Presiden Xi Jinping Sebut Vaksin Covid-19 untuk Internasional, Kenapa China Berang Soal Penyelidikan
Presiden Xi Jinping Sebut Vaksin Covid-19 Bisa Dimiliki Semua Negara, Tapi Kenapa China Berang Soal Penyelidikan?
TRIBUNJAMBI.COM - Presiden China Xi Jinping bersumpah apapun vaksin yang nantinya digunakan China untuk menyembuhkan virus corona akan menjadi barang publik global.
"Setelah penelitian dan pengembangan vaksin virus corona di China selesai dan mulai digunakan, itu akan menjadi barang publik global," ujar Xi Jinping di Majelis Kesehatan Dunia (WHA), Senin (18/5/2020).
Diketahui kini China tengah melakukan uji klinis untuk lima calon vaksin Covid-19 di saat negara-negara lain juga berlomba untuk menghentikan pandemi Covid-19 ini.
• Bak Kebakaran Jenggot China Kecam 62 Negara Termasuk Indonesia Dukung Penyelidikan Covid-19, Kenapa?
• Pemilik 5 Zodiak Ini Terkenal Cuek dan Tak Mau Ambil Pusing dengan Hal Sepele - Gemini Fokus Aja
Xi Jinping mengatakan langkah ini akan menjadi kontribusi China dalam mencapai aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin corona di negara-negara berkembang juga.
Sementara itu Wakil Direktur Komisi Kesehatan Nasional China Zeng Yixin pekan lalu berkata, ada banyak calon vaksin virus corona yang sedang menunggu persetujuan untuk uji coba manusia.
Para ahli mengatakan, setidaknya perlu 12-18 bulan untuk mengembangkan vaksin yang efektif, bisa juga dengan periode yang lebih lama.
Xi Jinping menambahkan Xi lalu menambahkan dalam pertemuan virtual tersebut bahwa China akan memberikan bantuan Covid-19 global sebanyak 2 miliar dollar AS (Rp 29,65 triliun) selama dua tahun.

China Kecam 62 Negara soal Penyelidikan Vaksin Virus Corona
62 negara yang tergabung dalam koalisi, termasuk Indonesia mendorong penyelidikan independen terhadap wabah virus corona baru, menjelang pertemuan Majelis Kesehatan Dunia (WHA) pada Senin (18/5/2020) di Jenewa, Swiss.
Melansir ABC, Australia adalah negara pertama yang meminta penyelidikan independen tentang bagaimana wabah virus corona bisa menyebar.
Selanjutnya, WHA adalah badan pengambil keputusan di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Itu mengundang kecaman keras dari Beijing, yang menuduh Australia melancarkan serangan politik terhadap China.
Tetapi, dukungan internasional untuk ide tersebut terus berkembang.
• Pendaftaran Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah SBMPTN, SBMPT dan PTN 2020 Sudah Dibuka
• Jelang Idul Fitri Pasokan Gas di Sabak Timur Sulit, Warga Mengeluh
Australia sekarang telah mengayunkan senjata diplomatiknya di belakang Uni Eropa, yang juga telah mendesak penyelidikan tersebut sambil mengambil jalur yang lebih berdamai dengan China.
Negara-negara Eropa dan Australia telah menggalang dukungan untuk rancangan mosi Uni Eropa yang menyerukan "evaluasi tidak memihak, independen, dan komprehensif" dari "respons kesehatan internasional terkoordinasi WHO untuk Covid-19".