Kisah Militer
Slaaap, Pipi Soeharto Ditempeleng Dedengkot Kopassus, 'Sirkus apa-apaan ini?'
Dia merupakan Jenderal berpengalaman dalam berbagai operasi militer. Namun siapa sangka, sosok ini pernah mengalami hal tak menyenangkan
"Sirkus apa-apaan nih?" kata Alex Kawilarang sambil menempeleng pipi Soeharto.
TRIBUNJAMBI.COM - Banyak orang tidak mengetahui peristiwa ini, dedengkot Kopassus menempeleng Soeharto.
• Tim Kopassus Hendropriyono Dikepung Tapi Sintong Tak Mau Kirim Helikopter, Setelah Tahu Jadi Hormat
• Penyamaran Tingkat Tinggi Kopassus, Jadi Pengawal Presiden Filipina Kenakan Baju Barong Tagalog
• Pramugari Garuda Indonesia Dianiaya sebelum Kopassus Tiba Menyelamatkan, Peristiwa 1981
Soeharto, siapa yang tak tahu dengan pria yang satu ini.
Presiden kedua RI yang memerintah selama 32 tahun.
Dia merupakan Jenderal berpengalaman dalam berbagai operasi militer.
Namun siapa sangka, sosok yang ditakuti ini pernah mengalami hal tak menyenangkan.
Soeharto pernah ditampar Alex Kawilarang, seorang perwira pendiri Kopassus (dulu RPKAD).
Sewaktu masih aktif bertugas di militer Soeharto pernah ditampar oleh pria yang satu ini.
Duduk masalah Soeharto ditampar
Dalam sejarah dunia militer Indonesia, sosok Alex Evert Kawilarang merupakan nama yang tak asing lagi.
Pria kelahiran Batavia (kini Jakarta), 23 Februari 1920 ini pernah menempeleng Presiden kedua Indonesia, Soeharto.
Penempelengan tersebut terjadi ketika Kawilarang menjabat sebagai Panglima selaku atasan dari Letkol Soeharto.
Pada 1950-an, sebagai Panglima Wirabuana, Alex E Kawilarang melaporkan kepada Presiden Soekarno bahwa keadaan di Makassar sudah aman.
Namun, Soekarno justru menyodorkan sebuah radiogram yang baru saja diterimanya yang melaporkan bahwa pasukan KNIL Belanda sudah menduduki Makassar.
Brigade Mataram, pasukan yang seharusnya mempertahankan kota Makassar saat itu juga dilaporkan telah mundur ke Lapangan Udara Mandai.
Mendengar radiogram tersebut, Kawilarang marah besar dan segera kembali ke Makassar.
Setibanya di lapangan udara Mandai, ia langsung memarahi Komandan Brigade Mataram, Letkol Soeharto, sambil menempelengnya.
"Sirkus apa-apaan nih?" kata Kolonel Alex Kawilarang sambil menempeleng pipi Letkol Soeharto.
Siapa sebenarnya Alex Kawilarang?
Alex E Kawilarang merupakan putera dari keluarga dengan latar belakang militer.
Ayahnya adalah AHH. Kawilarang, yang merupakan seorang mayor KNIL asal Tondano.
Ia lahir dari ibu bernama Nelly Betsy Mogot, yang berasal dari Remboken.
Alex E Kawilarang, juga merupakan sepupu dari Pahlawan Nasional, Daan Mogot.
Ia meninggal di Jakarta pada 6 Juni 2000 silam di usia 80 tahun.
Selain sebagai perwira militer yang termasuk dalam Angkatan '45, Alex E Kawilarang juga merupakan mantan anggota KNIL.
Karier militer Alex Kawilarang
Alex E Kawilarang mengawali kariernya sebagai Komandan Pleton Kadet KNIL di Magelang pada 1941-1942.
Kariernya melaju cepat seiring berjalannya waktu.
Pada 11 Desember 1945 ia telah menjadi perwira dengan pangkat mayor dan bertugas sebagai penghubung dengan pasukan Inggris di Jakarta.
Sebulan kemudian, tepatnya pada Januari 1946 ia menjabat sebagai Kepala Staf Resimen Infanteri Bogor Divisi II Jawa Barat, dengan pangkat letnan kolonel.
Tiga bulan setelah itu, pada April-Mei 1946, ia diangkat menjadi Komandan Resimen Infanteri Bogor.
Tiga bulan selanjutnya, yakni pada bulan Agustus 1946 hingga 1947 ia diberi kepercayaan sebagai Komandan Brigade II/Suryakencana - Divisi Siliwangi di Sukabumi, Bogor dan Tjiandjur.
Pada 1948-1949, Kawilarang menjabat sebagai Komandan Brigade I Divisi Siliwangi di Yogyakarta.
Di tahun yang sama, tepatnya pada 28 November 1948 ia juga menjabat sebagai Komandan Sub Teritorium VII/Tapanuli, Sumatera Timur bagian selatan.
Setahun selanjutnya, pada 1 Januari 1949 pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), ia dipercaya sebagai Wakil Gubernur Militer PDRI untuk wilayah Tapanuli dan Sumatera Timur bagian selatan.
Di penghujung tahun 1949, tepatnya pada tanggal 28 Desember, ia dipercaya sebagai Gubernur Militer wilayah Aceh dan Sumatera Utara merangkap Wakil Koordinator Keamanan dengan pangkat kolonel.
Dua bulan kemudian, pada 21 Februari 1950, ia mendapatkan kepercayaan tambahan sebagai Panglima Tentara dan Territorium I/Bukit Barisan yang berkedudukan di Medan.
Pada 15 April 1950 ia diangkat sebagai Panglima Operasi Pasukan Ekspedisi.
Saat itu ia ditugaskan untuk memimpin Pasukan Ekspedisi dalam Operasi Penumpasan Pemberontakan Andi Azis di Makassar, pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) di Maluku, dan Pemberontakan Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan.
Pada 1951-1956, Kawilarang diangkat sebagai Panglima Komando Tentara dan Territorium VII/Indonesia Timur (TTIT) di Makassar dan pada November tahun yang sama menjadi Panglima TT III/Siliwangi yang di kemudian hari diubah namanya menjadi Kodam III/Siliwangi.
Kopassus dan Alex Kawilarang
Salah satu jasanya yang hingga kini sangat terasa kehadirannya adalah saat ia merintis pembentukan pasukan khusus TNI pada April 1951, dengan nama Kesatuan Komando Territorium III (Kesko TT-III) Siliwangi di Batujajar, Jawa Barat.
Kesatuan ini merupakan cikal bakal dari Komando Pasukan Khusus ( Kopassus) sekarang.
Kopassus memberikan penghargaan kepadanya sebagai anggota kehormatan Korps Baret Merah, pertengahan April , pada ulang tahun ke-47 komando itu.
Pada 10 November 1951 hingga 14 Agustus 1956, Kawilarang diangkat menjadi Panglima Komando Tentara dan Territorium III/Siliwangi yang berkedudukan di Bandung. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)
Baca kisah-kisah Kopassus dan pasukan elite TNI di Tribunjambi.com.
• Hanya Taktik Benny Moerdani, Komandan Kopassus yang Bisa Buat Special Air Service Inggris Ketakutan
• Master Karate Jepang Ditonjok Kopassus, Baru Satu Jurus Langsung Tumbang Seketika
• Pasukan Kopassus Posisi Terjepit di Pinggir Jurang, Pratu Suparlan Akhirnya Korbankan Diri, Heroik
• Cara Gerakan Siluman Kopassus, Segelintir Anggota Bergerak Misi sudah Kelar, Terungkap Rahasianya