRID mencatatnya sebagai rekor prestasi ke-497. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)
Ketua Umum Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID) Paulus Pangka (kanan) menyerahkan piagam penghargaan ?The Legend Award? dari LEPRID kepada mantan petinju Indonesia, Chris John, di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (14/7/2019). Chris John mendapatkan penghargaan tersebut karena berhasil mempertahankan gelar juara tinju dunia WBA kelas bulu pertama di Indonesia sebanyak 18 kali berturut-turut dengan rekor kemenangan 51 kali dari 52 kali pertandingan dan LEPRID mencatatnya sebagai rekor prestasi ke-497. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) (TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA)

Beberapa gelar pernah di raih, di antaranya ialah juara dunia kelas bulu versi PABA.

Jadwal Resmi MotoGP 2020, Dorna Sports Pastikan Berlangsung dengan 13 Seri Dimulai di Jerez Spanyol

Pasca mendapatlkan titel tersebut, The Dragon kemudian berhasil merengkuh gelar juara dunia kelas bulu versi WBA.

Chris John sendiri menceritakan bagaimana kisah inspiratifnya yang berjuang dari atlet wushu yang kemudian beralih ke olahraga tinju.

Awal karier sang The Dragon dimulai pada tahun 1996 untuk level profesional.

Prada Budi, Pemuda Suku Anak Dalam yang Jadi Prajurit TNI AD Pulang ke Hutan karena Ibunya Sakit

"Tahun 1996 saya beralih ke pro. Di sasana saya profesional di semarang ada wushu juga. Sepertinya tinju dikolaborasi dengan wushu sangat bagus."

Usaha yang keras dan giat berlatih ternyata tak membohongi bagi The Dragon.

Dirinya berhasil memenangkan pertandingan dalam tajuk eksebisi.

Walhasil, Chris John kemudian terpilih untuk event SEA Games 2007.

Petinju Chris John (kiri) dan mantan perenang nasional, Richard Sambera saat mendeklarasikan altet dan mantan atlet mendukung pasangan Jokowi-JK di Posko Deklarasi Atlet Nasional dukung Jokowi Presiden, di Jalan Teuku Cik Ditiro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2014). Penggagas dukungan Jokowi Presiden adalah mantan perenang nasional Richard Sambera dan petinju Chris John. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Petinju Chris John (kiri) dan mantan perenang nasional, Richard Sambera saat mendeklarasikan altet dan mantan atlet mendukung pasangan Jokowi-JK di Posko Deklarasi Atlet Nasional dukung Jokowi Presiden, di Jalan Teuku Cik Ditiro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2014). Penggagas dukungan Jokowi Presiden adalah mantan perenang nasional Richard Sambera dan petinju Chris John. TRIBUNNEWS/HERUDIN (Tribunnews/Herudin)

"Waktu eksebisi di Jakarta saya menang. Waktu itu kepilih saya untuk sea games 2007," ujarnya, Kamis (11/6/2020), seperti yang dikutip dari laman TribunBogor.

Ia kemudian membeberkan bagaimana perbedaan teknik yang dimiliki dari olahraga wushu dan tinju.

"Nah kalau untuk wushu tidak boleh pukulan beruntun. Harus gantian berapa kali perut berapa kali wajah," jelas mantan petinju kelahiran Banjarnegara tersebut.

Perlahan namun pasti, prestasi demi prestasi berhasil ditorehkan pria kelahiran 14 September 1979 itu.

"Di 2003 saya juara dunia dan saya fokus ke tinju. Jadi saya tidak bisa cabang lainnya. Intinya sih biar fokus ya," paparnya.

Ia pun mengakaui bahwa popularitasnya saat itu terdongkrak karena olahraga tinju sedang dalam tren menanjak.

"Waktu itu tinju sedang booming ya. Nah waktu itu benar-benar mendongkrak nama saya. Itu saya sangat bersyukur," ungkapnya.

Chris John lebih lanjut berkomentar mengenai bakat-bakat petinju muda yang dimiliki oleh Indonesia.

Ia berharap agar kedepannya event-event untuk wadah para petinju muda berkompetisi kembali digalakkan.

"Kalau sekarang minat masyarakat masih besar ya terhadap tinju dan bakat tinju di tanah air berpotensi bisa meraih prestasi di dunia."

"Sangat disayangkan saat ini event tinju seperti mati suri," ujarnya melanjutkan.

 

Usai gantung sarung tinju, Chris John ternyata tidak bisa berjauhan dari dunia yang membesarkan namanya.

Ia memilih untuk terjun ke dunia promotor tinju, sekaligus dapat mengamati sejauh mana potensi-potensi atlet petinju muda yang dimiliki Indonesia.

The Dragon menutup karirnya dengan rekor 52 kali bertanding, 48 kali menang, 28 seri, tiga kali seri dan hanya sekali kalah.

Pemilik gaya tarung orthodox ini juga sukses menorehkan beberapa prestasi di luar asosiasi seperti medali emas di SEA Games 1997 di Jakarta.

(Tribunnews.com/Giri)(TribunBogor/Yudistira Wanne)

 
 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Inspiratif Chris John: Berawal dari Wushu hingga Happy Ending sebagai Petinju Profesional, https://www.tribunnews.com/sport/2020/06/11/kisah-inspiratif-chris-john-berawal-dari-wushu-hingga-happy-ending-sebagai-petinju-profesional?page=all

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved