Cerita Tenaga Medis Tak Bisa Pulang saat Lebaran 'Kangen Sama Keluarga'

Fitri (31) salah satu tenaga medis yang bekerja di rumah sakit Covid-19 rujukan pemerintah merasakan hal itu. Fitri sudah lima tahun tidak bisa

Editor: Suci Rahayu PK
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Ilustrasi perawat lakukan perawatan pada pasien virus corona 

TRIBUNJAMBI.COM - Hari Raya Idul Fitri menjadi hariyang ditunggu-tunggu umat muslim.

Di Indonesia sendiri, lebaran identik pula dengan pulang ke kampong halaman.

Namun semua itu tak bisa dilakukan oleh para petugas medis yang harus melayani pasien di rumah sakit dan memerangi pandemi Covid-19.

Fitri (31) salah satu tenaga medis yang bekerja di rumah sakit Covid-19 rujukan pemerintah merasakan hal itu.

Fitri sudah lima tahun tidak bisa merayakan Lebaran bersama keluarga saat hari H.

Warga berada di depan mural yang bergambar dukungan untuk tenaga medis yang ada di Kavling Kinayung Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (22/5/2020). Mural yang dibuat oleh warga itu bertujuan untuk memberikan dukungan dan apresiasi atas perjuangan tenaga medis yang menjadi garis terdepan dalam penanganan COVID-19.
Warga berada di depan mural yang bergambar dukungan untuk tenaga medis yang ada di Kavling Kinayung Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (22/5/2020). Mural yang dibuat oleh warga itu bertujuan untuk memberikan dukungan dan apresiasi atas perjuangan tenaga medis yang menjadi garis terdepan dalam penanganan COVID-19. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Akan tetapi biasanya pada tahun-tahun sebelumnya, Fitri bisa berlebaran tiga hari setelah hari H.

Pada libur lebaran tahun ini dia sama sekali tidak bisa berkumpul bersama keluarganya.

Fitri sudah hampir tiga bulan tak pulang ke rumah bertemu keluarganya.

Selama ini, ia tinggal di hotel yang disediakan Pemerintah untuk mencegah keluarganya tertular Covid-19 jika dirinya sebagai pembawa virus.

“Namanya tugas, kalau dibilang rindu ya rindu banget sama keluarga.

Sindir Jokowi Plin-plan, Fadli Zon Kena Kritik Ferdinand Hutahaean dan Malah Singgung Anies Baswedan

Foto Luna Maya yang Diposting Pagi Ini Bikin Heboh, Ternyata Penampilan Cantik Sekali

Soalnya Lebaran tahun ini kan cuma sebatas hotel, rumah sakit, enggak bisa ke rumah orangtua.

Cuma bisa lewat video call,” kata Fitri kepada Kompas.com, Sabtu (23/5/2020).

Namun, video call itu pun tak bisa ia lakukan dengan waktu lama lantaran masih harus melayani pasien Covid-19.

Fitri kini harus bekerja lebih intens lantaran jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit semakin banyak.

Apalagi beberapa perawat yang biasa bertugas harus dirumahkan, bahkan dirawat lantaran tertular pasien positif Covid-19.

“Pasien sekarang semakin bertambah banyak dari sebelumnya.

Sekarang saja dengan kondisi yang kaya gini kami dinas hanya berdelapan yang seharusnya ber-12.

Gimana kalau pasien tambah banyak lagi,” ucap Fitri.

Ia mengaku kondisi saat ini membuatnya semakin merasa lelah setiap harinya.

Apalagi ditambah alat pelindung diri yang berlapis.

Namun, ia tak pernah mengeluh. Ia melakukan dengan ikhlas untuk merawat pasien Covid-19 hingga sembuh.

“Lebih capek ya pasti karena kitakan sekarang udah pakai hazmat, jadi capeknya lebih gitu.

Tapi namanya tugas kan mau gimana lagi,” kata Fitri.

Tak Bersuara Selama Pandemi Covid-19, Rocky Gerung Mengasingkan Diri, Ngaku 2 Bulan Tak ke Jakarta

Anies Baswedan Siap Hentikan PSBB Pada 4 Juni 2020, Fase New Normal Jadi Tantangan Baru

Di samping itu, Fitri juga mengungkapkan kekecewaanya terhadap masyarakat.

Sebab dia melihat banyak masyarakat yang belum menyadari pentinggnya tinggal diam di rumah.

Menurut dia, jika semakin banyak masyarakat yang keluar rumah berkerumun, maka semakin banyak pula pasien Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG).

Status OTG dapat membahayakan lantaran kasusnya sulit dilacak. OTG bisa saja menyebarkan kasus Covid-19 ke semua orang.

“Ya sebel sih ya, soalnya pasti kan bakal tambah lama nih abisnya Corona,

pasien-pasien OTG berkeliaran di mana-mana kan kita enggak tau,” ujar Fitri.

Fitri menyadari bahwa memang bosan berada di rumah lama-lama.

Namun, dengan diam di rumah, masyarakat bisa mengurangi risiko penyebaran Covid-19 yang masif.

Dengan demikian, masyarakat ikut membantu pekerjaan tenaga medis.

“Saya ingin cepat pulang, kangen sama keluarga.

Sekarang saya enggak tahu belum ada kepastian bisa pulang berkumpul keluarga,” kata Fitri sendu.

“Tenaga medis tidak meminta dihargai oleh masyarakat.

Dengan mereka bandel aja udah memperberat pekerjaan kita.

Pasien tambah banyak dan kadang ada yang datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi yang tidak bagus,” tambah dia.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk tertib mengikuti aturan Pemerintah berada di rumah.

“Diam saja di rumah, syukuri aja bagaimana situasi kita.

Tetap jaga kesehatan dan kebersihan agar sekeliling kita tetap terjaga,” tutur dia.

(TribunnewsWiki.com/SO/Kompas.com/Cynthia Lova)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kerinduan Tenaga Medis Covid-19 Berkumpul Bersama Keluarga..."

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved